INFOSEMARANG.COM -- Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja merelease pengumuman Potensi Delisting saham WSKT (Waskita Karya Tbk) dna tercatat dalam papan pemantauan khusus nomor Peng-00094/BEI.PP3/11-2023.
Dalam pengumuman tersebut disampaikan bahwa berdasarkan pengumuman BEI (bursa) No. Peng-SPT-00006/BEI.PP3/05-2023 tanggal 8 Mei 2023 perihal Pengumuman Pernghentian Sementara Perdagangan Efek PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), serta Peraturan Bursa No. 1-1 tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali ( Relisting) saham di Bursa, Bursa dapat menghapus saham Perusahaan Tercatat dengan beberapa ketentuan berikut.
“Ketentuan III.3.1.2, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir,” tulis BEI dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip pada Kamis (23/11/2023).
Baca Juga: Menyandang Status Tersangka, Firli Bahuri Masih Ngantor di KPK
Selain itu, Bursa juga dapat meghapus sahamWaskita Karya apabila didapati kondisi yang berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perusahaan tercatat, baik secara finansial ataupun secara hukum, atau juga terhadap kelangsungan status perusahaan tercatat sebagai perusahaan terbuka dan perusahaan tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai.
“Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dapat kami sampaikan bahwa saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah disuspensi di seluruh pasar selama 6 bulan dan masa suspensi akan mencapai 24 bulan pada tanggal 8 Mei 2025,” jelas pengumuman BEI yang dikutip pada Kamis (23/11/2023).
Adapun susunan pemegang saham Waskita Karya (WSKT) berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Oktober 2023, yakni Negara Republik Indonesia sebagai pemegang saham pengendali memiliki jumlah saham 21.705.633.362 lembar atau 75,349 persen.
Baca Juga: Pria Diduga Mabuk Tabrak 4 Orang di Ungaran, Kini Justru Mangkir dan Blokir Kontak Korban
Sedangkan atas nama Ratna Ningrum sebesar 517.331 lembar atau 0,0018 persen.
I Ketut Pasek Senjaya Putra memegang jumlah saham 72.700 lembar atau 0,0003 persen dan masyarakat sebsar 7.100.583.723 lembar atau 24,6489 persen.
Manajemen BEI pun menambahkan, "Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan."
Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir menilai bahwa didepaknya WSKT ini harus diterima karena merupakan bagian dari konsekuensi.
"(Saham Waskita Karya didepak) memang karena ada kasus fraud, waktu itu ngeluarin surat utang atau bond tidak ada tanggung jawab. Ya enggak apa-apa, (WSKT dikeluarkan) bagian dari pertanggungjawaban," ujar Erick Thohir beberapa waktu lalu usai seremoni penutupan BUMN Fest, Selasa (1/8/2023) silam. ***