BATANG, INFOSEMARANG.COM- Grand City Batang, atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), direncanakan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, 26 Juli 2024 sore.
Peresmian ini menandai dimulainya fase pertama dalam pengembangan kawasan industri yang diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan.
Corporate Secretary Danareksa, Agus Widjaja, mengungkapkan bahwa total luas kawasan industri ini mencapai 4.300 hektare. Pembangunan KITB dilakukan secara bertahap, terbagi dalam empat fase.
Fase pertama mencakup area seluas 450 hektare, sedangkan fase kedua mencakup 650 hektare. Saat ini, tahap pertama dan kedua sudah hampir rampung dan beberapa tenant telah memulai operasional mereka.
"Hingga saat ini, sebanyak 18 tenant telah bergabung di KITB, yang sudah menyerap 19.000 tenaga kerja. Jika seluruh fase pembangunan selesai, jumlah tenaga kerja yang terserap diperkirakan bisa mencapai 200 ribu orang," jelas Agus Widjaja, Jumat 26 Juli 2024.
"KITB diharapkan dapat menggerakkan ekonomi, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa pada umumnya, serta memberikan kontribusi besar bagi ekonomi nasional."
Burhan Mutaki, Corporate Secretary KITB, menambahkan bahwa pembangunan KITB melibatkan beberapa tahap.
Dimulai dengan pembukaan dan pematangan lahan, dilanjutkan dengan pembangunan utilitas dan infrastruktur.
Tenant-tenant yang sudah bergabung mulai membangun pabrik dan membuka lowongan pekerjaan sembari pembangunan infrastruktur terus berjalan. Salah satu sorotan acara peresmian ini adalah pelepasan ekspor perdana oleh PT Yih Quan Footwear Indonesia, yang memproduksi sepatu merek HOKA dan CONVERSE.
"PT Yih Quan Footwear Indonesia ditargetkan untuk memproduksi hingga satu juta pasang sepatu. Saat ini, perusahaan ini telah menyerap 1.800 tenaga kerja, dan diharapkan jumlah ini akan meningkat menjadi 4.000 pekerja pada akhir tahun ini," kata Burhan Mutaki.
"Ini adalah wujud nyata dari operasional KITB, yang tidak hanya menyerap tenaga kerja tetapi juga melakukan ekspor perdana," lanjutnya.
Penekanan pada kegiatan ekspor menunjukkan bahwa KITB bukan hanya sekadar proyek wacana tetapi telah konkret dalam menjalankan aktivitas industri dan ekonomi.
KITB merupakan anak usaha dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), yang pada gilirannya adalah anak usaha dari PT Danareksa. Dengan demikian, status KITB saat ini adalah cucu perusahaan PT Danareksa.
Pembangunan KITB memerlukan waktu kurang lebih empat tahun, sejak tahap awal hingga operasional penuh.
Untuk mendukung kegiatan operasional tenant-tenant di KITB, sejumlah utilitas telah disediakan. Ini mencakup Instalasi Pengelolaan Air (IPA), Reservoir Air Baku Batang, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Infrastruktur ini dirancang untuk memastikan kelancaran operasional tenant serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
KITB juga merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), dan terletak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kawasan ini telah menarik perhatian beberapa perusahaan besar dari luar negeri, seperti PT KCC Glass Indonesia asal Korea Selatan yang akan menjadi pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara dengan luas lahan 46 hektare.
Selain itu, ada PT Yih Quan Footwear Indonesia dari Taiwan yang memiliki pabrik perakitan sepatu di atas lahan seluas 16,4 hektare.
Perusahaan lain yang juga beroperasi di KITB antara lain PT Rumah Keramik Indonesia (RKI) dengan luas lahan 13,8 hektare, serta PT Wavin Indonesia dari Belanda yang memproduksi pipa PVC di lahan seluas 20 hektare.
KITB juga tidak kalah dalam menarik perhatian perusahaan di bidang kesehatan, seperti PT Jayamas Medika Industri, PT Tawada Healthcare, PT Interskala Medika Indonesia, PT Interskala Medika Solusindo, dan PT Acindo Medika.
Pembangunan KITB merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri di daerah, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap perekonomian nasional.
Dengan peresmian yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi, diharapkan KITB dapat segera beroperasi secara penuh dan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan nasional.
Peresmian KITB oleh Presiden Jokowi diharapkan tidak hanya menjadi momentum bagi pengembangan industri di Batang tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia. ***