Ganjar Ungkap Berbagai Peluang Investasi di Indonesia saat Acara US – Indonesia Investment Summit, Transisi Energi sampai Industri Kesehatan

Ilustrasi. Calon Presiden Ganjar Pranowo hadir dalam acara US – Indonesia Investment Summit yang digelar di Hotel Mandarin, Selasa (24/10/2023) pagi. (Sumber : YouTube Najwa Shihab)

INFOSEMARANG.COM -- Calon Presiden Ganjar Pranowo menghadiri US – Indonesia Investment Summit yang digelar di Hotel Mandarin, Selasa (24/10/2023). Dalam kegiatan tersebut Ganjar mengungkap peluang investasi di Indonesia dalam berbagai sektor.

Ganjar mengajak para hadirin untuk berkolaborasi dalam mewujudkan salah satu prioritas yang bakal dilakukannya apabila menjadi presiden, yaitu meningkatkan transisi energi dari bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) 13,4 persen pada tahun 2023 menuju 31,8 persen di 2034.

Ganjar menyebutkan bahwa transisi energi menjadi peluang bisnis yang sangat menarik untuk dimaksimalkan. Ganjar juga menyebutkan, butuh Rp. 1300 triliun untuk eksekusi percepatan ini.

“Skenario ini kita coba konfirmasi PLN tinggal apakah kita mempercepat atau faktor lain apakah terjadi perlambatan. Dibutuhkan Rp 1.300 triliun untuk eksekusi ini.” Ungkap Ganjar dalam kesempatan tersebut.

Ganjar lalu menyebutkan, hal ini merupakan kesempatan yang bisa dikerjakan persama dengan para pengusaha. “Saya sampaikan kara ini banyak pengusaha, ini loh opportunity yang bisa kita kerjakan, menuju energi yang lebih ramah.” Ucap Ganjar.

Ganjar kemudian menyebutkan kebutuhan Indonesia sangat tinggi untuk mengembangkan transisi energi. Salah satu transisi energi terbarukan yang dijadikan contoh oleh Ganjar adalah pengembangan panel surya.

Menurut Ganjar, ada perusahaan tenaga surya yang cukup besar. Ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan dalam bentuk panel surya.

“Ada perusahaan cukup besar di sana solar yang barangkali ketika melihat desain, inilah opportunity yang bisa kita kembangkan dan waktunya tidak terlalu lama.” Ujar Ganjar Pranowo.

Ganjar juga mengungkapkan, presiden terpilih nanti, sudah bisa menyiapkan skenario-skenario yang disebutkan untuk secara teknokratis mempersiapkan rencana-rencana kerja dan bekerja secara paralel.

“Taruhlah tanggal 14 Februari sore sudah ada hasil dari pemilihan, sebenarnya presiden terpilih punya waktu sampai Oktober tahun depan tentu saja sampai inagurasi,” tambahnya.

Kemudian, Ganjar membahas peluang ekonomi baru di Indonesia. Ganjar mengungkap Indonesia harus lebih efisien lagi, dengan membahas beberapa poin dalam mewujudkan efisiensi tersebut.

“Efisiensi itu bisa dilakukan kalau kemudian, investor masuk tidak terlalu sulit, kemudian pungli mesti dibereskan, pelayanan 3 hal, yang lebih murah, lebih mudah, lebih cepat harus dilakukan, memberikan kepastian hukum sekaligus penegakkan hukum” ucap Ganjar.

Ganjar kemudian membahas tentang perlunya kawasan industri kesehatan di Indonesia. Menurutnya, Indonesia bisa belajar dari pengalaman Covid-19 sehingga bisa mengajak kolaborasi dengan banyak negara lain agar dapat mewujudkan stabilitas.

“Indonesia perlu kawasan industri kesehatan. Ke depan, belajar dari pengalaman COVID-19 kemarin, kolaborasi antar negara diperlukan untuk itu.” Ungkapnya

Ganjar pun menyebutkan nama-nama perusahaan kesehatan yang berpotensi bisa diajak kerja sama dengan Indonesia, seperti Pfizer, Johnson & Johnson dan Merck.

“Beberapa peneliti Indonesia kemarin menyampaikan kepada Saya bahwa hasil risetnya sudah ada. Ketika ini diberikan kepada Pemerintah, maka potensi sudah ada, aktor, lembaga, yang sudah bisa mengeksekusi juga ada. Dukungan keuangannya tinggal disiapkan,” ungkap Ganjar.

“Pertanyaannya cuman satu, kenapa tidak dilakukan? maka dari itu, hal ini menjadi kesempatan kolaborasi yang bisa kita lakukan,” lanjutnya.

#ganjarpresiden #ganjarpranowo #ganjarmahfud2024 #investmentsummit #industrikesehatan #energiterbarukan

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI