Hukum Tradisi Bangunkan Sahur Ramadan, Bolehkah Berdendang Lantang?

Ilustrasi tradisi membangunkan sahur selama bulan Ramadan. (Sumber: Freepik)

INFOSEMARANG.COM - Tradisi membangunkan sahur menggunakan yel-yel, musik atau toa di masjid, apa hukumnya di dalam Islam?

Selama Ramadan mendeketi waktu sahur, di beberapa daerah memiliki tradisi membangunkan sahur.

Baik menggunakan cara kreatif seperti berdendang atau melagukan yel-yel khusus, menggunakan toa di masjid dan lainnya.

Beberapa tradisi biasanya mengandalkan suara yang lantang, agar umat Muslim yang hendak berpuasa segera bangun untuk sahur.

Lalu bagaimana hukumnya?

Dikutip dari situs kemenag.go.id, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Moh Agus Salim, mengatakan tidak ada larangan melakukan tradisi membangunkan sahur.

Namun perlu digarisbawahi, jika hal tersebut harus dilakukan dengan cara yang santun.

Menurutnya, tradisi membangunkan sahur harus disampaikan dengan cara yang baik, sopan dan santun agar keutamaan dan keberkahan tetap terjaga.

"Membangunkan sahur itu adalah perbuatan baik, tapi juga perlu dilakukan dengan cara yang santun dan baik untuk menambah kualitas kebaikan itu sendiri," jelasnya.

Ia juga memberikan imbauan agar tradisi membangunkan sahur ini tidak mengganggu hak orang lain.

Misalnya warga nonmuslim, orang yang sakit atau keluarga yang memiliki bayi atau anak kecil.

Ia juga menyarankan, tradisi membangunkan sahur ini juga dilakukan dengan durasi tertentu saja.

***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI