INFOSEMARANG.COM--Jambu kristal menjadi buah yang disukai banyak orang. Bukan saja kandungan vitamin yang ada di dalamnya, tapi juga rasanya yang manis dan renyah. Tapi, pernahkah Anda memetik jambu kristal sendiri?
Coba saja datang ke Dukuh Wates, Desa Plosokerep, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen. Di sana terdapat lahan seluas satu hektare yang ditanami sekitar 700 pohon jambu kristal. Setiap hari, selalu ada buah yang bisa dipanen.
Cukup membayar Rp10.000 per orang, pengunjung bisa memetik dan makan buah itu di lokasi, sepuasnya. Jika ingin membawa pulang, harganya pun masih di bawah harga pasaran.
Eni, warga Semarang, tampak semangat menyusuri satu demi satu pohon, untuk mendapatkan jambu yang besar dan matang. Tangannya terampil memilih jambu yang terbungkus plastik. Ya, plastik pembungkus itu agar buah tidak mudah busuk.
“Saya suka (jambu) yang besar, jadi puas gitu ngambilnya. Tapi, meski besar, rasanya manis, tidak ada bijinya,” ujarnya, saat ditemui di Kebun Jambu Organik Pak Mardi, seperti dilansir Jatengprov.
Menurutnya, harga yang ditawarkan untuk petik jambu terhitung murah. Apalagi, jika menemukan jambu yang masih mentah atau busuk, pemilik kebun tidak akan menghitungnya.
Jika Eni memetik dan membeli jambu untuk dikonsumsi sendiri, berbeda dengan Sunarsih (43). Warga Dukuh Lemahbang, Desa Plosokerep, ini hampir setiap hari memanen jambu kristal untuk dijual.
“Di sini jambunya beda. Lebih manis dan renyah. Makanya, banyak orang yang cari,” bebernya yang sudah berjualan sejak kebun itu bisa dipanen, sekitar delapan tahun lalu.
Permintaan jambu kristal itu, kata Sunarsih, sudah cukup banyak. Sehari bisa 10 kilogram sampai lebih dari 20 kilogram.
“Lumayan untuk sambilan. Saya jualnya lewat online,” ungkapnya, yang keseharian sebagai karyawan pabrik tripleks.
Pemilik kebun jambu kristal, Poni (46) menjelaskan, kebun itu dibeli dari hasil ganti untung tanahnya yang terkena proyek jalan tol, sembilan tahun lalu.
“Sengaja saya belikan tanah dan ditanami jambu kristal, karena dulu bapake dan om saya yang pertama kali membawa jambu kristal ke sini,” terangnya.
Warga RT 15 RW 06 Dukuh Wates ini mengungkapkan, keunggulan jambunya karena tidak berbiji, berasa manis, renyah, dan enak.
“Ayo masyarakat Jateng, ini ada jambu kristal di Sragen. Masuk hanya Rp10.000 per orang, bisa makan sepuasnya. Kalau dibawa pulang per kilogramnya Rp15.000, kecuali kalau panen raya bisa Rp10.000 per kilogram. Pesan banyak juga bisa lebih murah,” ujar Poni.
Kendati begitu, dia berharap adanya bantuan untuk penataan lingkungan kebun. Sehingga, pengunjung bisa lebih nyaman berada di lokasi.
Sementara, Mardi (55), suami Poni, memastikan jambu miliknya adalah organik. Sebab, mulai dari pupuk, obat, dibuat sendiri, dengan bahan organik, seperti memanfaatkan urine kelinci dan kambing.
“Jadi, jambu ini benar-benar organik dan aman untuk dimakan,” tandasnya.