INFOSEMARANG.COM - Bulan puasa Ramadhan identik dengan tradisi ngabuburit atau kegiatan menunggu waktu berbuka.
Istilah ngabuburit sendiri berasal dari Bahasa Sunda (burit artinya petang atau sore, ngabuburit berarti melakukan seseuatu hingga sore). namun istilah ini kemudian menyebar dan menjadi sangat khas dengan bulan puasa.
Meski berasal dari Bahasa Sunda, masing-masing daerah di Indonesia memiliki tradisi ngabuburitnya sendiri setiap bulan puasa.
Baca Juga: Info Tempat Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2023, Cek Cara dan Syarat Penting Ini Biar Tidak Salah
Berikut adalah ragam tradisi ngabuburit di berbagai daerah di Indonesia saat bulan puasa Ramadhan.
1. Bandung
Di tempat asal istilah ini, banyak sekali bermunculan pasar kaget pada sore hari menjelang waktu maghrib. Ini biasanya dijadikan masyarakat untuk berburu takjil.
2. Jakarta
Di era 1970an, orang-orang di Jakarta kerap melakukan tradisi bleguran alias mencari bambu untuk dibuat mainan meriam.
3. Makassar
Masyarakat Makassar banyak yang suka menghabiskan waktu menjelang berbuka puasa di Pantai Losari sambil menikmati pemandangan sore hari di Mesjid Terapung Amirul Mukminin.
Baca Juga: Daftar Harga Tiket Showcase Tour NMIXX di Jakarta, Mulai dari Rp 1,2 Juta
4. Majalengka
Di kota ini, ada tradisi ngabuburit yang sangat seru yaitu dengan mainan layangan hias berukuran besar.
5. Surabaya
Di kawasan Pantai Kanjeran, Surabaya, masyarakat biasanya berkumpul untuk melakukan balapan perahu mini. Kegiatan ngabuburit ini bahkan tidak hanya dimainkan anak-anak, melainkan orang dewasa hingga orang tua.
6. Lamongan
Orang-orang di sini biasanya menunggu buka puasa dengan kumbohan yaitu kegiatan berburu ikan di Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Memulai Itikaf, Jangan Sia-siakan 10 Hari Terakhir Ramadan
7. Madiun
Meski terdengar menantang, masyarakat di Madiun kerap menghabiskan waktu ngabuburit dengan melakukan olahraga panjat tebing di Stadion Wilis.***