Merapi Tak Pernah Ingkar Janji,6 Fakta Menarik Tentang Gunung Merapi yang Jarang Diketahui

Elsa Krismawati
Selasa 09 Mei 2023, 19:00 WIB
Jarang diketahui, inilah 6 fakta menarik mengenai Gunung Merapi (Sumber : Istimewa/Fierdha Abdullah Ali)

Jarang diketahui, inilah 6 fakta menarik mengenai Gunung Merapi (Sumber : Istimewa/Fierdha Abdullah Ali)

INFOSEMARANG.COM-- Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi aktif di pulau Jawa.

Letusan terakhir paling besar dari Gunung Merapi tercatat pada tahun 2010 silam.

Gunung Merapi dikenal sebagai gunung berapi paling aktif dengan skala intensita erupsinya dalam lima tahun sekali.

Baca Juga: Wingko Babad Kereta Api, Oleh-oleh Wajib Ketika Berkunjung ke Semarang!

Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yakni Indo-australia, Asia, pasifik.

karena letak pertemuan lempeng tersebut maka Indonesia memiliki julukan ring of fire, yang menghasilkan banyak gunung berapi aktif salah satunya adalah Gunung Merapi.

dibalik kenangan tentang erupsinya, ternyata ada fakta menarik tentang Gunung Merapi yang patut untuk disimak.

Baca Juga: Sebut Virgoun Playing Victim Usai Nasihati Penggemar Soal Cinta,Netizen:Si paling gak punya malu

1. Berusia lebih dari 2.000 tahun

Proses terbentuknya Gunung Merapi ini, menurut buku Volcanological Study of Merapi (Central Java) terdiri dari empat fase.

fase-fase tersebut adalah pra-Merapi, fase Merapi Tua atau purba, fase Merapi Pertengahan, dan fase Merapi Baru.

Baca Juga: Sinopsis Bitch x Rich, Drama Anyar Yeri Red Velvet yang Kisahkan Siswi SMA

Pada fase pra-Merapi, terjadi kurang lebih 400 ribu tahun lalu.

Waktu itu belum dikenal sebagai Gunung Merapi, sehingga namanya disebut sebagai Gunung Bibi, Terletak di lereng timur Merapi, yang sekarang menjadi wilayah Boyolali.

Setelah Gunung Bibi hancur, kembali hadir gunung baru pada bagian barat sekitar 60 ribu tahun lalu.

Baca Juga: Update Perolehan Medali SEA Games 2023, Selasa 9 Mei: Vietnam Dekati Kamboja, Indonesia Makin Melorot

Disebut sebagai fase Merapi Tua atau Purba karena Lava basaltik gunung ini membuat dua bukit yang dikenal dengan sebutan Turgo dan Plawangan.

Pada fase ketiga yaitu fase Merapi Pertengahan pada waktu 8 ribu tahun lalu, Merapi mengeluarkan suatu lava yang dapat membentuk bukit Gajahmungkur dan Batulawang di sisi utara pada puncak Merapi.

Baca Juga: LINK NONTON The Good Bad Mother Episode 5 Sub Indo:Kang Ho dan Mi Joo CLBK?

Di fase ketiga tersebut, Merapi juga mengeluarkan lava dan awan panas. Diketahui Merapi juga sempat terjadi letusan eksplosif.

Selanjutnya di fase keempat, Merapi Baru, terjadi sejak 2 ribu tahun lalu.

Pada fase ini, muncul kawah Pasarbubar yang telah terbentuk di fase ketiga membentuk kerucut pada puncak Merapi. Lalu, juga ada batuan dasar yang berasal dari fase merapi Tua.

Baca Juga: Denise Chariesta Idap Penyakit Kulit yang Tidak Bisa Sembuh, Apa Penyebabnya?

2. Menghilangkan Candi-Candi

Dijawa Tengah banyak terdapat banyak Candi, Prasasti atau situs peninggalan bersejarah.

kebanyakan dari situ-situs tersebut telah tertimbun oleh lapisan sedimen di masa lalu.

lapisan sedimen yang ditengarai karena dampak dari letusan Gunung Merapi.

seperti candi prambanan yang ditemukan oleh surveyor Inggris tahun 1733.

Baca Juga: Kenali Gejala Psoriasis Vulgaris yang Diidap Denise Chariesta, Bikin Kulit Merah dan Gatal!

Candi borobudur yang ditemukan dalam bentuk gundukan batu ditengah semak belukar ditahun 1814 oleh sir Thomas stamford Raffles. Candi sambisari yang ditemukan pada tahun 1996.

3. Mengubah lingkungan

Letusan gunung Merapi telah memberikan dampak besar terhadap kerusakan dan mengubah beberaoa area di dekatnya.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2023 Sebentar Lagi, Berikut 8 Kementrian yang Membuka Peluang Bagi Lulusan SMA

Pada catatan BPPTKG Yogyakarta, tahun 2010, Merapi telah erupsi dan menciptakan kawah baru pada area gunung.

Kawah yang terbentuk memiliki ukuran yang cukup besar. Dengan lebar 423 meter, panjang 374 meter, dan kedalaman 140 meter.

Dilansir dari Volcano Discovery, Jumat (9/5/2023), muncul sebuah kubah besar pada April 1967 karena letusan yang terjadi.

Baca Juga: 5 Jalur Pendakian Menuju Gunung Lawu, Mana Lebih Cepat dan Mudah?

Selanjutnya pada 2010, terdapat kubah lava yang terbentuk juga, lalu lavanya mengenai Sungai Bebeng dan Senowo.

4. Telah Meletus Sebanyak 68 Kali

Gunung Merapi menjadi gunung api paling aktif di Indonesia sejak tahun 1548.

Bahkan, saat ini penelitian mencatat sudah terjadi 68 kali letusan karena gunung Merapi.

Sudah banyak korban dan bangunan yang berajatuhan dari dampak erupsinya.

Baca Juga: SEA Games 2023 Belum Usai, Pot Drawing Piala Asia 2023 Diumumkan, Timnas Indonesia Bakal Segrup dengan Siapa?

Gunung merapi masih menjadi gunung aktif yang akan terus terjadi erupsi dan perubahan area akibat fenomena letusan.

5. Hilangnya Puncak Garuda

Pada tahun 2010, Merapi memiliki puncak yang dinamakan puncak Garuda.

Ketinggian puncak tersebut mencapai 2.980 meter, yang sekarang tinggal 2.930 Mdpl.

Namun, karena terjadi erupsi di tahun tersebut, puncak Garuda telah menghilang karena terus menerus tergerus ketika erupsi terjadi.

Baca Juga: Tiara Andini Datang Sendirian ke Lamaran Mahalini dan Rizky Febian, Fix Putus dari Alshad Ahmad?

Padahal puncak ini, menjadi favorit para pendaki gunung Merapi.

6. Ditutup sejak 5 Tahun yang lalu

Melansir dari laman Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Jalur pendakian menuju puncak Gunung Merapi masih ditutup.

Penutupan yang diberlakukan sejak mei 2018 hingga kini.

Baca Juga: Apa itu Sistem Pemilu Proporsional Terbuka dan Tertutup? Kelebihan dan kekurangan, Ini Penjelasannya..

Hal ini dikarenakan peningkatan aktivitas gunung merapi yang mengalami deformasi atau pembengkakan tubuh gunung.

Peningkatan aktivitas vulkanisme ini belum juga kunjung mereda.

Itulah fakta menarik seputar Gunung Merapi yang mungkin masih jarang diketahui.(*)

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya18 September 2024, 19:29 WIB

Tanggulangi Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Terima Dana Insentif Fiskal Rp5,6 Miliar

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima dana insentif fiskal atas keberhasilannya menurunkan angka kemiskinan ekstrem.
Sekda Jateng, Sumarno disela Rapat Koordinasi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. (Sumber:  | Foto: dok Humas Jateng.)
Semarang Raya18 September 2024, 18:00 WIB

Pemkot Semarang Terus Upayakan Usaha UMKM Lokal Bisa Go International

Pemkot Semarang memfasilitasi pelaku usaha lokal agar mampu bersaing di pasar internasional.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat Business Match di Hotel Pandanaran. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis18 September 2024, 17:33 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Resmikan Mandiri Digital Tower, Jadi Pusat Inovasi Teknologi

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Mandiri Digital Tower sebagai pusat inovasi teknologi informasi (TI) yang terpadu dengan konsep berkelanjutan.
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Mandiri Digital Tower. (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri)
Umum18 September 2024, 17:10 WIB

Hal Yang Perlu Diperhatikan Agar Tetap Aman di SPBU

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pengalaman mengisi BBM di SPBU tetap aman.
Tips aman di SPBU. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Umum18 September 2024, 15:04 WIB

11 Negara Eropa Ikuti Pelatihan International Sharia Board melalui Walisongo Halal Center

Mereka menunjukkan komitmen global dalam pengembangan industri halal.
Pelatihan Sharia Board yang diadakan secara daring melalui zoom. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya18 September 2024, 09:03 WIB

10 Ribu Orang Daftar CPNS Pemkab Magelang

Adi berpesan agar tim seleksi memantau dan memastikan seleksi CASN 2024 berjalan transparan, objektif, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
 (Sumber: )
Semarang Raya18 September 2024, 09:03 WIB

Ekspor Jateng Naik, Neraca Perdagangan Surplus

Ekspor Jateng Naik, Neraca Perdagangan Surplus
 (Sumber: )
Semarang Raya17 September 2024, 21:19 WIB

ASN Pemkot Semarang Ikrar Jaga Netralitas Pilkada 2024

ASN dan Non ASN Pemerintah Kota Semarang mengikrarkan komitmen untuk menjaga netralitas selama proses Pilkada 2024
ASN dan Non ASN Pemerintah Kota Semarang mengikrarkan komitmen untuk menjaga netralitas. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Umum17 September 2024, 13:07 WIB

Kafilah Jateng Melorot di Peringkat 16 MTQN 2024

Kafilah Jawa Tengah merosot tajam di peringkat 16 di bawah Kalimantan Barat dan di atas NTB.
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana bersalaman dengan para kafilah Jawa Tengah. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya16 September 2024, 16:28 WIB

ASN dan Non ASN Pemkot Semarang Diimbau Jaga Netralitas Selama Pilkada 2024

Jika ada ASN terbukti melanggar netralitas akan mendapat sanksi berupa penurunan pangkat dan pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Joko Hartono. (Sumber:  | Foto: Dok Pemkot Semarang.)