INFOSEMARANG.COM - Memasuki pertengahan bulan Ramadhan yang berarti tidak lama lagi menuju lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, aktivitas belanja mansyarakat tentu semakin meningkat.
Apalagi di era sekarang, belanja jelang Hari Raya Idul Fitri tidak lagi harus berdesak-desakan karena bisa dilakukan secara belanja online.
Ditambah, deretan promo spesial Ramadhan pasti diadakan setiap e-commerce untuk menarik minat belanja online dari masyarakat.
Namun bersamaan dengan itu, muncul kekhawatiran akan banyak orang yang terhanyut oleh promo Ramadhan sehingga kebablasan saat belanja online.
Maka dari itu, butuh strategi khusus bagi para konsumen untuk menyiasati hal tersebut meski promo Ramadhan sedang gila-gilanya.
Berikut adalah 4 tips belanja online agar dompet tetap aman dan tidak jebol karena tergiur promo Ramadhan, dikutip dari The Conversation saat peneliti Anggi M. Lubis mewawancarai ahli terkait hal ini.
Baca Juga: Kuota SPMB PKN STAN 2023, Total 1,100 Mahasiswa yang Akan Diterima
1. Hati-hati layanan paylater
Peneliti Universitas Gadjah Mada, Dhalia Ndaru Herlusiatri Rahayu, menekankan bahwa layanan tersebut memiliki sejumlah dampak seperti memberikan jalan kepada kita untuk konsumtif, menerapkan bunga tinggi dalam cicilan, keamanan data yang rentan, hingga seputar penagih utang.
Menyikapi hal itu, Dhalia mengajak agar kita menjaga agar tidak terlalu boros saat mengonsumsi atau membeli barang sekunder dan tersier untuk menyikapi kondisi ekonomi saat ini yang berada di tengah resesi global dan inflasi Indonesia yang tinggi.
2. Cek dulu penjualnya, kredibilitasnya, total harganya, hingga asuransinya
Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda Tenriangke Muchtar, menyebut perlunya kita memastikan harga dan hal-hal lainnya, apakah masuk akal, apakah pelanggan yang sudah membeli merasa puas, dan sebagainya.
3. Tetap sadar saat belanja
Pastikan kita tetap sadar saat akan berbelanja, bukannya lupa diri hingga tak terasa kantong sudah habis.
Hal ini disampaikan Asisten Profesor dari Monash University, Harriman Samuel Saragih. Kesadaran itu berkenaan dengan konsekuensi atas belanja yang kita lakukan.
“Anda bisa mulai dengan menanyai diri Anda: “Apakah saya memerlukan benda ini? Apabila saya membayar ini dengan opsi cicilan? Apakah saya bisa membayar bunganya? Apakah ada alternatif lain selain dari membeli alat ini?”” kata Harriman.
4. Kalau memang belanja itu self-reward, ada syaratnya
Aktivitas belanja hendaknya dilihat sebagai bentuk tanggung jawab pada diri sendiri seperti perlunya berhemat, perlunya memperhatikan apakah barang yang kita inginkan itu sebenarnya sudah ada dalam bentuk barang lama yang masih bisa dipakai, dan hal lainnya.
“Pun, (bentuk tanggung jawab lainnya) kita bisa mendukung bisnis yang memiliki misi sosial. Misalnya, yang menawarkan poin atau diskon jika menukarkan pakaian yang tak dipakai lagi atau botol kosmetik kosong,” kata peneliti Anggi M. Lubis saat mewawancara Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda Tenriangke Muchtar.
Jadi, harap selalu diingat ya ketika belanja online tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan meski promo Ramadhan kini sedang marak-maraknya.***