Tragis! 7 Kasus Pembunuhan Sadis yang Berawal dari Aplikasi Kencan Online

Ilustrasi kejahatan di aplikasi kencan online (Sumber : freepik)

INFOSEMARANG.COM - Layanan aplikasi atau situs kencan online dapat mewujudkan keinginan untuk mendapat pasangan sesuai kriteria.

Namun, kisah dari pengalaman kencan online tidak jarang tersembunyi kejahatan terselubung di dalamnya.

Bahkan, korban yang tewas karena mencari cinta di situs kencan online jumlahnya cukup mengejutkan.

Baca Juga: Makin Marak di Internet, Begini Sejarah Penemuan Situs Kencan Online Pertama Kali di Dunia

Berikut ini adalah beberapa tragedi pembunuhan yang bermula dari perkenalan di situs kencan online yang sekaligus bisa dijadikan peringatan untuk berhati-hati menggunakan layanan ini dengan jenis apa pun.

1. Malam natal kelam

Peristiwa tragis menimpa Katie Locke, seorang guru di Kota London, pada malam natal 2015. Katie dibunuh teman kencannya, Carl Iangdell, yang ditemui melalui aplikasi PlentyOfFish.

Carl dan Katie menghabiskan malam bersama. Setelah mabuk-mabukkan, Carl menyerang Katie dan mencekiknya hingga tewas.

Setelah itu Carl berfoto dan berhubungan intim dengan jasad Kartie, kemudian membuangnya di tempat sampah. Karena perbuatannya, Carl divonis hukuman 26 tahun penjara.

Baca Juga: 7 Tips Memilih Penjual Makan di Tempat Wisata, Hati-Hati Ada Oknum Nakal!

2. Petaka aplikasi Grindr

Pada November 2016, Ben Bamford dihukum atas pembunuhan penasihat pajak pemerintah yang dia temui di Grindr. Pihak berwenang menemukan tubuh telanjang Paul Jeffries berlumuran darah di rumahnya.

Jeffries menderita lebih dari 40 luka, termasuk ibu jari yang putus dan tenggorokan yang terpotong. Setidaknya tiga pisau dan kandil yang berbeda digunakan dalam pembunuhan itu.

Jaksa menuduh bahwa pria itu pergi ke rumah Jeffries untuk berhubungan seks dan mencuri uang untuk menutupi hutang narkoba.

Baca Juga: 6 Tradisi Unik Mingguan yang Ada di Berbagai Belahan Dunia, Salah Satunya Terdapat di Pulau Bali

3. Notifikasi Tinder berujung kematian

Jordan Matthews asal kota Cardiff, Inggris, berpacaran dengan gadis bernama Xixi Bi.

Pada Agustus 2017, saat mereka menghabiskan waktu bersama, Jordan melihat ada notifikasi dari pria lain di aplikasi Tinder ponsel Xixi. Cemburu buta, Jordan langsung melabrak Xixi dan menganiayanya hingga tewas.

Setelah Jordan ditangkap pihak berwajib, terungkap bahwa selama mereka berpacaran Jordan sering menganiaya kekasihnya secara fisik maupun mental. Jordan diganjar hukuman 18 tahun penjara.

Baca Juga: 5 Jenis 'Pakaian Dinas Istri' Ini Tidak Pernah Gagal Buat Suami Kesengsem, Bikin Rumah Tangga Awet!

4. Predator kejam dari aplikasi Tinder

Juli 2018, polisi menagkap Danueal Drayton, pria yang diduga memperkosa dan membunuh Samantha Stewart, seorang perawat di Queens, New York. Mereka berkenalan melalui aplikasi Tinder.

Drayton ditemukan aparat sedang berada di sebuah kamar hotel, di mana ada wanita lain yang ia sandera dan juga dilecehkan.

Seiring penyelidikan intensif, polisi mulai mencurigai dia mungkin adalah pelaku beberapa pembunuhan lain, sebagian juga dengan memanfaatkan Tinder untuk memperlancar aksinya memburu mangsa wanita.

Menurut jaksa, selain dari kasus yang sudah terungkap, Draytin mengaku membunuh 6 korban lain.

Baca Juga: Semarang Raih Predikat Kota Wisata Terbersih di Asia Tenggara versi ASEAN Clean Tourist City

5. Pembunuhan Pria di India

Pada tahun 2019, seorang wanita bernama Priya Seth ditangkap setelah dituduh melakukan penculikan dan pembunuhan pada seorang pria bernama Dushyant Sharmam yang dikenalnya melalui Tinder.

Priya Seth ditangkap bersama dengan kedua kaki tangannya setelah membunuh pria itu yang dimasukkannya kedalam sebuah koper kemudian dibuang di jalan raya Jaipur, New Delhi.

Pada awalnya Sharma mengaku sebagai seorang jutawan sehingga membuat Priya Seth menjeratnya sebagai korban.

Namun, usai menculik korban ia menyadari jika pria itu adalah pedagang kecil-kecilan yang membuatnya kesal lalu menghabisi nyawanya.

Baca Juga: Desta Bikin Pengakuan Mengejutkan di Resepsi Pernikahan Enzy Storia: Gue Nangis Karena Masalah yang Lain Zy

6. Gangguan kesehatan mental

Pada 24 Mei 2020 kemarin, Ethan Robert Hunsaker menelepon pihak berwajib dan mengaku telah membunuh seorang wanita yang ia temui di Tinder.

Petugas menemukan seorang wanita bernama Ashlyn Black berada dalam posisi tengkurap di kamar tidur dengan luka tusukan di tubuhnya.

Pelaku mengaku tak memiliki permasalahan dengan korban, ia janya kerap berpikir melakukan pembunuhan.

Atas kejadian terseut Hunsaker diagnosis memiliki penyakit kesehatan mental dan ditahan di Penjara Davis County tanpa jaminan.

Baca Juga: Berhubungan Seks di Pagi Hari Lebih Manjur untuk Hamil? Begini Faktanya!

7. Tragedi Tinder Indonesia

Rinaldi Harley Wismanu meninggal dimutilasi oleh seorang wanita yang baru saja dikenalnya dari aplikasi Tinder.

Berdasarkan keterangan polisi, Rinaldi bertemu dengan wanita bernama Laeli Atik Supriyatin itu di apartemen yang ternyata memiliki niat jahat untuk mendapatkan harta Rinaldi.

Dalam melakukan aksinya, wanita itu dibantu pasangannya, Djumadil Al Fahri, yang memukul Rinaldi dengan batu bata hingga tewas.

Tak berhenti di situ, kedua pembunuh sadis ini memutilasi jenazah Rinaldi hingga menjadi 11 bagian.

Baca Juga: Sinopsis XO Kitty, Series Komedi Romantis yang Tayang di Netflix

Kasus-kasus di atas adalah peringatan keras agar selalu berhati-hati jika ingin menggunakan layanan aplikasi atau situs kencan di intenet
***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI