INFOSEMARANG.COM - Berkirim bingkisan atau kado dalam bentuk hampers menjadi salah satu tren yang semakin banyak diminati setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri lebaran.
Jika dahulu kita kenal dengan istilah parcel, hampers juga memiliki konsep tak jauh berbeda yang dimaksudkan sebagai persambungan tali silaturhami menyambut Hari Raya Idul Fitri lebaran.
Pemberian hampers jelang Hari Raya Idul Fitri biasanya terjadi antar teman dekat, keluarga, hingga kolega.
Lantas, mengapa kini semakin marak tradisi hampers jelang lebaran? Apakah ini benar-benar hal baru?
Tradisi pemberian hampers sebetulnya sudah ada sejak awal abad ke-20 yang dilakukan turun temurun hingga saat ini.
Hampers mulai berkembang setelah perang dunia sebagai bentuk jalinan kasih dari berbagai yayasan amal untuk membantu keluarga yang kesusuhan pasca perang.
Baca Juga: Bensin Habis di Tengah Jalan Tol Saat Mudik Lebaran? Tenang, Pertamina Siap Berikan Solusi
Istilah hampers sendiri diambil dari bahasa Inggris yaitu "hamper" yang berarti keranjang anyaman jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Jadi, hampers adalah kotak keranjang yang biasanya diisi oleh beberapa jenis barang, seperti makanan, minuman, dan jenis barang lain yang nantinya akan dikirim ke orang lain sesuai tujuan.
Masyarakat Eropa menjadikan hampers sebagai tradisi dalam perayaan malam Natal sebagai tanda berbagai kasih bersama orang yang disayang.
Kemajuan zaman melalui proses pertukaran budaya hal tersebut juga masuk ke Indonesia sebagai budaya Era baru berkirim hadiah atau bingkisan.
Disebabkan karena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Muslim, maka tradisi berkirim hampers pun menjadi bagian dari tradisi bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri lebaran.***