INFOSEMARANG.COM - Bulan puasa Ramadhan merupakan waktu yang tepat bagi tubuh menetralisir asupan-asupan makanan yang mungkin biasanya asal dikonsumsi setiap hari tanpa batasan waktu.
Kinerja lambung pada selama puasa di bulan Ramadhan menjadi teratur karena pola makan yang juga berubah.
Namun, tidak sedikit yang malah mengalami pembengkakan lemak pada saat bulan puasa Ramadhan.
Baca Juga: Identitas Pria Pengganti QRIS Kotak Amal Ditelusuri Netizen,Kerja di Salah Satu Bank Milik Negara?
Padahal secara logika harusnya puasa bisa menyurutkan lemak yang ada di dalam tubuh.
Lantas, mengapa bisa terjadi demikian? Hal ini bisa saja dipicu oleh kebiasaan buruk saat berbuka puasa.
Beberapa kebiasaan buruk yang mengakibatkan berat badan meningkat misalnya, menyantap aneka es atau hidangan dengan kadar gula tinggi, dan dalam porsi yang besar.
Baca Juga: Astagfirullah!Viral Pria Ganti QRIS Kotak Amal Mesjid Blok M Square, Netizen:Mencuri Dengan Gaya
Kolak, sop buah yang diberi topping kental manis, dan berbagai jenis cemilan tinggi gula membuat seseorang kerasa cepat lapar dan ketagihan menyantap yang manis-manis.
Inilah yang membuat kadar gula darah melonjak tajam, dan akhirnya berat badan pun naik.
Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Permata Depok, dr. Raphael Kosasih, M.Gizi.,S.P.GK., menjelaskan makanan dan minuman manis yang banyak dijual saat bulan Ramadhan kebanyakan mengandung gula yang tinggi.
Baca Juga: Jadi Tren Menyambut Hari Raya Idul Fitri Lebaran, Ternyata Begini Asal Usul Hampers
“Jangan mengkonsumsi gula secara berlebihan. Karena pada dasarnya makanan dan minuman manis tersebut hanya berfungsi untuk mengganti kadar gula dalam tubuh,” Jelas dr. Raphael.
Hal ini dikarenakan kadar gula di dalam tubuh rendah dan perlu untuk ditingkatkan supaya tubuh tidak lemas.***