Kalimat terlarang yang tak seharusnya diucapkan oleh orangtua kepada anaknya, pikirkan kondisi mental anak sebelum berucap.
INFOSEMARANG.COM - Berikut ini kata-kata yang tak yang seharusnya diucapkan orangtua kepada anaknya.
Kata-kata yang muncul dari mulut orangtua tanpa sadar bisa melukai anaknya sendiri.
Hal ini bisa berdampak buruk untuk kesehatan psikis anak.
Ada baiknya jika orangtua lebih mengontrol ucapan yang akan disampaikan kepada anak.
Baca Juga: Selain Tomat dan Timun, 4 Buah Ini Bisa Turunkan Hipertensi Usai Makan Daging
Berikut sejumlah kata terlarang yang sebaiknya tidak diucapkan ke anak yang dikutip dari ruangmom:
"Harus diberitahu berapa kali?"
Kalimat ini mungkin keluar saat orangtua sudah di ambang batas kesabaran karena sudah berkali-kali mengingatkan anak soal hal yang sama.
Namun kalimat seperti ini justru memicu anak akan kembali mengulang perbuatannya.
Ganti kata-kata dengan kalimat yang lebih halus seperti, "Ibu/Ayah sudah memberi tahu kalau kamu pasti bisa kan ...".
Membandingkan dengan anak lain
Setiap orang pasti tak suka jika dibandingkan dengan orang lain, termasuk anak-anak.
Anak pasti akan merasa tidak nyaman ketika sudah dibandingkan dengan anak lain, bahkan anak orang lain.
Ini bisa membuat harga diri anak terpukul.
Baca Juga: 5 Makanan yang Baik Untuk Penderita Darah Tinggi Usai Idul Adha, Enak dan Mudah Didapat
"Belum mampu beli saja kok"
Setiap kesal dengan anak, contohnya anak yang gemar bermain HP hingga lupa waktu, kita kerap melampiaskan dengan kata-kata ini.
Sebagian orang akan mengeluarkan kata-kata ini sebagai senjata agar anak tak melulu bermain HP.
Tapi ternyata salah, sebaiknya ganti kata-kata dengan kalimat lainnya.
Seperti "Itu harganya mahal, kalau mau beli baru harus menabung dulu ya".
"Jangan ganggu, lagi sibuk"
Ketika anak datang di kala sedang bekerja, ada sebagian orangtua akan berucap agar tidak diganggu terlebih dahulu.
Tapi apa salahnya sebagai orangtua jika mencari tahu lebih dulu apa yang diinginkan anak sampai menghampiri orangtuanya.
Mengancam
Ada sebagian orangtua yang mendidik anak dengan cara mengancam.
Ini bukan hal bijak.
Ancaman justru membuat anak merasa takut kepada orangtua.
Dikhawatirkan juga akan ada dampak lain pada sang anak jika terus diberi ancaman hanya demi kedisiplinan.
Sebaiknya gunakan kalimat yang lebih baik agar anak juga tak takut bila dekat dengan orangtua.
***