Awas! Buka Puasa Jangan Sampai Kekenyangan karena Beresiko Bagi Kesehatan, Ahli Gizi Peringatkan Hal Ini

Wildan Apriadi
Senin 03 April 2023, 15:38 WIB
ilustrasi makanan saat berbuka puasa (Sumber : freepix)

ilustrasi makanan saat berbuka puasa (Sumber : freepix)

INFOSEMARANG.COM - Waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan menjadi momen yang paling dinantikan setiap orang.

Selain terdapat keberkahan, waktu berbuka puasa juga menjadi momen untuk melepas rasa lapar serta dahaga dengan ragam jenis makanan dan minuman.

Akan tetapi, hal itu justru bisa menimbulkan efek buruk jika berbuka puasa terlalu berlebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman.

Baca Juga: Sebelum Nonton, Lihat 4 Fakta Menarik Drama Korea Duty After School On Going Atau Tamat?

Jangan hanya karena telah seharian menahan lapar dan haus, kita jadi seenaknya memasukan segala jenis makanan ke dalam perut.

Padahal idealnya, berbuka puasa sebaiknya hanya mengonsumsi makanan dan minuman dengan porsi yang secukupnya alias tidak belebihan.

Pasalnya, metabolisme tubuh ketika berpuasa akan cenderung melambat, hal tersebut diungkap langsung sorang ahli gizi klinis di Rumah Sakit Burjeel, Arhana Baju, dikutip dari PMJ News.

Baca Juga: Sinopsis Drama Duty After School:Perjuangan Anak Sekolah Melawan Makhluk Asing! Cek LINK Nonton Sub Indo

"Yang jelas setelah puasa ada kecenderungan untuk berpesta dan sering kita makan makanan padat kalori yang sarat dengan gula dan lemak," ungkap Archana Baju seperti dilansir dari laman Alarabiya, Sabtu 1 April 2023.

"(Apalagi) makan berlebihan setelah puasa memperlambat pencernaan dan dapat menyebabkan kesulitan pencernaan seperti gangguan pencernaan, kembung dan diare dan sering berakhir dengan kunjungan ke dokter," Katanya.

Sang ahli gizi menambahkan bahwa saat puasa, ada banyak pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit gastritis atau radang lambung dan gastroenteritis.

Baca Juga: PSM Makassar dan Bali United akan Perebutkan Slot Play-Off Liga Champions Asia Musim Depan Mewakili Indonesia

Keluhan-keluhan di atas terjadi karena adanya infeksi lambung dan usus secara bersamaan yang bisa beresiko mengakibatkan muntah atau diare.

Kondisi tersebut sangat berpotensi didapatkan seseorang ketika makan dan minum secara tidak terkontrol saat berbuka puasa.

Jadi tetap diingat, meski sudah menahan lapar dan dahaga seharian, waktu berbuka puasa bukan berarti harus balas dendam dengan memasukan segalanya ke dalam perut.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Bisnis20 November 2024, 17:03 WIB

Ekonom Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Indonesia Tetap Solid di Tengah Dinamika Global

Ekonomi nasional diproyeksikan akan tetap menunjukkan kinerja positif, didukung oleh stabilitas makroekonomi yang terjaga.
Event Mandiri Macro and Market Brief Road to Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Rabu 20 November 2024.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri.)
Semarang Raya19 November 2024, 15:45 WIB

Semarang Raih Dua Penghargaan Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib Ukur dari Kemendag

Selama dua tahun berturut-turut, Kota Semarang meraih penghargaan sebagai daerah tertib ukur.
Pemkot Semarang meraih dua kategori penghargaan sebagai Daerah Tertib Ukur (DTU) dan Pasar Tertib Ukur dari Kemendag.
 (Sumber:  | Foto: Dok)
Umum19 November 2024, 13:19 WIB

PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana Langsung Bergerak Selesaikan Pemblokiran Rekening UD Pramono

Pemilik UD Pramono, Pramono menyampaikan terima kasih karena telah dibantu menyelesaikan satu persatu permasalahan yang dihadapi.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mendampingi Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasanbersilaturahmi dengan pemilik UD Pramono. (Sumber:  | Foto: Dok)
Semarang Raya19 November 2024, 11:57 WIB

Bantu Petani, Mbak Ita Luncurkan "Petruk Semar" untuk Pasarkan Hasil Panen

Mbak Ita meluncurkan Petruk Semar (Petani Truck Semarang Punya), truk operasional untuk memasarkan hasil pertanian di Kota Semarang.
Mbak Ita meluncurkan Petruk Semar (Petani Truck Semarang Punya). (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya17 November 2024, 16:49 WIB

Warga Tambaklorok Kini Miliki Jamban Pribadi, Tak Lagi Buang Hajat di Sungai

Ahmad Sholeh (50), warga RT 3 RW 14 Tambakmulyo, Semarang Utara, kini memiliki jamban pribadi.
Ahmad Sholeh (50), warga RT 3 RW 14 Tambakmulyo, Semarang Utara, kini memiliki jamban pribadi. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya17 November 2024, 16:45 WIB

Pemkot Semarang Terbitkan Perwal Beasiswa Anak Petani dan Nelayan

Pemkot Semarang akan melakukan sosialisasi Perwal dan melakukan kurasi terhadap anak-anak petani dan nelayan yang bisa mendapatkan beasiswa tersebut.
Aktivitas pertanian di Kota Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya15 November 2024, 16:55 WIB

Semarang Agro Expo 2024 Kembali Digelar di Mijen

. Tidak hanya memamerkan produk-produk pertanian terpadu seperti hasil kebun, peternakan, dan perikanan, SAE 2024 juga dimeriahkan berbagai lomba menarik dan edukasi pertanian untuk anak-anak.
Pembukaan Semarang Agro Expo 2024 di Mijen. (Sumber: )
Semarang Raya15 November 2024, 16:45 WIB

DPD Gerakan Pemuda Marhaenis Deklarasikan Dukungan Untuk Andika Perkasa-Hendrar Prihadi

Dalam deklarasi tersebut, secara khusus DPD GPM Jateng memberikan dukungan kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Deklarasi digelar di Posko Kemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya14 November 2024, 18:13 WIB

Pedagang Barito Slup-slupan Tempati Eks Pasar Dargo Semarang

Sebanyak 50 pedagang, Rabu 13 November 2024 mulai menempati Semarang Exhibition Center atau eks Pasar Dargo yang berada di Jalan dr. Cipto Semarang.
Pedagang Barito menempati eks Pasar Dargo yang berada di Jalan dr. Cipto Semarang.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis14 November 2024, 17:37 WIB

Terus Tumbuh dan Semakin Kokoh di Tahun Ke-5, DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Baru dengan Sejumlah Perusahaan Ternama

Kerja sama ini memberikan arti penting bagi DPLK AXA Mandiri karena kami sama-sama memiliki komitmen terhadap masa depan karyawan.
DPLK AXA Mandiri menjalin kerja sama strategis dengan PT  Industri Kereta Api dan Sambu Group. 
 (Sumber:  | Foto: dok)