Jangan Sampai Kalah! Begini Cara Mengatasi Bullying di Tempat Kerja

Ilustrasi | Cara mengatasi bullying di tempat kerja. (Sumber : Pexels/Yan Krukau)

INFOSEMARANG.COM.COM -- Sebelum kamu mencari bantuan untuk mengatasi bullying di tempat kerja, penting untuk mengetahui alasan mengapa bullying terjadi.

Meskipun kepribadian si pengganggu memainkan peran penting, lingkungan kerja juga dapat membuat perilaku yang merugikan lebih mungkin terjadi.

Hampir siapa pun dapat menjadi korban bullying. Sebuah studi menemukan bahwa tidak ada profil kepribadian konsisten untuk para korban.

Namun, studi terpisah mengindikasikan bahwa para pengganggu mungkin memiliki profil kepribadian yang serupa. Para pengganggu cenderung:

1. Ekstrovert
2. Tidak menyenangkan
3. Tidak memiliki empati
4. Tidak jujur
5. Memiliki kemampuan manipulasi yang strategis

Pengganggu biasanya memiliki motif di balik tindakannya. Motif tersebut mungkin meliputi:

1. Rasa iri

Apakah kamu seorang pekerja yang luar biasa? Mungkin kamu sering mendapatkan pujian atas kerja kerasmu atau dapat beradaptasi dengan cepat dalam menghadapi tantangan dibandingkan rekan kerjamu.

Seorang pengganggu mungkin merasa terancam oleh kesuksesanmu dan menyerangmu. Bahkan atasan juga dapat menggunakan perilaku bullying untuk menjatuhkan karyawan yang berpotensi cepat naik pangkat.

Seorang pengganggu juga mungkin melihat kepopuleranmu di kalangan rekan kerja atau orang lain sebagai alasan untuk menyerangmu.

Baca Juga: Korea Open 2023, Ada 8 Wakil Indonesia akan Bertanding

2. Pandangan sempit

Seorang pengganggu mungkin memegang pandangan sempit dan menargetkanmu karena perbedaan yang kamu miliki.

Mungkin pengganggu adalah seorang pria yang tidak percaya wanita seharusnya bekerja di bidang pekerjaanmu.

Atau mungkin pengganggu melihatmu sebagai ancaman karena agama, ras, atau orientasi seksualmu.

3. Anger Issues

Pengganggu tersebut mungkin merupakan individu yang mudah marah dan kurang memiliki kontrol diri. Misalnya, seorang bos yang kasar mungkin menyerangmu dan rekan kerjamu ketika batas waktu terlewat atau klien tidak puas.

Kemarahan mereka mungkin disebabkan oleh perasaan tidak berdaya mereka sendiri, tetapi itu bukan alasan untuk melakukan bullying kepada orang lain di tempat kerja.

Faktor-faktor Lingkungan Kerja

Lingkungan tempat kerja juga dapat meningkatkan risiko bullying. Dalam sebuah survei online pada tahun 2013, pekerja di bidang kesehatan, pendidikan, dan layanan publik melaporkan tingkat bullying yang paling tinggi.

Perilaku bullying lebih mungkin terjadi di tempat kerja yang mengalami perubahan organisasi atau di ruang kerja di mana para pekerja harus menghadapi tuntutan yang saling bertentangan.

Misalnya, perubahan mendadak dalam kepemimpinan atau arah perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kacau di mana para pekerja saling melakukan bullying.

Bidang pekerjaan yang umumnya penuh tekanan mungkin melihat lebih banyak insiden perilaku bullying di tempat kerja.

Ini dapat mencakup pelayan yang harus melayani beberapa meja dalam restoran dengan karyawan yang kurang, atau staf rumah sakit yang kekurangan tidur namun terus menghadapi situasi hidup atau mati.

Di sisi lain, tempat kerja dengan "lingkungan keselamatan psikososial" mungkin mengalami lebih sedikit insiden bullying.

Lingkungan keselamatan psikososial tercipta ketika para pekerja mengetahui kebijakan, praktik, dan prosedur yang ada untuk melindungi kesehatan psikologis mereka.

Di tempat-tempat kerja seperti ini, para pekerja dan atasan mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana masalah seperti tuntutan yang saling bertentangan dan kurangnya komunikasi dapat meningkatkan stres.

Baca Juga: Profil Budi Arie Setiadi, Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Menteri Komunikasi dan Informatika

Cara Menghadapi Pengganggu di Tempat Kerja
Tips 1: Bersuara

Apapun situasimu, ada cara untuk menegaskan diri dan melindungi perasaan kamu serta kesejahteraanmu, dan itu dimulai dengan bersuara.

Ingatlah bahwa tidak semua pengganggu sama. Beberapa pengganggu mungkin akan meninggalkanmu setelah kamu mengutarakan pendapatmu.

Yang lain mungkin akan meningkatkan upaya mereka hingga kamu mengambil tindakan lebih ekstrim.

Berbicara dengan pengganggu

Konfrontasi mungkin membuatmu gugup, tetapi seringkali ini adalah langkah paling langsung dalam menghadapi pengganggu di tempat kerja.

Biasanya, semakin cepat kamu berbicara, semakin baik, sementara semakin lama kamu menunggu, semakin berani pengganggu tersebut menjadi.

Bersikap langsung dan tenang dalam responsmu. Sorot perilaku pengganggu dan jelaskan bagaimana perilaku tersebut memengaruhi dirimu dan pekerjaanmu.

Misalnya, "Aku menghargai kritik membangun, tetapi beberapa komentarmu hanya menghina secara pribadi." Jika perlu, pastikan bahwa kamu akan melaporkan masalah ini kepada orang lain jika perilaku tersebut terus berlanjut.

Jika kamu takut bahwa menghadapi pengganggu tersebut akan menyebabkan pembalasan, kamu mungkin ingin melewati langkah ini dan melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bicara dengan teman

Bullying dapat membuatmu merasa tidak berdaya dan sendirian. Itulah mengapa penting untuk berbicara dengan seseorang tentang situasi dan perasaanmu.

Kamu tidak harus berbicara dengan rekan kerja (terutama jika kamu sudah dikucilkan secara sosial.

Kamu dapat mengandalkan teman dan anggota keluarga untuk mendapatkan dukungan sosial. Ini dapat membantumu mengingat bahwa kamu tidak sendirian, dan temanmu mungkin memiliki saran yang dapat dibagikan.

Jika kamu berbicara dengan rekan kerja yang ramah, kamu mungkin akan menemukan bahwa kamu bukan satu-satunya target pengganggu tersebut.

Hal ini dapat memudahkanmu untuk bersatu dan membuat argumen yang meyakinkan kepada manajer atau kontak SDM.

Baca Juga: Pria Bertopi Maling Motor Beserta Bakul Keranjang Milik Penjual di Pasar Genuk, Aksinya Terekam CCTV

Tips 2: Mencatat Detail yang Teliti

Dalam sebuah jurnal atau di smartphonemu, catat setiap insiden bullying yang terjadi. Tulis waktu, tempat, dan apa yang terjadi.

Jika ada saksi, tulis juga nama-nama mereka. Selama insiden cyberbullying, ambil tangkapan layar percakapan tersebut.

Kamu juga dapat menuliskan bagaimana insiden-insiden tersebut memengaruhi kinerjamu. Apakah perilaku mereka mengganggumu dalam tugas penting? Apakah mereka menahan sumber daya atau menghalangi kemajuanmu? Detail-detail ini dapat menunjukkan bagaimana pengganggu tersebut menghambat produktivitas tempat kerja.

Simpan catatan yang teliti, tetapi objektif. Hindari berlebihan atau memberikan penilaian pribadi. Kamu dapat menggunakan catatan ini jika kamu perlu menunjukkan kepada bos atau manajer SDM bagaimana kamu telah menjadi target.

Laporkan pengganggu tersebut

Ketika bullying tetap menjadi masalah yang konsisten, bicaralah dengan manajermu tentang hal ini. Beritahukan mereka bagaimana bullying tersebut memengaruhi kemampuanmu untuk bekerja.

Sekali lagi, tetaplah tenang dan profesional. Alih-alih menyerang karakter pengganggu, jelaskan saja kejadian-kejadian dan konsekuensinya, merujuk pada catatan-catatan yang telah kamu buat.

Jika atasanmu adalah pengganggu, kamu perlu mengajukan pengaduan ke departemen sumber daya manusia.

Apa yang harus kamu harapkan setelah membuat laporanmu? Itu tergantung pada kebijakan yang dimiliki oleh perusahaan tempat kamu bekerja.

Pengganggu tersebut mungkin akan dipecat, dijatuhi hukuman, dipindahkan, atau hanya diberikan teguran.

Jika pengganggu tersebut tidak menghadapi konsekuensi apa pun, berpikir ulanglah apakah kamu ingin tetap bekerja di lingkungan kerja yang beracun atau mencari pilihan lain.

Hukum mengenai bullying di tempat kerja dapat berbeda di berbagai tempat. Jika semua upaya sebelumnya untuk memperbaiki situasi tidak berhasil, carilah opsi hukum yang tersedia.

Baca Juga: BAHAYA! Modus Penipuan Kirim File Undangan Pernikahan.apk Disebar Lewat Chat Whatsapp, Ini yang Terjadi Jika Sampai di Instal

Tips 3: Lakukan Perawatan Diri

Perawatan diri selalu penting untuk mengelola tekanan harian di tempat kerja, tetapi sangat penting ketika kamu menghadapi stres tambahan akibat bullying di tempat kerja.

Pertimbangkan praktik berikut untuk membantu kamu menghadapinya:

1. Atur jadwal tidur yang sehat

Kurang tidur dapat membuatmu lebih rentan terhadap stres, jadi usahakan untuk mendapatkan cukup istirahat setiap malam.

Kebiasaan tertentu, seperti menghindari layar terang beberapa jam sebelum tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidurmu.

2. Gunakan olahraga untuk mengelola tingkat stres

Lakukan aktivitas fisik yang kamu nikmati, baik itu berenang, bersepeda, atau mendaki.

Aktivitas yang melibatkan gerakan dan peregangan ringan, seperti yoga, juga dapat bermanfaat untuk meredakan ketegangan otot.

3. Makan makanan sehat yang memberikan energi

Usahakan untuk meminimalkan makanan olahan dan alkohol, yang dapat menguras energi dan memperburuk suasana hatimu.

4. Gunakan pemikiran positif sepanjang hari

Maafkan dirimu atas segala kekurangan dan kesalahan. Akui kelebihanmu, baik di tempat kerja maupun dalam kehidupan pribadimu.

Ini dapat membantu meminimalkan pengaruh negatif yang bullying dapat berikan pada harga dirimu.

5. Gunakan teknik relaksasi untuk mengelola stres dan membangun ketahanan emosional

Beberapa pilihan relaksasi meliputi pernapasan dalam, relaksasi otot progresif, dan meditasi pemindaian tubuh. Atau cobalah salah satu meditasi audio gratis yang disediakan oleh HelpGuide.

Baca Juga: Anaknya Disuruh Foto Sama Kambing, Viral Curhatan Orang Tua Murid Baru Ngeluh saat Pecahkan Teka-teki MPLS

Tips 4: Pindahkan Fokusmu

Tindakan pengganggu dapat mencegahmu melihat aspek-aspek positif dalam pekerjaanmu. Luangkan waktu untuk mengubah fokusmu dengan membuat daftar hal-hal positif tersebut.

Adakah rekan kerja yang menyenangkan untuk diajak berinteraksi? Mungkin kamu menikmati membantu pelanggan atau merasa memiliki tujuan dalam tugas kerja lainnya.

Saat kamu memusatkan perhatian pada aspek-aspek positif tersebut, upayakan untuk meminimalkan interaksi dengan pengganggu.

Jika memungkinkan, mintalah kepada atasanmu apakah kamu dapat bekerja selama shift yang berbeda atau di departemen lain.

Juga penting untuk diingat bahwa tindakan pengganggu tersebut kemungkinan merupakan indikasi ketidakamanan mereka sendiri.

Dengan pemahaman tersebut, tahanlah godaan untuk mencari kelemahan dalam karaktermu sendiri atau menyalahkan diri sendiri atas situasi ini.

Pengganggu ingin merasa berkuasa, dan semakin sedikit kamu tergantung pada tindakan mereka, semakin sedikit pengaruh yang mereka miliki terhadapmu.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI