INFOSEMARANG.COM -- Kebanyakan dari kita menghargai hubungan dengan orang lain, terutama dalam hubungan romantis. Kita memiliki naluri untuk terhubung dan hal ini memungkinkan kita untuk menciptakan ikatan dan kedekatan emosional dengan pasangan kita.
Keberhasilan hubungan jangka panjang sangat bergantung pada kualitas hubungan emosional kita satu sama lain.
Apa Itu Interdependensi?
Interdependensi menandakan bahwa pasangan mengakui dan menghargai pentingnya ikatan emosional yang mereka miliki sambil tetap mempertahankan identitas diri yang kuat dalam dinamika hubungan.
Seorang individu yang interdependen mengakui nilai kerentanan, mampu mencari dukungan emosional dari pasangan dengan cara yang bermakna.
Mereka menghargai identitas diri yang memungkinkan mereka dan pasangan untuk menjadi diri sendiri tanpa perlu mengorbankan siapa mereka atau sistem nilai yang mereka percayai.
Meskipun terdengar menakutkan atau tidak sehat, terkadang kita diajarkan untuk sangat menghargai kemandirian, menjadi mandiri, dan menganggap tidak perlu mengandalkan orang lain untuk dukungan emosional.
Namun, bila konsep kemandirian diambil secara berlebihan, hal ini justru dapat menghalangi kita untuk terhubung secara emosional dengan orang lain dengan cara yang bermakna.
Bagi mereka yang sangat mandiri, mencapai kedekatan emosional dengan pasangan bisa sulit, bahkan menakutkan, atau dianggap tidak terlalu berharga dalam sebuah hubungan.
Sebaliknya, seseorang yang kodependen cenderung sangat mengandalkan orang lain untuk merasa berharga dan merasa baik secara emosional.
Mereka tidak mampu membedakan di mana diri mereka berakhir dan di mana pasangan mereka mulai, sehingga terdapat rasa ketergantungan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Baca Juga: Tonton Sekarang! Link Streaming Revenant' Episode 9 Sub Indo Tayang di Disney+Hotstar
Ciri-ciri hubungan kodependen meliputi:
- Batasan yang buruk atau tidak ada batasan sama sekali.
- Tingkah laku untuk menyenangkan orang lain.
- Reaktif terhadap situasi.
- Komunikasi yang tidak sehat dan tidak efektif.
- Manipulasi.
- Kesulitan menciptakan kedekatan emosional.
- Tingkah laku kontrol.
- Saling menyalahkan.
- Rendahnya harga diri salah satu atau kedua pasangan.
- Tidak memiliki minat atau tujuan pribadi di luar hubungan.
Hubungan kodependen tidak sehat dan tidak memberikan ruang bagi pasangan untuk menjadi diri mereka sendiri, tumbuh, dan mandiri.
Hubungan yang tidak sehat ini melibatkan salah satu atau kedua pasangan yang sangat mengandalkan satu sama lain dan hubungan tersebut untuk merasa berharga dan baik secara emosional.
"Kodependensi melibatkan seseorang yang telah kehilangan inti dari identitasnya sendiri, sehingga pemikiran dan perilakunya berputar di sekitar seseorang atau sesuatu yang eksternal, termasuk orang lain, zat, atau aktivitas, seperti seks atau judi," kata Darlene Lancer, JD, LMFT.
Mengapa Interdependensi Sehat untuk Hubungan
Interdependensi melibatkan keseimbangan antara diri sendiri dan pasangan dalam hubungan, mengakui bahwa kedua pasangan saling berusaha untuk hadir dan memenuhi kebutuhan fisik dan emosional masing-masing dengan cara yang tepat dan bermakna.
Pasangan tidak saling menuntut dan tidak mencari rasa berharga dari pasangan mereka.
Interdependensi memberikan ruang bagi setiap pasangan untuk mempertahankan identitas diri, ruang untuk saling mendekati dalam saat-saat membutuhkan, dan kebebasan untuk membuat keputusan ini tanpa rasa takut akan apa yang akan terjadi dalam hubungan.
Baca Juga: Kesempatan Emas! Seleksi CPNS 2023 Bakal Buka Formasi Khusus IT
Ciri-ciri Hubungan Interdependen
Hubungan interdependen yang sehat memiliki beberapa fitur. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dicari dalam hubungan yang sehat dan bukan kodependen:
- Batasan yang sehat.
- Mendengarkan aktif.
- Waktu untuk kepentingan pribadi.
- Komunikasi yang jelas.
- Bertanggung jawab atas perilaku masing-masing.
- Menciptakan keamanan untuk saling terbuka secara emosional.
- Terlibat dan merespons satu sama lain.
- Harga diri yang sehat.
- Terbuka dan mudah dihubungi satu sama lain.
Ketika pasangan merasa dihargai dan dianggap berharga, hubungan menjadi tempat perlindungan yang aman dan tempat di mana keduanya bisa saling berinterdependen.
Mereka menyadari bahwa mereka tidak sendirian dalam hubungan, dapat saling mendekati secara aman saat membutuhkan, dan merasa aman bahwa pasangan akan selalu hadir.
Bagaimana Meningkatkan Hubungan kamu dengan Keterampilan Komunikasi yang Efektif
Cara Membangun Hubungan Interdependen
Kunci untuk membangun hubungan interdependen adalah menjadi sadar akan diri kamu dari awal.
Banyak orang mencari dan masuk ke dalam hubungan hanya untuk menghindari perasaan kesepian, tanpa refleksi pribadi tentang siapa mereka, apa yang mereka nilai, dan tujuan mereka dalam hubungan.
Mengambil waktu untuk merenungkan hal-hal pribadi ini memungkinkan kamu untuk memasuki hubungan baru dengan kesadaran diri yang kritis untuk membangun hubungan yang didasarkan pada interdependensi.
Psikoterapis berlisensi, Sharon Martin, LCSW menyarankan pentingnya mempertahankan identitas diri dalam hubungan intim. Berikut adalah beberapa cara yang dia sarankan untuk mempertahankan identitas diri dalam sebuah hubungan:
Baca Juga: Bertahan dengan Bijak Saat Kena PHK, Hati-hati Kesehatan Mental Bisa Memburuk
- Mengetahui apa yang kamu sukai dan apa yang penting bagi kamu.
- Tidak takut untuk meminta apa yang kamu inginkan.
- Habiskan waktu bersama teman dan keluarga.
- Teruslah mengejar tujuan pribadi kamu.
- Sadar akan nilai-nilai kamu.
- Luangkan waktu untuk hobi dan minat pribadi kamu.
- Jangan takut untuk mengatakan "tidak".
- Jangan menyembunyikan diri atau mengecilkan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Memberikan kesempatan bagi pasangan kamu untuk melakukan hal-hal serupa juga menjadi kunci untuk membangun hubungan interdependen yang sehat.
Memulai hubungan kamu dengan cara ini dapat menciptakan ruang yang aman bagi kedua pasangan untuk belajar bagaimana mendekati satu sama lain dengan intim tanpa takut kehilangan diri atau dikuasai.
Hubungan berdasarkan interdependensi tidak membuat orang merasa bersalah atau takut terhadap pasangan atau hubungan mereka, tetapi justru membuat mereka merasa aman dengan pasangan mereka.
Luangkan waktu untuk merenungkan siapa diri kamu dan apa yang kamu inginkan dalam hubungan paling penting kamu.
Kesadaran akan hal ini dalam proses kencan dapat membantu memastikan bahwa hubungan kamu akan menjadi sehat dan lebih kokoh dalam jangka panjang.
Jika kamu sudah berada dalam suatu hubungan, tidak pernah terlambat untuk mengkaji kembali nilai-nilai kamu dan pasangan kamu untuk memastikan keselarasan hubungan kamu.***