INFOSEMARANG.COM - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan pernyataan Sujiwo Tejo yang sudah tak mau terlalu sering mendengar dakwah Habib Ja'far.
Melalui wawancara televisi nasional, budayawan Sujiwo Tejo menyampaikan sejumlah alasannya mengapa ia kini sudah tak mau sering-sering mendengarkan Habib Ja'far.
Seperti kita ketahui Habib Ja'far dalam sejumlah wawancaranya tak pernah menganggap kehabiban sebagai sesuatu yang wah melainkan sebuah tanggung jawab.
Baca Juga: Niat Jadi Copet, Emak-emak Asal Cirebon Modus Ikut Pengajian Habib Syech di Semarang
Dengan kehabiban yang dimilikinya, tentu saja menjadi amanah bagi Habib Ja'far untuk menjaganya.
"Saya bersyukur ayah saya tak pernah mengajarkan kehabiban sebagai sebuah privilege, beliau mengajarkah kehabiban adalah tanggung jawab yang harus dijaga dengan baik, Tanggung jawab yang harus dijaga dengan baik bukan menjaga keturunan dari atas tetap mulia kepadamu tapi juga keturunan yang keluar darimu juga baik," ungkap Habib.
Alih-alih merasa bangga, ia menyebutkan bahwa saat mendapatkan gelar keturunan Rasulullah SAW itu sempat merasa terbebani.
"Saya diajarkan itu sebagai tanggung jawab, ketika kecil saya itu punya dua tanggung jawab habib yang ayahnya ngurusin yayasan isinya habib, itu beban sekali,Bagi saya di waktu kecil itu saya merasa apes jadi anak habib yang ngurusin habib, karena saya enggak bisa nakal naluri anak kecil kan," imbuhnya.
Sujiwo Tejo mendengar Habib Ja'far mengatakan demikian langsung dengan nada candaan mengaku tak mau lagi mendengarkan dakwahnya.
"Dulu saya mendengarkan habib sekarang kayaknya enggak begitu saya dengarkan karena enggak pernah nakal, karena enggak tahu pahit getirnya dunia kalau gitu, enggak pernah nyolong mangga, ayam tetangga? gimana mau berdakwah," ungkap Sujiwo Tejo.
"Tapi saya pernah nyolong rel, saya selalu dipertemukan hal seperti itu," curhat Habib Ja'far kepada Sujiwo Tejo.