INFOSEMARANG.COM - Apa itu toxic productivity tak jarang membuat banyak orang bingung mengenai pertanda dan dampak buruknya.
Mungkin toxic productivity ini lazim terdengar di telinga para staf khususnya pekerja kantoran yang dituntut selalu memenuhi target tertentu setiap harinya.
Meskipun terdengar sepele, toxic productivity ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan seseorang lo.
Baca Juga: 10 Tips untuk Introvert agar Sukses dan Nyaman di Tempat Kerja, Pertama Jangan Salahkan Keadaanmu!
Toxic productivity sendiri kerap diartikan dengan sikap seseorang yang melakukan berbagai cara demi melakukan hal produktif meskipun hal tersebut tergolong tak menyehatkan.
Seseorang yang mengalami toxic productivity selalu mengesampingkan hal lain selain bekerja hingga melupakan berbagai hal termasuk waktu bersitirahat.
Sebenarnya sekilas toxic productivity ini memang sedikit mirip dengan hustle culture dan workaholic.
Ciri orang yang mengalami toxic productivity
1. Sering kelelahan
Sebab mengesampingkan waktu istirahat dan bekerja terlalu lama setiap harinya, tak heran jika seseorang yang mengalami toxic productivity kerap merasa kelelahan.
2. Merasa depresi jika tidak bekerja
Depresi luar biasa kerap tak disadari oleh seseorang yang mengalami toxic productivity.
Ia selalu merasa khawatir dengan pekerjaan yang tak bisa diselesaikan dengan tuntas.
3. Kerap merasa bersalah jika tak melakukan banyak pekerjaan
Setiap pekerjaan memiliki batasan kerja atau tugas tertentu yang sebenarnya sudah didesain tak perlu waktu berlebih.
Namun seseorang dengan toxic productivity merasa bersalah jika mereka beristirahat sebentar dari pekerjaan mereka.
Produktif memang sesuatu hal yang baik, namun akan merusak diri sendiri jika dilakukan secara berlebihan hingga menyebabkan toxic productivity.
Coba untuk instropeksi dan perhatikan lingkungan sekitar, jangan sampai kesehatan mental dan fisik menjadi terganggu aibat toxic productivity.