Risiko Kematian Penerima Gaji Kecil Ternyata Lebih Tinggi, Begini Penjelasannya

Jeanne Pita W
Kamis 31 Agustus 2023, 09:33 WIB
Risiko Kematian Penerima Gaji Kecil Ternyata Lebih Tinggi, Begini Penjelasannya (Sumber : Freepik/kues1)

Risiko Kematian Penerima Gaji Kecil Ternyata Lebih Tinggi, Begini Penjelasannya (Sumber : Freepik/kues1)

INFOSEMARANG.COM -- Benarkah orang dengan gaji kecil cendeung memiliki risiko kematian lebih tinggi?

Melalui riset terbaru yang diterbitkan dalam Journal of the Merican Medical Association (JAMA) mengungkapkan, pekerja paruh baya yang cenderung mendapatkan gaji rendah disebut memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Melansir dari berbagai sumber, dalam realitas sosial dan ekonomi yang kompleks, terdapat hubungan yang jelas antara tingkat gaji seseorang dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Baca Juga: Tenang! Usia 40 Tahun Masih Bisa Daftar CPNS 2023, Ini Aturan dan Persyaratannya

Fenomena ini telah menjadi perhatian utama para peneliti dalam beberapa dekade terakhir.

Berbagai studi telah dilakukan untuk menggali lebih dalam tentang penyebab mengapa orang dengan gaji rendah cenderung memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Beberapa faktor yang dapat menjelaskan hubungan ini termasuk akses terbatas terhadap layanan kesehatan, stres ekonomi, dan lingkungan hidup yang tidak mendukung.

Baca Juga: Apple Resmi Umumkan Tanggal Rilis iPhone 15, Cek Fitur Baru dan Harganya

1. Akses Terbatas terhadap Layanan Kesehatan

Orang dengan gaji rendah sering menghadapi kendala akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Biaya perawatan medis, termasuk kunjungan dokter, obat-obatan, dan perawatan jangka panjang, dapat menjadi beban yang sangat berat bagi mereka yang pendapatannya terbatas.

Sejumlah studi, seperti yang dilakukan oleh Woolf dan koleganya pada tahun 2015, menunjukkan bahwa kurangnya akses terhadap layanan kesehatan berkaitan dengan peningkatan risiko kematian dini di kalangan individu dengan pendapatan rendah.

Baca Juga: Cuma Modal KTP, Beli Motor Listrik Langsung Dapat Subsidi Rp7 Juta! Begini Cara dan Syaratnya

2. Stres Ekonomi

Stres ekonomi yang berkelanjutan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

Kehidupan dalam ketidakpastian finansial, kekhawatiran akan kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi, dan ketidakmampuan untuk merencanakan masa depan secara finansial dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi.

Penelitian oleh Chetty dan koleganya pada tahun 2016 menunjukkan bahwa ketidakpastian ekonomi yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kematian prematur.

Baca Juga: Pertamina Siap Ganti Pertalite dengan Pertamax Green 92 di 2024

3. Lingkungan Hidup yang Tidak Mendukung

Orang dengan gaji rendah cenderung tinggal di lingkungan yang kurang mendukung kesehatan.

Faktor-faktor seperti akses terbatas terhadap makanan bergizi, lingkungan perumahan yang buruk, dan tingkat polusi udara yang tinggi dapat berkontribusi pada risiko kesehatan yang lebih tinggi.

Penelitian oleh Cutler dan koleganya pada tahun 2012 mengaitkan lingkungan perumahan yang tidak sehat dengan peningkatan risiko kematian dini di kalangan individu berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kulit Kering Akibat Terlalu Lama di Dalam Ruangan Ber-AC

4. Akses Terbatas terhadap Pendidikan dan Informasi Kesehatan

Orang dengan gaji rendah mungkin memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan informasi kesehatan yang relevan.

Hal ini dapat menghambat pemahaman mereka tentang gaya hidup sehat, pencegahan penyakit, dan pengelolaan kondisi medis.

Tanpa pengetahuan yang cukup, mereka mungkin tidak mampu mengambil keputusan yang tepat terkait kesehatan mereka.

Baca Juga: Caleg Mantan Koruptor Harus Umumkan ke Publik Pernah Dipidana, Sebutkan Jenis Kasus dan Hukuman yang Dijatuhkan

Penelitian oleh Banks dan koleganya pada tahun 2006 menunjukkan hubungan antara rendahnya tingkat pendidikan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, berbagai faktor kompleks yang meliputi akses terbatas terhadap layanan kesehatan, stres ekonomi, lingkungan yang tidak mendukung, dan rendahnya akses terhadap pendidikan dan informasi kesehatan dapat menjelaskan mengapa orang dengan gaji rendah memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.

Studi-studi tersebut memberikan wawasan yang berharga tentang perlunya tindakan intervensi yang lebih baik dalam rangka mengurangi kesenjangan kesehatan yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial dan ekonomi.

Bagaimana menurut Anda?

Selain itu, baca juga Jangan Beri 8 Makanan Ini untuk Anak di Bawah 4 Tahun, Bahaya Risikonya ***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Umum22 Januari 2025, 11:12 WIB

Supply BBM dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana Jateng Aman, Masyarakat Diharapkan Tenang

Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT) menjamin supply Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di sejumlah wilayah yang terkena banjir tidak terganggu.
Pertamina menjamin supply BBM dan LPG di wilayah yang terkena banjir tidak terganggu.  (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis21 Januari 2025, 12:17 WIB

Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri kembali Gelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025

MIF 2025 telah dirancang untuk memberikan wawasan komprehensif kepada investor global mengenai prospek ekonomi Indonesia.
Konferensi Pers Pre-Event MIF 2025 di Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri.)
Semarang Raya20 Januari 2025, 14:00 WIB

Perayaan Imlek, Queen City Mall Semarang Gelar Acara Spektakuler

Tahun ini Queen City Mall siap menyuguhkan pengalaman yang lebih meriah dengan perpaduan budaya tradisional dan hiburan modern yang sayang untuk dilewatkan.
 Imlek tahun ini Queen City Mall siap hadirkan hiburan menarik. (Sumber:  | Foto: dok)
Bisnis18 Januari 2025, 13:22 WIB

Bank Mandiri Gelar Puncak Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2024: Perjalanan Inspiratif Para Wirausaha Muda Menuju Top 4 dan Best of The Best

WMM menjadi salah satu program unggulan Bank Mandiri dalam menumbuhkan ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Puncak acara Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2024 di Jakarta.
 (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya16 Januari 2025, 12:54 WIB

Penduduk Miskin di Jateng 9,58 Persen, Penurunan Tertinggi se-Jawa

Penurunan persentase tersebut menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Kinerja Pemprov Jawa Tengah juga turut menyumbang penurunan kemiskinan menjadi satu digit.
Plh Sekda Jateng Ema Rachmawati. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya16 Januari 2025, 12:42 WIB

Rais PWNU Jateng Tegaskan Peran Kiai Mengurus Persoalan Dunia Akhirat

perjuangan ulama dalam mengurus kepentingan masyarakat sebagai jihad sebagaimana Nabi Muhammad SAW menyebut jihad kecil (perang badar) dan jihad besar untuk memerangi hawa nafsu di bulan Ramadhan.

Doa Bersama dalam rangka tasyakuran Harlah Nahdlatul Ulama ke 102 di Lt. 3 PWNU Jateng, Rabu 15 Januari 2025.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya08 Januari 2025, 16:05 WIB

Pemprov Jateng Alokasikan Rp67,13 Miliar untuk Pendampingan Program Makan Bergizi Gratis

Pemprov Jateng melakukan dukungan dengan menyiapkan alokasi anggaran dari APBD tahun 2025 sebesar Rp67,13 miliar.
Pj Gubernur Jawa Tengah,  Nana Sudjana meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis08 Januari 2025, 13:08 WIB

BTN Siapkan Hadiah Lebih dari Rp 1 Miliar untuk Lomba Desain Rumah Subsidi

Sayembara Desain Rumah Nusantara menjadi kesempatan bagus untuk lahirnya desain rumah yang menarik dengan ciri khas budaya Indonesia.
Gedung Pusat Bank BTN. (Sumber:  | Foto: dok)
Bisnis08 Januari 2025, 12:41 WIB

Layanan Streaming Dominasi Lonjakan Kenaikan Trafik XL

XL Axiata telah menyiapkan jaringan untuk melayani dan menjaga kenyamanan pelanggan selama libur panjang Nataru.
BTS XL. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya08 Januari 2025, 12:15 WIB

Jadi Tersangka Kasus Pajak, Seorang Direktur di Semarang Diproses Hukum

Penyerahan tersangka ini dilakukan setelah berkas penyidikan dinyatakan lengkap (P-21) oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Tersangka kasus pajak di Kejari Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)