INFOSEMARANG.COM- Hotel-hotel bekas peninggalan zaman Belanda menampilkan arsitektur Eropa klasik yang membedakan mereka dari hotel-hotel modern saat ini.
Hotel-hotel ini telah berdiri kokoh selama bertahun-tahun dan menjadi saksi bisu sejarah di berbagai daerah, termasuk di Jawa Tengah.
Hotel telah menjadi bagian dari Indonesia sejak zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Buka 3.833 Formasi, Bocoran Gaji PPPK Tenaga Teknis Kemenag Periode Seleksi 2022 dan 2023
Beberapa bangunan hotel peninggalan era Hindia Belanda masih beroperasi hingga hari ini dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Namun, ada juga hotel tua yang saat ini telah berhenti beroperasi tetapi bangunannya masih tetap berdiri dengan megah.
Berikut adalah lima hotel tertua di Jawa Tengah yang masih memiliki jejak sejarah mereka:
1. Hotel Inna Dibya Puri (Semarang):
Baca Juga: CATAT! Ini Jadwal Seleksi PPPK Kemenag RI 2023 yang Baru Dibuka, Lengkap Syarat, dan Formasi
Hotel Inna Dibya Puri, yang terletak di Kota Semarang, adalah salah satu hotel tertua di Jawa Tengah.
Bangunan awalnya adalah vila berlantai dua yang dibangun pada 1847.
Kemudian, bangunan ini berkembang menjadi sebuah hotel.
Hotel ini memiliki nilai sejarah yang tinggi karena pernah digunakan untuk acara pameran bernama Koloniale Tentoonstelling pada tahun 1914.
Saat ini, hotel ini telah berhenti beroperasi, tetapi direncanakan akan dibuka kembali setelah direnovasi oleh PT Natour pada tahun 2019.
2. Hotel Candi Baru (Semarang):
Hotel Candi Baru, yang terletak di Semarang, didirikan pada tahun 1919.
Hotel ini telah mengalami beberapa pergantian nama seiring dengan perubahan kepemilikan.
Di era kolonial Belanda, hotel ini dikenal dengan nama Hotel Bellevu.
Baca Juga: Formasi CPNS 2023 Tanpa Syarat Tinggi Badan, Ada Kemenkumham hingga Kementan
Selama pendudukan Jepang, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Sakura.
Namun, setelah Perang Dunia II berakhir, hotel ini kembali ke tangan pemiliknya dan akhirnya berganti nama menjadi PT Hotel Candi Baru pada tahun 1961.
3. Pati Hotel (Kabupaten Pati):
Pati Hotel adalah hotel pertama di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Pati Hotel adalah saksi sejarah perjuangan melawan penjajahan Jepang dan Belanda.
Baca Juga: Diundang ke Acara TV, Nyak Kopsah Tak Lagi Ngamuk Usai Dapat Review Buruk dari Influencer
Hotel ini berdiri sejak tahun 1926 dan awalnya hanya memiliki lima kamar.
Bangunan ini dibangun untuk menyambut tamu-tamu bisnis dari berbagai negara yang datang ke Jawa.
4. Hotel Besar (Purwokerto):
Hotel Besar terletak di Kota Purwokerto dan telah berdiri sejak tahun 1930.
Hotel ini adalah salah satu yang tertua di Purwokerto dan memiliki peran penting dalam perkembangan kota ini.
Bangunan ini juga merupakan cagar budaya, yang berarti tidak dapat mengubah secara keseluruhan bentuk bangunannya.
Baca Juga: Viral Video Mobil Dibawa Kabur Orang Lewat saat Sedang Dipanaskan di Garasi Rumah
5. Hotel Dana Solo (Kota Solo):
Hotel Dana, yang terletak di Kota Solo, berdiri sejak tahun 1952. Hotel ini adalah aset milik Pura Mangkunegaran dan memiliki sejarah yang unik.
Awalnya, hotel ini adalah rumah milik Pangeran Purbonegoro, putra Pakubuwono X. Hotel Dana membuka pintunya untuk umum pada tahun 1953.
Salah satu kamar yang memiliki sejarah adalah Bung Karno Family Suite, yang pernah digunakan oleh Bung Karno saat berkunjung ke Solo.
Baca Juga: Lagi! Warung Makan Madun Oseng Nyak Kopsah Dapat Kritik Pedas dari Flood Vlogger: Amburadul!
Hotel-hotel ini tidak hanya merupakan tempat penginapan, tetapi juga memiliki makna sejarah yang mendalam sebagai bagian dari perjalanan Indonesia menuju kemerdekaan.
Meskipun beberapa dari mereka tidak lagi beroperasi, bangunan-bangunan ini tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya Jawa Tengah.***