Hati-Hati! Orang Tua Narsis Bisa Menjadikan Anak Tertutup dan Membenci Dirinya Sendiri

Ilustrasi | Salah pola asuh orang tua bisa membuat anak membenci dirinya sendiri. (Sumber : pexels/Elina Fairytale)

INFOSEMARANG.COM -- Benci pada diri sendiri adalah pengalaman yang menyakitkan, sering kali akibat dari sejarah masa kecil yang sulit dan hubungan dewasa yang tidak sehat.

Mengubah pandangan ini bukanlah keputusan sederhana. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep ini lebih dalam.

Sejak lahir, kamu telah memiliki program neurologis yang membentuk hubungan dengan orangtuamu.

Dalam tiga bulan pertama kehidupan, kamu telah menunjukkan interaksi seperti senyuman, menggenggam, pencarian makanan, dan kontak mata dengan pengasuh.

Baca Juga: Kecanduan Olahraga Punya Dampak Buruk Bagi Psikologis, Apa Saja?

Ini adalah respons alami yang bahkan ditemukan pada anak angsa yang menempel pada induknya seketika setelah menetas.

Bayi manusia juga terprogram untuk membentuk ikatan dengan pengasuhnya karena ini merupakan kunci kelangsungan hidup mereka.

Namun, masalah timbul jika pengasuhmu adalah seorang narsistik. Mereka mungkin mengabaikan perasaanmu atau bahkan menghinamu saat kamu mengungkapkan perasaanmu.

Sebagai anak, kamu mungkin terpaksa menahan perasaanmu demi menyenangkan orang tuamu.

Kegagalannya bisa berarti cacian, hinaan, atau bahkan perasaan diabaikan secara emosional. Inilah yang mendorongmu untuk menutup diri untuk meredakan ego orang tuamu.

Pelecehan emosional semacam ini bisa memicu kemarahan dan permusuhan terhadap orang tua, yang bertentangan dengan naluri alamimu untuk melindungi hubungan tersebut.

Baca Juga: Dengar Pengakuan Edi Darmawan Soal Kopi Sianida, Ekspresi Melongo Karni Ilyas Jadi Sorotan

Akibatnya, kamu mungkin tanpa sadar mengalihkan kemarahan ini ke dirimu sendiri. Ini membuatmu memiliki dua pilihan: membenci dirimu sendiri atau membenci orang tuamu. Banyak anak memilih pilihan yang kedua.

Perasaan negatif yang kamu alihkan ke dirimu sendiri dapat memengaruhi pandangan diri dan tubuhmu. Dorongan untuk menghukum diri bisa mengambil berbagai bentuk, seperti tidak makan dengan baik atau merasa benci pada dirimu sendiri.

Memahami akar dari kebencian terhadap diri sendiri bisa membantu melepaskan dirimu dari siklus ini.

Mungkin juga berguna mencari bantuan dari seorang terapis berpengalaman dalam menangani trauma masa kanak-kanak.

Terkadang, masalah citra tubuh dapat muncul lagi setelah kita telah menanganinya di masa lalu. Salah satu alasannya adalah kehadiran orang yang tidak aman secara emosional dalam hidupmu.

Orang sering tertarik pada situasi yang mirip dengan pengalaman masa kecil mereka, bahkan jika itu tidak sehat.

Baca Juga: Ronald Tannur Sempat Bohong ke Polisi Soal Kematian Pacar, Apakah Terindikasi Idap Mythomania?

Jika kamu merasa kesulitan dengan kebencian terhadap diri sendiri terkait penampilan fisikmu, bisa jadi itu terkait dengan pengalaman masa kecilmu.

Pemahaman akan hal ini bisa membantu kamu memecahkan pola ini.

Selain itu, kamu perlu tahu bahwa naluri untuk tetap mencintai orang tuamu bisa tetap aktif meskipun kamu merasa terluka.

Hal ini bisa mendorong kamu untuk mencari dukungan dari orang-orang yang benar-benar peduli dan empati terhadapmu.

Dengan pemahaman ini, kamu mungkin akan merasa lebih kuat dan mampu melepaskan kebencian terhadap dirimu sendiri. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kamu merasa kesulitan menghadapinya.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI