INFOSEMARANG.COM - Bulan Syawal merupakan waktu ketika umat muslim diharapkan mampu menjaga serta melanjutkan semangat ibadah selepas bulan Ramadhan.
Bulan Syawal sekaligus juga menjadi momen untuk menguji keimanan kita setelah melalui proses "latihan" sepanjang bulan Ramadhan.
Salah satu amalan yang paling populer dan memiliki ganjaran luar biasa pada bulan Syawal adalah puasa sunnah selama senam hari.
Baca Juga: Ganjar Mengaku Tak Tahu Menahu Soal Dirinya Jadi Bakal Capres PDIP: Tiba-tiba muncul...
Namun, bukan hanya puasa sunnah, berikut adalah amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan Syawal sebagaimana dinukil dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
1. Silaturahmi
Meski dianjurkan untuk dilakukan kapan saja, namun Idul Fitri menjadi momen yang istimewa untuk memperkuat silaturahmi. Hal ini bisa dilakukan setelah melaksanakan sholat Ied, dengan cara saling mengunjungi kerabat dan keluarga, serta saling mendoakan.
Silaturahmi sangat dianjurkan sebab memiliki keutamaan besar, salah satunya dilapangkan rezeki. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، أخرجه البخاري.
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).”(HR. Bukhari).
Baca Juga: Diskon Tarif Arus Balik Lebaran 2023 untuk Pengguna Transportasi Umum, Cek Info Lengkapnya di Sini
2. Puasa Enam Hari
Setelah puasa selama sebulan penuh saat Ramadhan, memasuki Syawal kita dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah selama enam hari.
Keutamaan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal yaitu pahalanya seperti berpuasa setahun penuh. Rasulullah SAW bersabda.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim).
Baca Juga: 4 Cara Efektif Mengatasi Kolesterol Naik Saat Lebaran Idul Fitri
3. Menikah
Anjuran menikah di bulan Syawal ini sebagai riwayat dari istri Rasulullah, Aisyah r.a.
تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي
Artinya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim).
Mengenai hadits di atas, Imam An Nawawi menjelaskan bahwa dalam hadits tersebut mengandung anjuran untuk menikahkan, menikah dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.
4. Tetap Menjaga Sholat Wajib dan Sunah
Tidak dipungkiri, selama Ramadhan hampir semua ibadah mengalami peningkatan, salah satunya sholat. Jika biasanya hanya yang fardhu lima waktu saja, namun ketika Ramadhan, sholat sunnah pun banyak dikerjakan.
Maka amalan sholat yang rutin dikerjakan tersebut sebaiknya terus dijaga meski telah keluar dari Ramadhan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 238.
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ
Artinya: Hendaklah kalian senantiasa menjaga salat-salat (yang telah diperintahkan).
Baca Juga: Keutamaan Puasa Syawal, Salah Satunya Mendapat Pahala Puasa Seperti Satu Tahun Penuh
Demikian uraian mengenai amalan bulan Syawal. Semoga kita senantiasa bisa menjaga dan melanjutkan semangat ibadah yang telah didapatkan pada bulan Ramadhan lalu. ***