INFOSEMARANG.COM -- Ada sejumlah tanda-tanda psikopat pada anak yang harus Anda cegah dan atasi.
Secara umum, biasanya anak-anak menunjukkan perilaku yang lucu dan menggemaskan. Namun, sebagian anak mungkin menunjukkan perilaku yang mirip dengan psikopat.
Dalam istilah kejiwaan saat ini, pola kekejaman yang sering dikaitkan dengan psikopat umumnya dikenal sebagai Gangguan Kepribadian Antisosial (APD).
Baca Juga: Ciri-ciri Psikopat, Suka Kesenangan yang Janggal! Kerap Muncul saat Masih Anak-anak, Apa Saja?
Pada tahun 2013, American Psychiatric Association mendeskripsikan APD sebagai gangguan perilaku yang ditandai dengan kurangnya empati dan kekurangan emosi pada anak-anak yang berusia 12 tahun atau lebih dalam buku panduan diagnostik mereka. Hal tersebut adalah kondisi serius yang mencerminkan ketidakmampuan dalam hubungan interpersonal dan juga bisa terkait dengan perilaku berbahaya.
Namun, orang dengan gangguan psikopat kerap salah dimengerti. Mereka terkadang digambarkan sebagai pembunuh berantai seperti yang sering kita lihat dalam film. Pada kenyataannya, beberapa individu dengan psikopati bisa menjadi wirausahawan sukses atau pemimpin bisnis.
Menurut laporan dari Very Well Family, penelitian mengindikasikan bahwa sekitar 3% dari pemimpin bisnis sebenarnya memiliki psikopati. Penelitian juga memperkirakan bahwa sekitar 1% dari populasi orang dewasa memenuhi kriteria psikopat.
Baca Juga: Jesicca Wongso Kemungkinan Psikopat? Ini 4 Ciri-cirinya
Tanda-tanda psikopati pada anak juga bisa terlihat sejak dini. Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Michigan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa ciri-ciri awal psikopati dapat muncul pada anak-anak yang berusia 2 tahun. Bahkan pada usia tersebut, mereka menunjukkan perbedaan dalam hal empati dan moralitas.
Penelitian ini menilai perilaku yang kurang empati dan kurang beremosi pada anak-anak berusia 2 hingga 4 tahun dengan mengamati ciri-ciri berikut:
1. Anak tidak merasa bersalah setelah melakukan kesalahan.
2. Hukuman tidak mempengaruhi perilaku anak.
3. Anak bersikap egois dan enggan berbagi.
4. Anak seringkali berbohong.
5. Anak mungkin berperilaku licik dan mencoba menyakiti orang lain.
Para peneliti kemudian melanjutkan studi terhadap anak-anak tersebut ketika mereka mencapai usia 9 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang menunjukkan masalah perilaku saat balita atau prasekolah, lebih mungkin mengalami masalah perilaku yang terkait dengan psikopati di masa kanak-kanak mereka.
Anak dengan psikopati dapat menunjukkan ciri-ciri yang serupa dengan orang dewasa yang menderita psikopati. Misalnya, mereka mungkin melakukan tindakan kekejaman terhadap hewan atau mencoba melukai hewan untuk kesenangan mereka sendiri.
Baca Juga: Apakah Psikopat Bisa Sembuh? Ternyata Ini Pengobatan yang Disarankan
Remaja pun kadang melakukan tindakan menyakiti atau membunuh hewan karena kepuasan seksual, yang seringkali terkait dengan gangguan psikopati atau kepribadian antisosial.