INFOSEMARANG.COM -- Kebohongan dan penipuan adalah perilaku yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sejauh ini, penelitian mengenai sejauh mana orang berbohong masih terbatas.
Sebuah jajak pendapat oleh Reader's Digest tahun 2004 mengungkap bahwa hampir 96% orang mengaku pernah berbohong dalam situasi tertentu.
Sebuah studi nasional pada tahun 2009 di Amerika Serikat menemukan bahwa 60% responden mengklaim bahwa mereka sama sekali tidak berbohong.
Baca Juga: Apa Itu Copycat Suicide, Hal yang Bisa Jadi Pemicu Seseorang Mengakhiri Hidup
Namun, studi ini juga mengungkap bahwa setengah dari semua kebohongan diutarakan oleh hanya 5% subjek penelitian. Ini menunjukkan bahwa ada kelompok kecil pembohong produktif.
Kenyataannya, hampir semua orang bisa berbohong sesekali. Beberapa kebohongan ini mungkin tergolong sebagai "kebohongan kecil" yang ditujukan untuk melindungi perasaan orang lain.
Dalam beberapa kasus, kebohongan bisa jauh lebih serius, seperti berbohong dalam resume atau bahkan untuk menyembunyikan tindak kriminal.
Tanda-tanda Berbohong
Beberapa tanda merah potensial yang mungkin menunjukkan bahwa orang berbohong meliputi:
1. Tidak jelas; memberikan sedikit detail
2. Mengulang pertanyaan sebelum menjawabnya
3. Berbicara dalam potongan kalimat
4. Tidak memberikan detail khusus ketika sebuah cerita dipertanyakan
5. Perilaku grooming seperti bermain-main dengan rambut atau menekan jari ke bibir
Baca Juga: Ngakak! Jelang MotoGP Mandalika 2023, Maverick Vinales Malah Minta Pinjam Seratus
Cara Mendeteksi Kebohongan
Jika Anda mencurigai seseorang berbohong, perhatikan indikator ini untuk membantu membedakan antara kebenaran dan kebohongan.
Ekspresi tubuh sering menjadi fokus dalam mendeteksi kebohongan, seperti mengangkat bahu, ekspresi wajah yang tidak jelas, atau perilaku grooming.
Meskipun tanda-tanda ekspresi tubuh dapat memberikan petunjuk, penelitian menunjukkan bahwa mereka tidak selalu dapat diandalkan.
Beberapa tanda yang sering dihubungkan dengan kebohongan, seperti gerakan mata, tidak selalu menunjukkan kebohongan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan semua kemungkinan sinyal.
Petunjuk Vokal dan Bahasa
Petunjuk vokal, seperti pidato yang tidak pasti, bisa mengindikasikan ketidaknyamanan. Jika seseorang terlihat ragu atau tidak yakin, mereka mungkin dianggap sebagai pembohong.
Selain itu, perhatikan apakah seseorang yang berbohong cenderung menghilangkan detail penting dari cerita mereka.
Penelitian telah menciptakan strategi untuk mengungkap kebohongan dengan menggunakan konsep beban kognitif, seperti meminta seseorang menceritakan cerita mereka secara terbalik. Hal ini membuat petunjuk verbal dan nonverbal lebih terlihat.
Mengapa Kebohongan Sulit Dideteksi
Kebohongan sulit dideteksi karena tidak ada tanda universal yang menunjukkan bahwa seseorang berbohong. Semua tanda dan indikator yang dikaitkan dengan kebohongan hanyalah petunjuk yang mungkin mengungkapkan kejujuran atau kebohongan.
Penelitian menunjukkan bahwa kebohongan hanya dapat dideteksi dengan akurat sekitar 54%.
Pelatihan berkualitas dapat meningkatkan kemampuan mendeteksi kebohongan. Namun, terlalu bergantung pada tanda tertentu dapat mengganggu kemampuan ini.
Percayalah pada insting Anda dan pelajari untuk mendengarkan perasaan hati Anda ketika mencoba mengukur kebenaran cerita seseorang.
Dalam penutup, mengungkap kebohongan bisa menjadi tugas sulit karena tidak ada petunjuk pasti. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan berbagai sinyal dan mengandalkan insting Anda saat mencoba mengidentifikasi kebohongan.***