Sulit Mengatakan Tidak? Hati-Hati Sindrom Martyr Complex, Ketahui Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Galuh Prakasa
Rabu 11 Oktober 2023, 17:26 WIB
ilustrasi | Ciri-ciri Martyr Complex, mengorbankan diri sendiri dengan(niat negatif. Sumber : pexels.com)

ilustrasi | Ciri-ciri Martyr Complex, mengorbankan diri sendiri dengan(niat negatif. Sumber : pexels.com)

INFOSEMARANG.COM -- Martyr complex, sebuah istilah yang sering terdengar santai, namun dapat menjadi masalah serius dalam kehidupan seseorang.

Ini adalah ketika seseorang mengabaikan kebutuhan pribadi demi memenuhi kebutuhan orang lain.

Sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Patrice Le Goy, seorang psikolog dan LMFT.

Baca Juga: Menulis Artikel SEO dengan AI di Google Melanggar Policy? Cek Jawabannya!

Meskipun terdengar seperti tindakan tanpa pamrih, orang dengan Martyr complex mungkin merasa tidak bahagia, dan perilaku mereka tidak selalu melayani mereka yang mereka korbankan.

Istilah "Martyr complex" seringkali digunakan bersamaan dengan "victim complex," karena seseorang menjadikan dirinya sebagai korban melalui orang lain.

Istilah ini telah digunakan setidaknya sejak tahun 1900-an; Martin Luther King Jr. pernah mengatakan, "Orang yang terus-menerus menarik perhatian pada malapetaka dan penderitaannya berisiko memprovokasi dirinya sendiri dengan Martyr complex."

Siapa yang Berpotensi Memiliki Martyr complex?

Siapa pun bisa menjadi korban dari Martyr complex, tetapi situasi di tempat kerja dan dalam keluarga sering menjadi tempat di mana kompleks ini lebih mungkin terjadi.

Orang dengan Martyr complex cenderung merasa tidak percaya kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas, sehingga mereka melakukannya sendiri, sering kali mengharapkan pengakuan dan pujian atas pengorbanan mereka.

Mereka menjadi kecewa jika ekspektasi ini tidak terpenuhi.

Baca Juga: Data Pengguna Internet Paling Banyak di Indonesia menurut Usia 2023

Contoh Martyr complex

Pada lingkungan kerja, Martyr complex mungkin menciptakan dinamika di mana mereka merasa harus melakukan segala sesuatu sendiri dan sering mengeluh tentang kinerja orang lain.

Mereka mengeluh bahwa mereka harus melakukannya sendiri agar sesuatu dilakukan "dengan benar," sambil juga mengeluh tentang "harus" melakukan segalanya sendiri.

Dalam keluarga, Martyr complex dapat muncul saat seseorang merasa terbebani dengan tanggung jawab tertentu dan merasa perlu melakukannya sendiri.

Mereka cenderung tidak percaya bahwa orang lain dapat melaksanakan tugas tersebut dengan benar.

Tanda-tanda Martyr Complex

Jika Anda khawatir bahwa Anda atau seseorang yang Anda kenal mungkin menderita martyr complex, berikut adalah beberapa tanda yang dapat membantu Anda menentukan apakah Anda perlu khawatir.

Selain itu, Anda mungkin ingin melakukan tes kepribadian untuk menentukan apakah Anda memiliki kompleks ini.

Baca Juga: Diduga Alami Tekanan Berat, Mahasiswi UNNES Bunuh Diri, Kenali 7 Tanda Seseorang Perlu Bantuan Psilokog

1. Sulit untuk mengatakan tidak: Le Goy menyatakan bahwa para penderita martyr complex sulit untuk mengatakan 'tidak' kepada orang lain, bahkan ketika mereka tidak memiliki kemampuan untuk melakukan apa yang diminta.

Mereka merasa sangat marah ketika mengatakan 'ya' tetapi tidak punya kekuatan untuk mengatakan 'tidak.'

2. Perilaku pasif-agresif: Para penderita martyr complex cenderung bersikap pasif-agresif.

3. Batasan yang buruk: Selain tidak bisa mengatakan 'tidak' ketika mereka ingin melakukannya, seorang penderita martyr complex mungkin menuntut ucapan terima kasih dan penghargaan atas tindakan mereka.

4. Kurangnya agensi: Le Goy menyatakan bahwa para penderita martyr complex sering merasa dunia menentang mereka dan bahwa mereka adalah korban keadaan, bukan seseorang yang bisa berperan aktif dalam memperbaiki situasinya.

5. Narasi pahlawan: Seorang penderita martyr complex akan menciptakan narasi yang menggambarkan dirinya sebagai pahlawan dalam suatu situasi sulit, datang menyelamatkan sebagai satu-satunya orang kompeten.

6. Melakukan sendiri: Karena mereka tidak percaya pada kerja orang lain, seorang penderita martyr complex cenderung berlebihan dan melakukan lebih dari yang seharusnya mereka lakukan, yang pada akhirnya merugikan diri mereka sendiri.

Baca Juga: Tak Perlu Healing, Tidur Siang Rupanya Berpengaruh Kurangi Stres Lho, Ini 7 Manfaatnya Untuk Kesehatan

Apa Kebalikan dari Martyr Complex?

Kebalikan dari martyr complex adalah seseorang dengan batasan yang sehat yang bisa mengatakan 'tidak' ketika perlu.

Mampu mengungkapkan kebutuhan dan keinginan mereka daripada meredamnya.

Tahu bahwa mereka bukan satu-satunya yang bisa melakukan sesuatu dengan benar, dan tidak menuntut pujian dan ucapan terima kasih ketika mereka melakukan kebaikan untuk orang lain.

Bagaimana Martyr complex Berkembang

Martyr complex bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir; ia berkembang sebagai hasil dari pengalaman hidup.

Seringkali, ini terkait dengan pengalaman di mana otonomi seseorang dieksploitasi atau batasan mereka diabaikan.

Masa kecil yang sulit, dengan orang tua yang abai, juga dapat berkontribusi pada perkembangan Martyr complex.

Martyr complex vs Savior complex

Martyr complex berbeda dari savior complex atau kompleks penyelamat.

Martir mengorbankan diri mereka sendiri dengan harapan mendapatkan pujian sebagai imbalan, sementara penyelamat merasa perlu "menyelamatkan" orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Perbedaan ini penting, karena penyelamat mungkin tidak memberikan tanggung jawab pribadi yang diperlukan kepada orang lain.

Baca Juga: Ikut Salat Istisqa, Mbak Ita: Minta Hujan Turun untuk Padamkan Kebakaran di TPA Jatibarang

Apa itu Martyr Narcissist?

Martyr Narcissist adalah seseorang yang mengorbankan diri mereka untuk orang lain dengan motivasi utama menerima pujian dan pengagungan.

Mereka mengharapkan pengakuan atas pengorbanan mereka, dan perilaku ini sering disokong oleh sifat narcisistik mereka.

Apakah Martyr complex Hal yang Baik?

Meskipun tindakan tanpa pamrih terdengar baik, niat seseorang dengan Martyr complex adalah untuk memuaskan diri mereka sendiri dengan validasi eksternal, yang dapat berdampak negatif pada kebahagiaan mereka.

Keharusan untuk memenuhi kebutuhan melalui orang lain adalah perilaku yang perlu diperbaiki.

Cara Mengatasi Martyr complex

Mengatasi Martyr complex dimulai dengan mengambil tanggung jawab pribadi dan belajar untuk mengatakan "tidak."

Terapi dapat membantu seseorang memahami akar masalah Martyr complex dan bagaimana mengatasinya.

Penting juga untuk belajar merawat diri sendiri tanpa mengharapkan pujian dari orang lain.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Umum22 Januari 2025, 11:12 WIB

Supply BBM dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana Jateng Aman, Masyarakat Diharapkan Tenang

Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah (JBT) menjamin supply Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG di sejumlah wilayah yang terkena banjir tidak terganggu.
Pertamina menjamin supply BBM dan LPG di wilayah yang terkena banjir tidak terganggu.  (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis21 Januari 2025, 12:17 WIB

Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri kembali Gelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025

MIF 2025 telah dirancang untuk memberikan wawasan komprehensif kepada investor global mengenai prospek ekonomi Indonesia.
Konferensi Pers Pre-Event MIF 2025 di Jakarta, Selasa 21 Januari 2025.
 (Sumber:  | Foto: dok Bank Mandiri.)
Semarang Raya20 Januari 2025, 14:00 WIB

Perayaan Imlek, Queen City Mall Semarang Gelar Acara Spektakuler

Tahun ini Queen City Mall siap menyuguhkan pengalaman yang lebih meriah dengan perpaduan budaya tradisional dan hiburan modern yang sayang untuk dilewatkan.
 Imlek tahun ini Queen City Mall siap hadirkan hiburan menarik. (Sumber:  | Foto: dok)
Bisnis18 Januari 2025, 13:22 WIB

Bank Mandiri Gelar Puncak Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2024: Perjalanan Inspiratif Para Wirausaha Muda Menuju Top 4 dan Best of The Best

WMM menjadi salah satu program unggulan Bank Mandiri dalam menumbuhkan ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
Puncak acara Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2024 di Jakarta.
 (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya16 Januari 2025, 12:54 WIB

Penduduk Miskin di Jateng 9,58 Persen, Penurunan Tertinggi se-Jawa

Penurunan persentase tersebut menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Kinerja Pemprov Jawa Tengah juga turut menyumbang penurunan kemiskinan menjadi satu digit.
Plh Sekda Jateng Ema Rachmawati. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya16 Januari 2025, 12:42 WIB

Rais PWNU Jateng Tegaskan Peran Kiai Mengurus Persoalan Dunia Akhirat

perjuangan ulama dalam mengurus kepentingan masyarakat sebagai jihad sebagaimana Nabi Muhammad SAW menyebut jihad kecil (perang badar) dan jihad besar untuk memerangi hawa nafsu di bulan Ramadhan.

Doa Bersama dalam rangka tasyakuran Harlah Nahdlatul Ulama ke 102 di Lt. 3 PWNU Jateng, Rabu 15 Januari 2025.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya08 Januari 2025, 16:05 WIB

Pemprov Jateng Alokasikan Rp67,13 Miliar untuk Pendampingan Program Makan Bergizi Gratis

Pemprov Jateng melakukan dukungan dengan menyiapkan alokasi anggaran dari APBD tahun 2025 sebesar Rp67,13 miliar.
Pj Gubernur Jawa Tengah,  Nana Sudjana meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis08 Januari 2025, 13:08 WIB

BTN Siapkan Hadiah Lebih dari Rp 1 Miliar untuk Lomba Desain Rumah Subsidi

Sayembara Desain Rumah Nusantara menjadi kesempatan bagus untuk lahirnya desain rumah yang menarik dengan ciri khas budaya Indonesia.
Gedung Pusat Bank BTN. (Sumber:  | Foto: dok)
Bisnis08 Januari 2025, 12:41 WIB

Layanan Streaming Dominasi Lonjakan Kenaikan Trafik XL

XL Axiata telah menyiapkan jaringan untuk melayani dan menjaga kenyamanan pelanggan selama libur panjang Nataru.
BTS XL. (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya08 Januari 2025, 12:15 WIB

Jadi Tersangka Kasus Pajak, Seorang Direktur di Semarang Diproses Hukum

Penyerahan tersangka ini dilakukan setelah berkas penyidikan dinyatakan lengkap (P-21) oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Tersangka kasus pajak di Kejari Semarang. (Sumber:  | Foto: Sakti)