Marak Berita Mahasiswi di Semarang Bunuh Diri, Waspada Fenomena Copycat Suicide, Begini Sebabnya

ilustrasi : penyebab fenomena copycat suicide (Sumber : freepik)

INFOSEMARANG.COM - Banyaknya pengguna internet aktif membuat segala informasi dan berita mudah menyebar luas di kalangan masyarakat.

Termasuk, berita mahasiswi bunuh diri di Kota Semarang yang belakangan ramai diperbincangkan dan jadi perhatian publik.

Rupanya, kita tidak boleh sembarangan dalam menyebar informasi berita tentang bunuh diri.

Baca Juga: Sah, Marc Marquez Dipinang Gresini-Ducati untuk MotoGP 2024

Alih-alih menjadikannya contoh yang buruk, masyarakata patut waspada dengan fenomena copycat suicide.

Apa itu copycat suicide?

Fenomena copycat suicide adalah tindakan bunuh diri yang dilakukan individu lain setelah mendengar ataupun melihat kabar bunuh diri.

Tiru meniru bunuh diri, juga dikenal sebagai "copycat suicide," merujuk pada tindakan seseorang yang mengakhiri hidupnya setelah terpapar atau dipengaruhi oleh berita bunuh diri orang lain, terutama yang berada dalam lingkungan terdekat atau tokoh yang memengaruhinya.

Baca Juga: CPNS PPPK 2023: Cara Cek Pengumuman Seleksi Administrasi, Email atau Web?

Fenomena ini, yang sering disebut "suicide contagion," bisa mencakup bahkan cara khusus yang digunakan dalam bunuh diri.

Penyebab Copycat Suicide

Fenomena copycat suicide paling sering terjadi setelah berita bunuh diri tokoh publik menjadi perbincangan besar-besaran.

Dalam sebuah penelitian di Korea Selatan, diketahui bahwa risiko bunuh diri meningkat secara signifikan, dengan angka bervariasi antara 14,6% hingga 95,4%, dalam waktu 28 hari setelah tujuh selebriti melakukan bunuh diri antara tahun 2005 hingga 2008.

Baca Juga: Link Beli Tiket Event Semarang Ambyar VOL.2, Hadirkan NDX AKA, Gilga Gildcoustic, Hingga Guyon Waton, Digelar 14 November 2023

Kejadian copycat suicide juga tercatat setelah kasus overdosis Marilyn Monroe pada tahun 1962.

Setelah kematiannya, terjadi peningkatan angka bunuh diri hingga mencapai 12%.

Fenomena suicide contagion ini lebih sering terjadi pada individu yang merasa terhubung dengan tokoh publik tertentu, terutama jika mereka memiliki jenis kelamin dan usia yang sama.

Baca Juga: Jalan Keluar dari Depresi: Perhatikan Gejala Kecil Seperti "Mager" yang Sering Diabaikan

Hal ini terlihat dari lonjakan kasus bunuh diri di Amerika Serikat setelah kematian Robin Williams, terutama di kalangan pria paruh baya.

Peran media dalam fenomena "copycat suicide" sangat penting.

Di Korea Selatan, berita yang berkaitan dengan bunuh diri seringkali diterbitkan lebih dari tiga kali di enam media yang berbeda, memberikan detail yang cukup rinci mengenai metode dan alasan di balik bunuh diri tersebut.

Baca Juga: CPNS 2023 Ditutup: 3 Instansi Diserbu Pelamar, 2 Instansi Sepi Peminat

Di Indonesia, Dewan Pers telah mengeluarkan Peraturan Nomor 2/Peraturan-DP/III/2019 yang menetapkan pedoman khusus untuk melaporkan tindakan dan upaya bunuh diri, mengakui perlunya pemberitaan yang bertanggung jawab dan sensitif mengenai isu ini.

Jadi harap berhati-hati dalam menyebarkan informasi atau berita yang berkaitan dengan bunuh diri. ***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI