Orang Cerdas Cenderung Lebih Sering Mengumpat? Simak Faktanya!

Ilustrasi | Hubungan antara tingkat kecerdasan dan tingkat umpatan. (Sumber : Pexels/Andrea Piacquadio)

INFOSEMARANG.COM -- Penelitian oleh para ahli di Universitas Rochester mengungkapkan bahwa orang dengan otak yang lebih cerdas cenderung lebih sering mengumpat.

Dalam studi mereka, 1.000 partisipan ditanyai tentang perilaku mereka sehubungan dengan 400 tindakan sehari-hari.

Hasilnya menunjukkan korelasi antara tingkat kepintaran dan penggunaan umpatan.

Baca Juga: KPK  Pastikan Syahrul Yasin Limpo Terima Uang Korupsi Rp 13,9 Miliar, Hasil Pungutan Pejabat Kementan

Selain itu, orang-orang dengan tingkat intelektual yang lebih tinggi juga cenderung memiliki kebiasaan seperti makan sarapan pedas dan berjalan di rumah tanpa busana.

Sementara itu, individu yang lebih ekstrovert cenderung suka mengemudi dengan kecepatan tinggi, berjudi, melemparkan candaan yang kasar, dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak.

Studi ini menggali hubungan yang kompleks antara tipe kepribadian dan perilaku yang dianggap kontroversial.

Hasil temuan ini diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Difference.

Penelitian sebelumnya juga mencatat bahwa orang yang dapat mengucapkan banyak umpatan dalam waktu singkat cenderung mendapatkan skor lebih tinggi dalam tes IQ.

Baca Juga: Apa Itu Sleep Regression yang Bikin Si Kecil Terbangun dari Tidur? Waspada Anak Bisa Jadi Rewel

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Language Science pada November 2015 juga mengungkapkan bahwa kemampuan mengumpat dengan baik bisa menjadi tanda seorang ahli retorik.

Selain itu, mengumpat juga memiliki manfaat lain, seperti meredakan rasa sakit secara alami.

Sebuah eksperimen yang dilakukan oleh psikolog dari Universitas Keele melibatkan partisipan yang diminta untuk mengumpat sebelum menjalani latihan intensif di sepeda statis atau meremas alat yang mengukur kekuatan genggaman tangan.

Dalam kedua situasi tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang mengumpat kasar memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang menggunakan kata-kata "netral."

Pemimpin tim, Richard Stephens, menjelaskan, "Kami tahu dari penelitian sebelumnya bahwa mengumpat dapat meningkatkan toleransi terhadap rasa sakit. Salah satu alasan mungkin karena itu merangsang sistem saraf simpatik, yang juga meningkatkan detak jantung dalam situasi berbahaya."

Baca Juga: Isi Surat Wasiat Mahasiswi Udinus Untuk Kekasih, Isyaratkan Korban Terjerat Pinjol?

Penelitian ini memberikan wawasan menarik tentang hubungan antara kepintaran, kepribadian, dan perilaku sehari-hari, serta manfaat psikologis dari mengumpat.

Kesimpulannya, seseorang yang cerdas mungkin sering mengumpat dan mendapatkan keuntungan kognitif serta mekanisme alami untuk meredakan rasa sakit.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI