INFOSEMARANG.COM -- Kita semua memiliki inner strength atau kekuatan batin, tetapi hanya sedikit yang tahu bagaimana menggunakannya secara efektif untuk menavigasi kehidupan yang penuh liku-liku.
Mungkin kamu melihat beberapa individu dan bertanya-tanya bagaimana mereka bisa tetap tenang di tengah cobaan, atau tetap rileks ketika segala sesuatu di sekitar mereka berada dalam kekacauan.
Bagaimana cara mengenali apakah kamu, atau seseorang yang kamu kenal, memiliki kekuatan batin yang sejati seperti ini?
Apa prinsip-prinsip panduan yang dipegang oleh individu yang tangguh ini?
Dilansir dari experteditor, berikut ini menandakan bahwa kamu adalah salah satu individu langka dengan kekuatan batin yang sejati.
Baca Juga: Klasemen MotoGP 2023 seusai GP Indonesia: Bagnaia Rebut Lagi Posisi Puncak
1) Menerima perubahan
Mereka mengatakan, satu-satunya hal yang konstan dalam hidup adalah perubahan. Bagi banyak orang, ini adalah prospek yang menakutkan.
Yang tidak diketahui sering dilihat sebagai jurang gelap, penuh jebakan potensial dan tantangan yang tak terduga.
Namun, bagi mereka yang memiliki kekuatan batin yang sejati, perubahan bukan hanya diterima, tetapi dipeluk.
Individu-individu ini memahami bahwa perubahan adalah hal yang tak terhindarkan dan diperlukan untuk pertumbuhan dan evolusi.
Mereka tidak menolak arus perubahan dalam hidup, melainkan beradaptasi dan menyesuaikan layar perahu mereka sesuai kebutuhan.
Ini tidak berarti mereka tidak merasa takut atau ragu. Sebaliknya, mereka mengakui perasaan ini tetapi memilih untuk tidak paralisis olehnya.
Mereka menggunakan perubahan sebagai alat untuk peningkatan diri dan kemajuan.
Mereka menggunakan peluang yang ada dengan setiap situasi baru untuk belajar, berkembang, dan menjadi versi diri yang lebih baik.
Kemampuan untuk merangkul perubahan adalah aturan pertama yang dipegang oleh orang dengan kekuatan batin yang sejati.
Jika kamu merasa berkembang di tengah kerusuhan dan transformasi, kamu mungkin juga membawa sifat inspiratif ini dalam dirimu.
2) Mengakui kelemahan
Di dunia yang sering menghargai ketangguhan dan kesempurnaan, mengakui memiliki kelemahan mungkin terlihat sebagai tanda kelemahan.
Namun, bagi mereka yang memiliki kekuatan batin yang sejati, mereka melihatnya dengan cara yang berbeda.
Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki kelemahan, dan mengakui kelemahan bukanlah tanda kegagalan, melainkan langkah penting menuju peningkatan diri.
Individu-individu ini tidak menghindari kelemahan mereka, melainkan menghadapinya dengan tegas.
Mereka tidak melihat kelemahan mereka sebagai rintangan permanen, melainkan sebagai area yang berpotensi untuk pertumbuhan.
Penilaian diri yang jujur ini memungkinkan mereka mencari bantuan ketika diperlukan, belajar keterampilan baru, atau membuat perubahan yang dapat mengubah kelemahan ini menjadi kekuatan.
Mereka sadar bahwa pura-pura sempurna hanya membawa stres dan kekecewaan yang tidak perlu.
Dengan mengakui kelemahan mereka, mereka dapat mempertahankan pandangan realistis tentang diri mereka dan kemampuan mereka, yang mengarah ke harga diri yang lebih sehat dan ketangguhan.
Dan realitas tentang kemampuan mereka ini mencakup juga area lain dalam hidup mereka.
Baca Juga: Tanggapan Bupati Magelang Soal Bentrok Dua Kelompok di Muntilan: Kami Prihatin
3) Menetapkan batasan yang sehat
Dalam perjalanan menuju pengembangan kekuatan batin, menetapkan batasan yang sehat adalah hal yang penting.
Banyak orang yang suka membuat orang lain senang, selalu mengatakan ya kepada orang lain, bahkan dengan pengorbanan diri sendiri.
Seiring berjalannya waktu, mereka menyadari bahwa ini tidak hanya menguras emosi, tetapi juga mencegah fokus pada kebutuhan dan tujuan mereka sendiri.
Orang-orang dengan kekuatan batin yang sejati memahami bahwa mereka tidak bisa menjadi segalanya bagi semua orang.
Mereka tahu bahwa mengatakan tidak bukanlah tanda egoisme melainkan cara untuk melindungi kesejahteraan mental dan emosional mereka sendiri.
Mereka sadar akan batasan mereka dan tidak takut untuk mengkomunikasikan batasan ini kepada orang lain.
Perjalanan menetapkan batasan yang sehat dimulai dengan memahami harga diri kamu sendiri.
Kamu mulai memprioritaskan kebutuhan dan menyadari bahwa tidak apa-apa menolak permintaan atau komitmen yang dapat menyebabkan kelelahan atau stres.
Perubahan perspektif ini tidak mudah, tetapi akhirnya mengarah pada peningkatan rasa hormat diri dan hubungan yang lebih baik.
Menetapkan batasan yang sehat adalah aturan ketiga yang dijalani oleh orang dengan kekuatan batin yang sejati.
Saat mereka membangun batasan ini, aspek penting lain dalam hidup mereka muncul...
4) Melakukan hidup dengan penuh kesadaran
Praktik kesadaran memiliki akar dalam meditasi Buddha dan populer di Barat oleh Jon Kabat-Zinn, yang mendefinisikannya sebagai "memperhatikan dengan cara tertentu: dengan tujuan, pada saat ini, dan tanpa penilaian."
Filosofi ini adalah prinsip panduan bagi mereka dengan kekuatan batin yang sejati.
Individu-individu ini memahami bahwa hidup di masa lalu dapat menyebabkan penyesalan, dan khawatir terus-menerus tentang masa depan dapat menyebabkan kecemasan.
Sebaliknya, mereka memilih untuk memusatkan perhatian pada saat ini, menerima tanpa penilaian.
Ini memungkinkan mereka untuk sepenuhnya mengalami kehidupan saat itu terjadi, daripada sibuk dengan apa yang telah terjadi atau yang mungkin terjadi.
Kesadaran juga meningkatkan kemampuan mereka untuk merespons daripada bereaksi terhadap situasi.
Dengan benar-benar hadir, mereka dapat membuat keputusan yang sadar berdasarkan realitas situasi daripada dipengaruhi oleh emosi atau prasangka.
Saat kesadaran membuat mereka tetap teguh, ada dimensi lain yang sangat mereka hargai.
Baca Juga: Top 10 Smartphone Terlaris di Dunia pada Kuartal Kedua 2023, iPhone 14 Memimpin
5) Merawat hubungan sosial
Salah satu upaya untuk memiliki kekuatan batin adalah pentingnya merawat hubungan.
Banyak orang berpikir menjadi kuat berarti menjadi mandiri dan tidak membutuhkan orang lain.
Seiring berjalannya waktu, bagaimanapun, banyak yang menyadari bahwa kita adalah makhluk sosial dan bahwa hubungan kita sangat memengaruhi kesejahteraan kita.
Mereka dengan kekuatan batin yang sejati tidak mengisolasi diri atau menjauhkan orang lain dengan dalih swadaya.
Sebaliknya, mereka memahami nilai koneksi yang bermakna dan menginvestasikan waktu dan energi dalam merawat hubungan ini.
Sangat menyenangkan untuk berbagi pengalaman, kebahagiaan, dan bahkan kesulitan dengan orang lain.
Hal ini mengajarkan untuk menghargai kekuatan yang datang dari menjadi bagian dari komunitas, dari mengetahui bahwa ada orang yang peduli tentang kamu dan yang kamu pedulikan pula.
Merawat hubungan adalah aturan kelima yang dipegang oleh orang dengan kekuatan batin yang sejati.
Jika kamu merasa menghargai hubunganmu dengan orang lain dan merasa kuat dari hubungan ini, maka kamu juga mungkin mewujudkan sifat penting dari kekuatan batin.
Sebagai kesimpulan:
Perjalanan menggali kekuatan batin bukanlah hanya tentang ketahanan atau tekad individu.
Ini tentang interaksi rumit dari merangkul perubahan, mengakui kelemahan, menetapkan batasan yang jelas, hidup dengan penuh kesadaran, dan menghargai ikatan yang kita bentuk.
Orang-orang dengan kekuatan batin yang sejati memahami signifikansi masing-masing aspek ini dan mengintegrasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan memeriksa dan mengadopsi lima aturan panduan ini, bukan hanya kita dapat menavigasi tantangan hidup dengan lebih mudah, tetapi kita juga dapat berkembang di tengahnya.
Mengadopsi prinsip-prinsip ini tidak hanya memupuk kekuatan batin; ini memupuk kehidupan yang memuaskan, seimbang, dan hubungan yang mendalam dengan diri kita sendiri dan orang lain.
Jadi, ketika kamu merenungkan tentang aturan-aturan ini, tanyakan pada dirimu sendiri: Berapa banyak yang kamu jalani, dan aturan mana yang akan kamu mulai peluk hari ini?***