INFOSEMARANG.COM -- Belakangan ini tengah banyak pemberitaan kasus bunuh diri yang juga marak beredar di media sosial.
Beberapa penelitian oleh psikolog dan ahli kesehatan mental telah memberikan bukti ilmiah terkait adanya dampak dari berita bunuh diri di media sosial.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Abnormal Psychology menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan media sosial secara berlebihan berkorelasi dengan peningkatan gejala depresi dan pikiran bunuh diri pada remaja.
Baca Juga: Jadwal Festival Wayang Orang 2023 di Taman Budaya Raden Saleh Semarang, Gratis 18-21 Oktober 2023
Penelitian lain dalam Journal of Health Communication menegaskan bahwa tayangan konten bunuh diri di media sosial dapat memberikan dorongan yang signifikan bagi orang-orang yang berpikiran bunuh diri untuk melaksanakan niat mereka.
Dalam dunia penelitian kesehatan mental, hal ini juga dikenal sebagai "Efek Werther" atau efek copycat.
Kondisi ini mengacu pada fenomena ketika berita bunuh diri yang diberitakan secara sensasional dapat mempengaruhi orang lain untuk meniru perilaku serupa.
Studi-studi tentang efek ini menunjukkan bahwa berita bunuh diri yang mendetail, dengan metode dan lokasi yang jelas, dapat meningkatkan risiko aksi bunuh diri lainnya.
Baca Juga: Usia Berapa Anak Boleh Minum Air Putih 8 Gelas Sehari? Simak Penjelasan Dokter
Beberapa cara dapat dilakukan supaya seseorang terhindar dari efek copycat ini, antara lain:
1. Membatasi paparan terhadap berita bunuh diri
2. Menjauhi konten yang membahas secara grafis kasus bunuh diri
3. Bijak dalam menggunakan media sosial
Baca Juga: Info Penting CPNS PPPK Kejaksaan RI: 18 Oktober 2023 Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi
4. Hindar detail yang terlalu spesifik tentang metode atau lokasi kejadian bunuh diri
5. Mendukung organisasi dan inisiatif yang berfokus pada kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri
***