Cara Membantu Anak Usia Remaja Mengatasi Kemarahan Mereka Selama Masa Pubertas

Ilustrasi | Tips efektif untuk membantu remaja mengatasi kemarahan mereka selama masa pubertas. (Sumber : Unsplash/Caleb Woods)

INFOSEMARANG.COM -- Remaja dalam masa pubertas sering mengalami kemarahan, dan sebagai orang tua atau pengasuh, Anda dapat membantu mereka mengatasi emosi ini.

Dalam artikel ini, kami akan membahas penyebab kemarahan remaja, tanda-tanda yang perlu diperhatikan, dan cara memberikan dukungan yang efektif.

Penyebab Kemarahan Remaja

Baca Juga: 5 Kecelakaan Kereta Api Mematikan yang Memakan Banyak Korban Jiwa, Salah Satunya di Indonesia

Kemarahan adalah emosi manusia yang dapat dipicu oleh berbagai alasan. Remaja bisa marah atas ketidakadilan, penolakan, kehilangan, atau kekecewaan.

Namun, perlu diingat bahwa remaja memiliki perubahan hormon yang signifikan selama masa pubertas, yang dapat memengaruhi emosi mereka.

Hormon ini dapat membuat mereka lebih emosional dan sulit mengendalikan diri.

Depresi juga dapat menjadi faktor yang memicu kemarahan. Jika remaja tidak memiliki cara untuk mengatasi emosi mereka, mereka mungkin mengalihkannya ke dalam dan mengalami depresi.

Masalah di rumah, seperti perceraian atau pertikaian keluarga, juga dapat memengaruhi suasana hati remaja Anda.

Tanda-tanda Kemarahan Remaja

Bagaimana Anda tahu kapan anak Anda marah?

Beberapa tanda-tanda yang perlu diperhatikan termasuk meningkatnya gerakan, kurangnya kesabaran, penggunaan bahasa kasar, penurunan sopan santun, agresi pasif, dan kurangnya nuansa dalam berbicara.

Namun, penting untuk membedakan antara kemarahan yang normal dan tanda-tanda yang lebih serius.

Jika remaja Anda terlibat dalam perilaku fisik agresif, memiliki lebam atau bekas luka, atau menunjukkan tanda-tanda depresi, segera cari dukungan profesional.

Baca Juga: Kesaksian Penumpang Kereta Api Argo Semeru saat KA Anjlok

Cara Memberikan Dukungan

Untuk membantu remaja mengatasi kemarahan mereka, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

1. Validasi Perasaan: Dengarkan dan akui perasaan mereka. Validasi perasaan mereka dapat membantu mereka merasa didengar dan lebih responsif terhadap panduan tentang cara mengendalikan kemarahan.

2. Bantu Mereka Temukan Saluran: Alihkan kemarahan mereka ke aktivitas fisik atau musik. Berolahraga dan mendengarkan musik dapat membantu mengatasi emosi negatif.

3. Dukung Diri Anda Sendiri: Jangan lupakan diri Anda sendiri. Tetaplah tenang, tetapkan batasan, jadwalkan waktu pribadi, dan pertimbangkan untuk bergabung dengan kelompok dukungan atau berbicara dengan teman-teman orang tua Anda.

Baca Juga: Video Detik-detik Kereta Api Argo Semeru yang Anjlok Diserempet KA Argo Wilis, Perekam: 'Astagfirullah!'

Kesimpulannya, menghadapi kemarahan remaja adalah bagian normal dari tumbuh dewasa.

Ingatlah bahwa Anda tidak selalu dapat melindungi mereka dari kemarahan, tetapi Anda dapat membantu mereka belajar mengelola emosi ini dengan efektif.

Kunci utamanya adalah memberikan dukungan dan pengertian. Selamat mendukung remaja Anda melalui masa pubertas yang penuh perubahan.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI