Mengelola Kemarahan: 9 Hal yang Tidak Boleh Dikatakan pada Orang Lain

Ilustrasi | Pelajari cara mengatasi kemarahan dengan bijak dengan menghindari sembilan hal yang tidak boleh Anda katakan pada seseorang saat emosi marah menguasai. (Sumber : Pexels/Andrea Piacquadio)

INFOSEMARANG.COM -- Ketika emosi marah menguasai, sering kali kata-kata keluar tanpa pemikiran yang matang.

Namun, penting untuk diingat bahwa cara kita mengungkapkan kemarahan bisa berdampak besar pada hubungan dengan orang lain.

Berikut adalah sembilan hal yang sebaiknya dihindari saat kita marah:

Baca Juga: Prabowo Berulang Tahun, Titiek Soeharto: Selamat untuk Mas Bowo

1. Mengatakan "kamu selalu/kamu tidak pernah …"

Salah satu ciri resolusi konflik yang sehat adalah menghindari penggunaan pernyataan mutlak seperti "kamu selalu" atau "kamu tidak pernah."

Mengklasifikasikan perilaku secara definitif bisa membuat orang merasa disalahkan dan cenderung membuat mereka defensif.

Sebaliknya, cobalah merumuskan perasaan Anda dengan lebih baik, misalnya, "Ketika kamu melakukan ini, saya merasa buruk/marahan."

Perkataan ini menciptakan peluang untuk diskusi yang lebih tenang dan konstruktif.

2. Pernyataan yang dimulai dengan "Kamu"

Komunikasi yang sehat saat marah tidak melibatkan menyalahkan orang dengan pernyataan yang dimulai dengan "kamu."

Orang cenderung lebih terbuka terhadap perspektif Anda ketika Anda tidak menyalahkan mereka.

Cobalah menggunakan pernyataan "saya," seperti "Saya merasa terluka karena saya mengharapkan ini." Ini memungkinkan Anda mengungkapkan perasaan Anda tanpa memicu pertengkaran.

3. Serangan Pribadi

Marah seringkali menggoda kita untuk menyerang karakter seseorang. Namun, ini hanya akan merusak hubungan, karena kata-kata yang kasar dan menyakitkan akan dikenang.

Hindari menghina, menghakimi, atau menyakiti harga diri orang lain dengan pernyataan yang merugikan.

Ingatlah bahwa semua orang memiliki kelemahan, dan kemarahan sering kali membuat kita melihatnya dengan lebih tajam.

Jika Anda kesulitan mengungkapkan kemarahan dengan cara yang lebih sehat, cobalah memberi diri waktu untuk merenung sejenak sebelum berbicara.

Baca Juga: Anak Raffi Ahmad Terkena Adenovirus, Berikut Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatan

4. Mengutuk atau Menggunakan Bahasa Kasar

Mengutuk atau menggunakan kata-kata kasar saat marah adalah tindakan yang tidak bijaksana.

Meskipun mungkin terasa melegakan saat itu, efek jangka panjangnya bisa merusak hubungan.

Bahasa kasar dan kata-kata yang kasar bisa merusak koneksi dengan orang lain dan bahkan melukai harga diri mereka. Jadi, meskipun frustasi, tetaplah berbicara dengan sopan.

5. Ancaman Fisik atau Emosional

Ancaman, baik yang bersifat fisik maupun emosional, bukanlah cara yang tepat untuk mengungkapkan kemarahan.

Ancaman dapat menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan, yang merugikan semua pihak dalam situasi tersebut.

Lebih baik menjelaskan mengapa Anda merasa seperti yang Anda rasakan dan meminta dukungan mereka dalam mengatasi atau mengubah perilaku mereka.

Jangan pernah mencoba memaksa orang dengan mengancam atau membuat mereka takut.

6. Mengabaikan atau Meremehkan Perasaan Orang Lain

Meremehkan perasaan orang lain dengan mengatakan bahwa mereka terlalu berlebihan atau perasaan mereka tidak penting adalah kesalahan besar.

Setiap orang memiliki perasaannya sendiri dalam situasi yang membuat kesal, seperti Anda. Cobalah untuk tidak mengurangi perasaan mereka ketika mereka membagikannya.

Mengakui emosi mereka dan mencoba memahami perspektif mereka bisa membantu mencapai pemahaman yang lebih baik.

Baca Juga: PSIS Semarang Targetkan Tiga Poin di Laga Tandang Melawan Persikabo 1973, Diuntungkan Cederanya Dimas Drajad

7. Komentar Sinis atau Pasif-Agresif

Ketika marah, ada kecenderungan untuk membuat komentar sinis atau pasif-agresif. Ini adalah upaya untuk mengungkapkan kemarahan tanpa menjadi sangat agresif.

Namun, akhirnya, sindiran juga tidak diterima dengan baik dalam situasi tegang. Sindiran cenderung hanya menambah masalah dan menghambat komunikasi yang produktif.

Jadi, lebih baik tetap diam jika Anda merasa akan membuat komentar pasif-agresif.

8. Membandingkan dengan Orang Lain

Menghindari membandingkan orang dengan orang lain dengan cara yang negatif adalah penting. Ini bisa menimbulkan rasa benci dan bahkan berakhir hubungan.

Membandingkan orang dengan orang lain bisa merusak harga diri mereka dan menciptakan konflik yang tidak perlu. Ingatlah bahwa setiap orang unik dan berharga dengan cara mereka sendiri.

9. Menghindari Tanggung Jawab Sendiri

Terakhir, penting untuk selalu mengakui bagian kita dalam konflik. Seringkali, situasi yang membuat marah adalah hasil dari interaksi bersama.

Alasan besar atau kecil, mungkin Anda juga memiliki peran dalam konflik tersebut.

Mengalihkan tanggung jawab dari diri Anda hanya akan membuat konflik semakin rumit. Lebih baik mengakui bagian Anda dalam konflik dan berusaha untuk memperbaikinya.

Baca Juga: Marak Kasus Mahasiswa Bunuh Diri, Pemkot Semarang Buka Layanan Konsultasi Kesehatan Mental

Dalam menghadapi kemarahan, memilih kata-kata dengan bijak adalah keterampilan penting. Ini bisa membuat perbedaan besar dalam menjaga hubungan yang sehat.

Ketika emosi marah muncul, ingatlah untuk tetap tenang dan berpikir sebelum berbicara.

Dengan berkomunikasi dengan cara yang lebih sehat, Anda dapat memperkuat ikatan dengan orang-orang di sekitar Anda.***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI