INFOSEMARANG.COM -- Sebagian orangtua mungkin kerap merasa kesal hingga kewalahan saat anaknya cenderung keras kepala.
Tidak jarang orangtua yang kemudian melabeli anak tersebut sebagai pembangkang dan tidak bisa diatur.
Alih-alih melihat sisi negatif dari perilaku anak yang keras kepala, sebenarnya di mata positive discipline sendiri anak yang keras kepala malah memiliki berbagai potensi di masa depan.
Seorang edukator, Damar Wahyu Wijayanti dalam unggahannya menyebutkan bahwa anak yang keras kepala merupakan anak yang memiliki bibit teguh pendirian.
Selain itu, anak tersebut dinilai tahu betul dengan apa yang diinginkan atau dibutuhkannya.
Anak yang keras kepala juga dinilai pandai dalam mempertahankan pendapatnya dan tidak mudah terbawa arus.
Meski perilaku tersebut saat ini menjadi tantangan bagi orangtua, namun secara positif, anak sedang menunjukkan bibit kemampuan yang diinginkan di masa depan.
Baca Juga: Arti Mimpi Kejatuhan Cicak, Benarkah Jadi Pertanda Akan Datangnya Musibah?
Hanya saja memangmasih ada bagian kosong yag perlu diisi oleh orangtua atau orang di sekitarnya.
Sebagai orangtua, Anda dapat mengasah kemampuan anak yang keras kepala tersebut menjadi orang dewasa yang memiliki pendirian teguh.
Anda dapat membantunya dalam mengasah kemampuannya dalam mendengarkan pendapat orang lain dan berkomunikasi secara asertif.
Selainitu, kembangkan pula kemampuannya untuk bernegosiasi dan meregulasi emosinya sebagai bekal anak di masa depan.
Baca Juga: Benarkah Orang yang Sering Minum Kopi Berpotensi Jadi Psikopat? Cek Faktanya
Saat kemampuan-kemampuan tersebut ikut terasah, maka anak yang tadinya tampak keras kepala dan suka membantah malah akan tumbuh menjadi pribadi yang tahu betulapa yang diinginkannya.
Selain itu, ia akan memiliki kepribadian dengan pendirian teguh dan dapat mengkomunikasikan pendapatnya secara asertif atau melalui negosiasi.
Di sisi lain, jika anak yang tampak keras kepala tadi dihadapkan dengan hukuman dan omelan, bisa jadi anak akan menjadi pribadi yang akan melawan dengan kekuatannya, sembunyi-sembunyi dari orangtua, tumbuh sebagai people pleaser hingga membuat hubungan orangtua dan anak jadi merenggang. ***