4 Respon Trauma yang Sering Tidak Disadari, Bisa Sebabkan Seseorang Jadi People Pleaser

Ilustrasi | 4 Respon Trauma yang Sering Tidak Disadari (Sumber : Freepik/rawpixel.com)

INFOSEMARANG.COM -- Jika trauma fisik biasanya tampak sebagai luka nyata yang terlihat (bisa berupa bengkak atau berdarah), namun berbeda halnya dengan trauma psikologis.

Trauma psikologis hampir tidak terlihat karena luka yang timbul ada di dalam dan lebih bersifat emosional.

Beberapa trauma psikologis yang umum terjadi bisa disebabkan oleh kesedihan, kehilangan, penolakan hingga pelecahan.

Baca Juga: Lebih Baik Jadi Janda Daripada Punya Suami Tidak Berguna? Kemenag RI: 73 Persen Perempuan Mapan Ajukan Gugatan Cerai

Terlebih, luka akibat trauma psikologis ini malah seringkali ditutupi supaya akan tampak baik-baik saja di luar.

Meski tak ingin terlihat, namun sebenarnya tanpa disadari kita seringkali menunjukkannya sebagai respon dari trauma melalui beberapa perilaku. Apa saja?

Berikut empat respon dari trauma psikologis yang kerap dilakukan namun jarang disadari yang dilansir dari @psikologid.

Baca Juga: TXT Bakal Muncul di Episode Terbaru Crayon Shinchan, Tayang Kapan?

1. Respon pertama: Fight Response

Respon pertama ini adalah respon yang yang muncul atas dasar ingin bertahan dengan cara memberikan perlawanan balik.

Beberapa orang dengan respon fight ini akan berusaha untuk terlihat lebih kuat, lebih mandiri, ingin menjadi sempurna hingga suit percaya pada orang lain.

Beberapa contoh perilakunya antara lain dengan melakukan segala sesuatunya sendiri (hyper independent), ingin mengendalikan supaya tidak dimanfaatkan (controller) hingga tidak mudah percaya pada orang lain (memiliki trust issue).

Baca Juga: Anak Mogok Sekolah, Jangan Dipaksa! Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

2. Reposn kedua: Flight Response

Flight reponse ini merupakan respon yang digambarkan dengan menghindar, melarikan diri dan berusah untuk kabur saat seseorang mengalami sebuah trauma.

Hal ini dilakukan untuk menghindari perasaan tidak nyaman yang muncula kibat suatu pemicu atau kondisi yang mirip dengan peristiwa traumatik yang pernah dialaminya.

Beberapa contoh perilaku dari respon ini antara lain munculnya ketakutan berlebihan terhadap sesuatu (fobia spesifik), tidak nyaman dan menghindari situasi tertentu (social anxiety) hingga panic attack.

Baca Juga: Menstruasi Hanya Sehari, Apakah Siklus Haid Normal? Simak Penjelasan Dokter

3. Respon Ketiga: Freeze Response

Berbeda dengan respon kedua, freeze response ini adalah sebaliknya.

Terjadi ketika seseorang tidak mampu untuk melarikan diri atau melawan balik suatu kejadian dan membuatnya malah membeku (freeze).

Hal ini biasanya terjadi ketika tubuh menghadapi situasi yang sulit di luar kemampuan dan butuh waktu untuk menentukan respon.

Beberapa contoh perilaku yang muncul seperti misalnya menarikdiri dari lingkungan tanpa melakukan apapun (withdraw), berpikir berlebihan dan berulang tanpa menemukan solusi (overthinking dan ruminasi) hingga kehilangan motivasi dan tujuan dalammelakukan sesuatu (stagnasi).

Baca Juga: Pria Tewas di Indekos Ungaran, Diduga karena Terkena Penyakit HIV

4. Respon keempat: Fawn Response

Mirip dengan respon melawan, namun fawn response dilakukan secara pasif dengan berusaha "bersahabat" serta mengalihka hal-hal yang menjadi pemicu trauma.

Meski respon ini dianggap efektif untuk jangka pendek, namun nantinya respon ini dapat kembali melukai secara berkepanjangan.

Contoh perilaku yang kerap dijumpai dari fawn response ini seperti misalnya muncul kecenderungan untuk menjadi people pleaser, toxic people dan smiling depression (berusaha terliha tbaik-baik saja di luar). ***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI