INFOSEMARANG.COM -- Hubungan bisa mengalami perubahan, dan tidak selalu berjalan sehat sepanjang waktu.
Hubungan dikategorikan sebagai tidak sehat ketika aspek negatifnya mendominasi atau perilaku tertentu berdampak merugikan pada salah satu atau kedua individu yang terlibat.
Terutama saat situasi stres, seringkali muncul perilaku dan mekanisme penanganan yang menciptakan masalah.
Baca Juga: Sering Silent Treatment Pasangan Saat Marah? Ini 5 Dampak Buruknya Bagi Hubungan
Tanda-tanda hubungan yang tidak sehat meliputi:
1. Upaya untuk mengontrol perilaku.
2. Menghindari interaksi.
3. Takut untuk berbagi pendapat atau pemikiran.
4. Merasa terpaksa meninggalkan hal-hal yang disukai.
5. Kritik terhadap tindakan, orang yang ditemani, penampilan, dan lainnya.
6. Merasa terdorong untuk menjadi seseorang yang tidak sesuai dengan diri sendiri.
7. Menganggap berkumpul adalah kewajiban.
8. Ketidakadilan dalam menyelesaikan konflik.
9. Kehilangan privasi atau tekanan untuk membagikan setiap aspek kehidupan.
10. Mengabaikan kebutuhan pribadi demi memprioritaskan pasangan.
11. Komunikasi yang buruk.
12. Ketidakseimbangan dalam mengelola sumber daya bersama seperti uang dan transportasi.
13. Pertengkaran yang keras.
Beberapa di antara ini bisa bersifat sementara dan dapat diatasi baik melalui upaya mandiri atau dengan bantuan seorang profesional kesehatan mental.
Namun, ketika masalah serius seperti perilaku abusif muncul, prioritas utama Anda adalah menjaga keselamatan dan keamanan.
Membangun Hubungan yang Lebih Sehat
Perilaku toksik sering menjadi tanda bahwa hubungan yang tidak sehat perlu diubah atau diakhiri.
Untuk masalah lain, ada berbagai cara untuk mengatasi kelemahan dan membangun hubungan yang lebih sehat.
Baca Juga: Saling Bertukar Password dengan Pacar, Pentingkah?
1. Komitmen untuk Bekerja Sama
Hubungan membutuhkan usaha dari kedua pihak. Jika Anda adalah satu-satunya yang berusaha untuk memperbaiki semuanya, hubungan akan menjadi tidak seimbang.
Hal ini dapat menimbulkan stres, kebencian, dan kelelahan emosional.
Setiap individu harus bersedia berkontribusi untuk menjaga hubungan dan menghadapi masalah yang mungkin timbul. Ada komitmen mutual untuk bekerja keras demi membangun hubungan yang lebih kokoh.
2. Ekspresi Penghargaan
Pasangan yang saling menghargai sering merasakan kedekatan yang lebih dalam dan kebahagiaan pribadi yang lebih tinggi. Menyatakan rasa terima kasih adalah hal yang penting.
Penelitian menunjukkan bahwa menyatakan rasa terima kasih kepada pasangan dapat meningkatkan hubungan, terutama jika itu dilakukan dengan tulus.
Penelitian lain menemukan bahwa menerima apresiasi dari pasangan membantu menjaga hubungan, bahkan saat ada konflik atau tekanan keuangan.
Cara mengungkapkan penghargaan kepada pasangan meliputi:
- Melakukan tugas rumah tangga yang biasanya dilakukan oleh mereka.
- Memberi kartu ucapan untuk menyatakan perasaan Anda.
- Menyiapkan hidangan favorit mereka.
- Membeli tiket untuk acara yang mereka sukai.
Baca Juga: Mengatasi Konflik: 6 Teknik De-Eskalasi untuk Meredakan Ketegangan
3. Jaga Keragaman
Rutinitas sehari-hari, termasuk pekerjaan dan urusan keluarga, dapat membuat pasangan jatuh ke dalam pola yang monoton.
Seiring berjalannya waktu, ini bisa membuat hubungan terasa membosankan dan mengurangi keterlibatan bersama.
Untuk menjaga api cinta tetap menyala dalam jangka panjang, Anda bisa:
- Jadwalkan kencan rutin atau alokasikan waktu setiap minggu untuk saling berkualitas.
- Coba hal-hal baru bersama, seperti mengikuti kursus atau mengejar hobi bersama.
- Temukan cara untuk memberikan kejutan, seperti pesan singkat tiba-tiba yang mengungkapkan rasa kangen.
- Temukan momen intim dan upaya untuk mempertahankan gairah.
Kapan Mencari Bantuan untuk Hubungan
Semua hubungan menghadapi rintangan. Masalah keuangan, tantangan dalam mendidik anak, dan perbedaan lainnya bisa menimbulkan kendala dalam hubungan jangka panjang.
Meskipun hubungan Anda sebagian besar sehat, masalah yang muncul mungkin memerlukan bantuan profesional.
Jika Anda merasa hubungan Anda bisa mendapat manfaat dari bantuan luar, pertimbangkan berbicara dengan seorang konselor atau terapis.
Menemukan seorang profesional kesehatan mental yang kompeten dalam mengatasi masalah hubungan bisa membantu Anda berdua dalam berkomunikasi dan mengatasi masalah yang mungkin dianggap sulit.
Bekerjasama dengan seorang terapis pasangan bisa menjadi solusi yang efektif untuk menghadapi masalah hubungan Anda.
Ingatlah bahwa Anda tidak dapat memaksa seseorang untuk mengubah perilakunya kecuali mereka sendiri ingin berubah. Jika pasangan
Anda tidak tertarik atau enggan menjalani terapi, Anda selalu bisa mencari dukungan dari luar hubungan dan mempertimbangkan akhir yang lebih sehat jika diperlukan.
Baca Juga: Mendalami Kepribadian ISFJ, Sosok Introvert yang Bertanggung Jawab dan Humble
Sebuah Pesan
Meskipun hubungan Anda mungkin tampak sehat, kadang-kadang memeriksa diri sendiri dan mencari perbaikan bersama bisa bermanfaat.
Hubungan yang sehat melibatkan kemampuan untuk mengenali masalah, termasuk masalah pribadi, yang mungkin mengancam keberlanjutan hubungan dalam jangka panjang.
Dengan bersama-sama, Anda bisa menciptakan hubungan yang lebih kokoh dan penuh cinta.***