INFOSEMARANG.COM -- Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa tingginya angka perceraian di Indonesia ini ternyata disebabkan oleh dampak buruk dari orang di sekitar.
Orang-orang yang membawa dampak buruk atau yang disebut juga sebagai toxic people ini kemudian merusak keharmonisan rumah tangga.
"Saat ini angka perceraian tinggi karena banyak keluarga asalnya adalah orang toksik bertemu orang waras, orang waras bertemu orang toksik, atau orang toksik bertemu yang toksik juga, akhirnya berkelahi terus dan terjadilah perceraian,” ujar Hasto yang dikutip dari ANTARA, Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga: Dianggap Di Bawah Umur, Anak-Anak Beri Dukungan Untuk Palestina Lewat Roblox
Sejak tahun 2015 angka perceraian meningkat pesat, bahkan pada tahun 2021, jumlahnya mencapai 581 ribu keluarga yang bercerai.
Sedangkan jumlah pernikahan dalam satu tahun tersebut sebanyak 1,9 juta.
Lalu, bagaimana cara mengenali toxic people atau orang toksik?
Sebelum memutuskan untuk menikah, ada baiknya untuk mengenali dan memahami terlebih dahulu calon pasangan Anda.
Baca Juga: 4 Cara Merespon Hinaan, Jangan Sampai Mengganggu Kesehatan Mental
Termasuk orang-orang di sekitarnya, mulai dari teman hingga keluarganya.
Jangan sampai setelah menikah Anda malah terjebak dalam lingkungan yang toksik.
Berikut beberapa tanda orang toksik yang perlu diketahui.
1. Negativitas Berlebihan: Orang toksik cenderung melihat segala sesuatu dari sudut pandang negatif. Mereka sering mengeluh, mengkritik, dan merasa tidak puas dengan hidup mereka.
Baca Juga: Adam Suseno Akhirnya Umumkan Partai Pengusung dan Wakilnya untuk Pemilu 2024, Sama-sama Berkumis
2. Egoisme Berlebihan: Mereka cenderung egois dan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Mereka sulit berempati dan memahami perasaan orang lain.
3. Manipulatif: Orang toksik sering menggunakan manipulasi emosional atau taktik licik untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari orang lain.
4. Pencari Perhatian: Mereka terus-menerus membutuhkan perhatian dan validasi dari orang lain, seringkali dengan cara yang merugikan orang lain.
5. Ketidakstabilan Emosional: Orang toksik sering memiliki suasana hati yang tidak stabil, yang dapat membuat orang di sekitarnya merasa tegang dan tidak nyaman.
Baca Juga: Miris! Pasal Behel di Klinik Abal-abal Taiwan, TKW Asal Madiun Malah Infeksi Otak
Cara Mengatasi Orang Toksik
1. Pahami Batasan Anda
Tentukan batasan yang jelas dalam hubungan Anda.
Jika seseorang terus-menerus melanggar batasan Anda, pertimbangkan untuk mengurangi interaksi dengan orang tersebut.
2. Komunikasi Terbuka
Jika memungkinkan, bicarakan perasaan Anda dengan orang tersebut.
Kadang-kadang orang tidak menyadari bahwa perilaku mereka merugikan orang lain.
Baca Juga: Mengelola Kemarahan dengan Bijak: 6 Tips untuk Menenangkan Emosi
3. Bangun Dukungan Sosial
Temui orang-orang yang memberi Anda energi positif dan dukungan emosional.
Hubungan yang sehat dapat membantu Anda mengatasi dampak negatif dari orang toksik.
4. Praktek Empati
Cobalah memahami perspektif orang toksik tanpa mengizinkan perilaku mereka merusak emosi Anda.
Empati bisa membantu mengurangi dampak emosional dari interaksi dengan mereka.
Baca Juga: YouTube Blokir Pemutaran Video Bagi Pengguna yang Gunakan Ad Blockers
5. Hindari Reaksi Emosional
Orang toksik mungkin mencari reaksi emosional dari Anda.
Cobalah tetap tenang dan tegas saat berurusan dengan mereka.
Reaksi emosional hanya akan memberi mereka kekuatan lebih.
6. Pertimbangkan Membantu Profesional
Jika Anda merasa sangat terpengaruh oleh orang toksik, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang ahli psikologi atau konselor.
Mereka dapat memberi Anda strategi konkret untuk mengatasi situasi ini.
***