INFOSEMARANG.COM -- Pernikahan diibaratkan sebagai ikatan suci yang seharusnya penuh dengan cinta, penghargaan, dan saling mendukung.
Namun, dalam beberapa kasus, pernikahan bisa menjadi lingkungan yang toxic.
Hingga bisa meracuni kedua pasangan dengan emosi negatif dan ketidakbahagiaan.
Di sisi lain, sudah mengenal pasangan untuk waktu yang cukup lama juga tidak menjamin akan terhindar dari pernikahan toxic ini.
Ciri-ciri Pernikahan Toxic
1. Tinggal satu rumah tapi merasa asing dengan pasangan
2. Berada bersama di rumah tapi sibuk dengan HP masing-masing
Baca Juga: Sebelum Dibunuh, Warga Sebut Korban Bocah 8 Tahun Sempat Dilecehkan Anak Pensiunan Polisi
3. Pergi dan pulang sudah tidak saling mengabari
4. Tidak ada quality time berdua
5. Sudah tidak perduli atau penasaran dengan kehidupan atau kegiatan pasangannya
Cara Mengatasi Pernikahan Toxic
1. Refleksi Diri
Pertama-tama, luangkan waktu untuk merenungkan peran Anda dalam pernikahan yang toksik. Pertimbangkan kontribusi Anda terhadap konflik dan ketidakbahagiaan. Kesadaran diri adalah langkah pertama untuk perubahan positif.
Baca Juga: Arab Saudi Bakal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Warganet Malah Beri Respon Di Luar Nalar
2. Komunikasi Terbuka
Bicarakan perasaan Anda dengan pasangan secara jujur dan terbuka. Hindari konfrontasi dan berbicaralah dengan penuh perhatian. Fokus pada mengungkapkan perasaan Anda daripada menyalahkan atau mengkritik pasangan.
3. Konseling Pernikahan
Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor pernikahan. Konseling pernikahan dapat memberikan panduan dan alat yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan mengatasi konflik dalam pernikahan.
Baca Juga: Fakta Dibalik Sifat Toxic Kamu, Ternyata Berlawanan dengan Love Language? Begini Penjelasannya
4. Buat Batasan yang Sehat
Tentukan batasan yang jelas dalam pernikahan Anda. Diskusikan dan sepakati batasan tersebut bersama pasangan. Ini termasuk berbicara tentang kebutuhan emosional, ruang pribadi, dan kebebasan untuk mengembangkan diri masing-masing.
5. Perbaiki Keterampilan Komunikasi
Pelajari keterampilan komunikasi yang efektif. Ini termasuk mendengarkan dengan penuh perhatian, mengungkapkan perasaan secara konstruktif, dan memecahkan masalah bersama-sama.
6. Temui Dukungan Sosial
Jangan terisolasi. Temui teman-teman dan keluarga yang dapat memberikan dukungan emosional. Berbicaralah dengan orang yang Anda percayai tentang pernikahan Anda.
Baca Juga: Korban AR Sebelum Dibunuh Anak Pensiunan Polisi, Sempat Dibonceng Sepeda dan Diiming-imingi Es Krim
7. Pengembangan Diri
Fokus pada pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan Anda sendiri. Ini dapat mencakup mengejar hobi, merawat kesehatan fisik dan mental, dan mengejar tujuan pribadi.
8. Keputusan Bersama
Terkadang, mengatasi pernikahan yang toksik bisa melibatkan pertimbangan serius tentang masa depan pernikahan tersebut. Keputusan seperti ini harus dibuat bersama-sama, dan mungkin mengharuskan bantuan dari seorang profesional pernikahan atau terapis.
9. Kesabaran dan Konsistensi
Perubahan dalam pernikahan tidak akan terjadi dalam semalam. Butuh kesabaran dan konsistensi. Teruslah berusaha untuk memperbaiki hubungan dan berkomitmen pada perubahan positif.
10. Pertimbangkan Bantuan Hukum
Dalam situasi yang sangat buruk, seperti kekerasan dalam rumah tangga atau pengabaian yang serius, pertimbangkan untuk mendapatkan bantuan hukum dan perlindungan yang diperlukan.
***