INFOSEMARANG.COM- Indonesia memiliki sejarah panjang dalam industri minyak wangi dan penggunaan tanaman atsiri sebagai bahan dasar untuk parfum, minyak esensial, sabun, dan produk serupa
Beberapa dekade yang lalu, Indonesia juga dikenal di dunia sebagai salah satu pemain utama dalam industri minyak wangi.
Salah satu situs bersejarah yang berperan penting dalam proses produksi minyak atsiri adalah Rumah Atsiri Indonesia di Tawangmangu, Jawa Tengah.
Sejarah Rumah Atsiri dimulai dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Bulgaria pada tahun 1963 untuk mengolah minyak atsiri dengan bahan dasar sereh wangi atau citronella.
Pada tahun yang sama, Pabrik Cittronella secara resmi didirikan sebagai bagian dari visi Presiden pertama Indonesia, Soekarno, untuk memiliki pabrik Cittronella terbesar di ASEAN.
Namun, setelah menjadi pusat penelitian minyak atsiri di masa pemerintahan Soeharto, pabrik ini mengalami pasang surut, berpindah kepemilikan beberapa kali, bahkan sempat tutup pada tahun 2015.
Baca Juga: Sedang Berlangsung! Persikabo 1973 vs RANS Nusantara BRI Liga 1, Gratis Nonton di HP
Namun, sejak saat itu, Rumah Atsiri Indonesia bangkit kembali dan menjadi salah satu tujuan wisata populer di kaki Gunung Lawu.
Rumah Atsiri Indonesia mempertahankan bangunan bersejarah tahun 1960-an yang dirancang oleh Presiden Soekarno.
Namun, sekarang fungsinya telah berubah.
Bangunan bengkel digunakan sebagai restoran, ruang boiler menjadi museum, dan ruang destilasi berfungsi sebagai toko merchandise.
Baca Juga: Apa yang Dilakukan Jika Digigit Anjing? Cara Terhindar Dari Rabies
Paramita Sari Indah Widarini, anggota tim pemasaran Rumah Atsiri Indonesia, menjelaskan bahwa minyak atsiri adalah minyak yang dihasilkan dari berbagai jenis tanaman, seperti alang-alang, sereh, pandan wangi, kenanga, melati, mawar, dan banyak lagi.
Rumah Atsiri Indonesia tidak hanya menawarkan pengalaman wisata, tetapi juga pelajaran sejarah tentang minyak atsiri dan proses pengolahannya dari tanaman hingga produk jadi.
Tiket masuk ke Rumah Atsiri terjangkau, hanya Rp 50 ribu, dan bisa digunakan sebagai voucher untuk berbelanja di toko suvenir, restoran, atau fasilitas lain di dalam kompleks dengan nilai yang sama.
Baca Juga: Hasil Visum AR Bocah 8 Tahun Tewas di Kota Palu Janggal, Warganet: Ingat Pelaku Anak dari...
Tur taman aromatic tersedia dengan biaya tambahan sekitar Rp 20 ribu per orang.
Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman atsiri yang menghasilkan minyak wangi, termasuk tanaman yang sering kita jumpai sehari-hari tanpa menyadari nilai ekonominya.
Rumah Atsiri Indonesia juga menawarkan tur museum dengan biaya tambahan yang dapat dipotong dari voucher tiket senilai Rp 35 ribu per orang.
Di museum, pengunjung dapat mempelajari sejarah minyak atsiri di Indonesia dan proses pembuatannya sambil mengabadikan momen dengan berfoto.
Selain itu, Rumah Atsiri Indonesia menyelenggarakan berbagai kegiatan edukasi, seperti kelas pembuatan parfum, pengolahan minyak atsiri, dan aktivitas lain yang dapat diikuti oleh pengunjung.
Lokasinya yang berada di dataran tinggi menawarkan suasana sejuk dan pemandangan alam yang indah, menjadikannya destinasi wisata yang menarik dan edukatif di Jawa Tengah.***