INFOSEMARANG.COM -- Kasus COVID-19 kembali meresahkan warga Singapura dengan melonjaknya kasus positif akhir-akhir ini.
Menurut Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), lonjakan kasus di Singapura ini sebagian besar disebabkan oleh dua subvarian Omicron yakni EG.5 dan KH.3.
Setidaknya subvarian ini diketahui telah menyumbangkan lebih dari 70 persen dari jumlah kasus yang terdeteksi.
Kasus COVID-19 di Singapura pun tercatat naik pesat pada minggu terakhir November 2023.
Meski demikian, MOH Singapura sendiri menyatakan bahwa saat ini tidak ada bukti bahwa subvarian ini lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian lainnya yang sedang beredar.
Namun demikian, penting bagi masyarakat untuk lebih memahami gejalanya agar dapat mengenali infeksi yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Dicibir Perbudakan Modern, Viral Eks JKT 48 Ini Kepergok Buka Lowongan Kerja ART Tak Lazim
Gelaja COVID-19 Varian EG.5
Berikut beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang terserang COVID-19 varian EG.5.
Adapun gejala yang muncul juga mirip dengan gejala dari varian sebelumnya yakni sebagai berikut:
- demam atau menggigil
- batuk
- sesak napas atau kesulitan bernapas
- kelelahan
- nyeri otot atau badan
- sakit kepala
- hilangnya rasa atau bau baru
- sakit tenggorokan
- hidung tersumbat atau meler
- mual atau muntah
- diare
Baca Juga: Asik! Lewat 5 Jalan Tol Ini Gratis Saat Nataru, Catat Sekarang!
Di sisi lain, Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO untuk COVID-19 menyatakan bahwa meskipun EG.5 mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi, namun gejala yang ditimbulkannya tidak lebih parah dibandingkan dengan varian Omicron lainnya. ***