Lonjakan Kasus Positif COVID-19 di RI Tembus 6.000, Seperti Apa Gejalanya?

Ilustrasi | Lonjakan Kasus Positif COVID-19 di RI Tembus 6.000, Seperti Apa Gejalanya? (Sumber : Freepik/peenat)

INFOSEMARANG.COM -- COVID-19 kini kembali merebak di Indonesia.

Lanjokan kasus positif COVID-19 pun diketahui kian kani menjelang penghujung 2023.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan bahwa jumlah kasus aktif COVID-19 pada sepekan terakhir sampai dengan Selasa (12/12/2023) diketahui telah mencapai 6.223 kasus atau mengalami peningkatan sebanyak 0,1 persen.

Baca Juga: Dana Kerohiman Diterima Warga dengan Didampingi Mbak Ita untuk Pembangunan Kolam Retensi dan Jalan Tol Semarang Demak

Adapun kenaikan kasus COVID-19 ini mulai terlihat sejak awal Desember 2023.

Di mana pada bulan November terdapat 7 hingga 4 kasus penambahan terkonfirmasi COVID-19 per hari secara nasional.

Sedangkan pada Desember ini, penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 naik kisaran 100 kasus per hari secara nasional.

Terkait lonjakan kasus ini, Kemenkes pun mengungkapkan, "Sehingga sangat direkomendasikan untuk segera melengkapi vaksinasi COVID-19 baik dosis primer maupun booster sesuai ketentuan. Kepala Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota diminta untuk memastikan semua puskesmas dan fasyankes lainnya yang berada di wilayah kerjanya tetap memberikan pelayanan vaksinasi COVID-19," ujar Siti Nadia Tarmizi, Senin (11/12/2023) melalui siaran pers Kemenkes.

Baca Juga: Link Tes Kepribadian Bahasa Indonesia GRATIS, Ketahui Tipe Kepribadian, Saran Tentang Hubungan Hingga Karir

Adapun pemerintah masih akan terus memberikan vaksinasi COVID-19 secara gratis dan berlaku hingga 31 Desember 2023.

Di sisi lain, sejumlah negara lainnya juga saat ini sedang mengalami lonjakan kasus positif COVID-19 seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Masyarakat pun dihimbau untuk dapat lebih menjaga kondisi kesehatan sekaligus mengenali gejala COVID-19 di masa pancaroba ini.

Baca Juga: Fakta Pizza Hut Ganti Nama Jadi Ristorante di Indonesia, Imbas Aksi Boikot?

Gelaja COVID-19 Varian EG.5

Berikut beberapa gejala yang dapat muncul saat seseorang terserang COVID-19 varian EG.5.

Adapun gejala yang muncul juga mirip dengan gejala dari varian sebelumnya yakni sebagai berikut:

- demam atau menggigil
- batuk
- sesak napas atau kesulitan bernapas
- kelelahan
- nyeri otot atau badan
- sakit kepala
- hilangnya rasa atau bau baru
- sakit tenggorokan
- hidung tersumbat atau meler
- mual atau muntah
- diare

Maria Van Kerkhove, pemimpin teknis WHO untuk COVID-19 menyatakan bahwa meskipun EG.5 mempunyai tingkat penularan yang lebih tinggi, namun gejala yang ditimbulkannya tidak lebih parah dibandingkan dengan varian Omicron lainnya.

Baca Juga: Terungkap, Wanita yang Lompat dari Lantai 12 Universitas Brawijaya Mengundurkan Diri Sebagai Mahasiswa Karena Hal Ini

Selain itu, meski jumlah kenaikannya tidak setinggi saat pandemi lalu, namun Kemenkes pun menghimbau beberapa hal berikut kepada masyarakat.

1. Tetap menggunakan masker, terutama yang sakit atau saat berada di tempat umum yang berisiko.

2. Segera periksakan diri Anda jika mengalami gejala, dan jika hasilnya positif, lakukan isolasi mandiri.

3. Tunda perjalanan ke negara atau daerah yang sedang ada peningkatan kasus. Namun apabila tidak dapat ditunda, pastikan Anda menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

4. Perkuat pertahanan tubuh dan lengkapi vaksinasi COVID-19.

***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI