INFOSEMARANG.COM -- Hampir setengah dari populasi dunia adalah perempuan dan hampir 70% dari mereka masuk dalam kesehatan dunia serta berperan sebagai tenaga kerja perawatan sosial.
Namun, kesenjangan dalam perawatan kesehatan perempuan masih ada, baik di Asia Pasifik maupun secara global.
Temuan survei Healthy Living in Asia terhadap lebih dari 2000 perempuan Indonesia, Singapura, Korea Selatan dan Thailand menunjukkan separuhnya memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan fisik secara keseluruhan (50%), mental (47%), dan emosional (47%) lebih dari sebelumnya.
Sementara itu, sebanyak 99% responden Indonesia menganggap mengambil langkah aktif untuk tetap sehat, guna mencegah penyakit di kemudian hari sangat penting.
Sementara 57 persen dari mereka telah menerapkan gaya hidup sehat dan 56 persennya rajin mencari informasi kesehatan secara online untuk meningkatkan kesadaran.
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba Sesuai Anjuran Kemenkes, Salah Satunya Tidur Berkualitas
Namun, para perempuan itu masih kurang sadar untuk memeriksakan diri secara rutin.
Kurang dari 1/3 melakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Mayoritas perempuan menyatakan kurangnya waktu karena pekerjaan, keluarga, dan komitmen pribadi (49%) serta kurangnya sumber keuangan (44%) sebagai hambatan utama.
Solusi yang dianggap tepat adalah memberi pendidikan tentang hidup sehat dan lebih banyak pengetahuan tentang penggunaan teknologi kesehatan pribadi untuk pemantauan kesehatan.
Testimonial tentang bagaimana orang lain membuat perubahan gaya hidup berdasarkan data kesehatan digital dan saran yang diminta dalam teknologi serta
perangkat kesehatan merupakan salah satu cara lain yang dapat mendorong orang untuk bertindak.