INFOSEMARANG.COM -- Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di beberapa negara tetangga Indonesia. Malaysia dan Singapura mulai meningkatkan protokol kesehatan dengan mendorong penggunaan masker.
Pada periode 10-16 Desember, Malaysia mencatat 20.696 kasus Covid-19, naik dari 12.757 kasus pekan sebelumnya, dengan 11 kematian.
Meski demikian, 97% kasus baru berasal dari kategori risiko rendah, dengan 28 kematian, 151 pasien ICU, dan 96 memerlukan bantuan pernapasan.
Sementara itu, Singapura mencatat lonjakan tajam menjadi 56.043 kasus Covid-19 pada minggu pertama Desember.
Kementerian Kesehatan Singapura mencatat lonjakan sekitar 24.000 kasus dalam seminggu, dengan rata-rata rawat inap harian mencapai 350, naik dari 225 pekan sebelumnya.
Sebagian besar kasus disebabkan oleh varian JN.1, sublineage dari BA.2.86.
Meskipun belum ada indikasi jelas bahwa BA.2.86 atau JN.1 lebih mudah menular atau lebih parah, pihak berwenang Singapura mendesak tanggung jawab pribadi dan sosial.
Masyarakat diminta untuk tinggal di rumah jika tidak sehat, memakai masker, membatasi interaksi sosial, dan menghindari keramaian.
Sementara itu, Malaysia belum mempertimbangkan kembali penerapan kontrol ketat. Meski demikian, Menteri Kesehatan Malaysia, Dzulkefly Ahmad, menyampaikan kekhawatiran terkait peningkatan kasus.
Namun, harapannya adalah negaranya dapat mengatasi situasi ini tanpa pembatasan seperti sebelumnya.
"Saat ini, situasi belum memberatkan fasilitas kesehatan kami," ujarnya, pada Senin, 18 Desember 2023.
Dia menekankan pentingnya tindakan pencegahan, seperti menjaga jarak, kebersihan, dan penggunaan masker, serta mendapatkan suntikan booster, terutama bagi yang berisiko tinggi.
Kementerian Kesehatan Malaysia telah menyiapkan lima poin strategi, termasuk deteksi dini dan penelusuran komunitas melalui sistem TRIIS. Semua fasilitas kesehatan di seluruh negeri diklaim siap menghadapi segala kemungkinan.***