INFOSEMARANG.COM -- Terpapar senyawa beracun yang dikenal sebagai "bahan kimia selamanya" secara terus-menerus akan meningkatkan risiko kanker hati.
Berdasarkan studi terhadap hewan yang terbit di JHEP Reports, peningkatan risiko kanker hati mencapai 350 persen.
Ini pertama kalinya sebuah studi menunjukkan hubungan yang jelas antara "bahan kimia selamanya" dengan jenis kanker hati karsinoma hepatoseluler nonviral pada manusia.
Menurut peneliti yang melakukan studi ini, Jesse Goodrich, pengetahuan antara risiko paparan "bahan kimia selamanya" terhadap manusia sangat penting.
"Kami percaya penelitian ini memberi awasan penting tentang efek kesehatan jangka panjangnya," kata Jesse Goodrich, mengutip New York Post.
Baca Juga: Masih Ada Kesenjangan dalam Perawatan Kesehatan Perempuan, Bagaimana Solusinya?
Sebutan tersebut mengacu pada lebih dari 4.700 jenis zat perfluoroalkyl dan polyfluoroalkyl (PFAS).
Zat-zat tersebut mengalami penguraian yang sangat lambat dan dapat menumpuk di tanah, air minum maupun di dalam tubuh seiring waktu.
Umumnya, PFAS digunakan dalam peralatan masak antilengket, produk konstruksi, dan kosmetik.
Namun, paparan PFAS dapat dikurangi dengan memasak makanan sendiri, tidak memakai wajan antilengket yang tergores, serta melakukan uji air minum secara bekala.