INFOSEMARANG.COM -- Para dokter selalu menyarankan kita untuk selalu memerhatikan tekanan darah dengan cara mendeteksinya sejak dini.
Sebab, kondisi yang berkaitan dengan tekanan darah bisa menjadi 'silent killer' atau 'pembunuh senyap'. Salah satunya kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Alasan hipertensi sebagai silent killer adalah karena biasanya tidak menunjukkan gejala.
Risiko dari tekanan darah tinggi adalah penyakit jantung, gagal jantung, penyakit ginjal, hingga stroke.
Konsultan Kardiolog di Rumah Sakit Wockhardt, Chetan Bhambure, menjelaskan bahwa diagnosis dan manajemen yang tepat waktu merupakan kunci untuk menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: Gaya Hidup Buruk Jadi Faktor Risiko Terbesar Hipertensi, Sering Merokok dan Jarang Olahraga
"Tidak mengukur tekanan darah bisa mempersulit orang dalam mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat. Sebab, perbedaan tingkat tekanan darah sekecil apa pun dapat memengaruhi pengobatan," kata Bhambure, dikutip dari The Health Site.
Memantau tekanan darah dan mengukurnya secara teratur juga bisa membuat kita lebih sadar akan kondisi kesehatan.
Ada dua pembacaan tekanan, sistolik (batas atas) dan tekanan diastolik (batas bawah).
Tekanan darah diastolik ideal harus di bawah 120 dan tekanan darah sistoliknya di bawah 80.
Orang hipertensi memiliki tekanan darah sistolik di angka 130 hingga 139 dan diastolik di angka 80 hingga 89.
Mengalami tekanan darah tinggi dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan serius di pembuluh darah.