INFOSEMARANG.COM -- Tidak jarang para petani mempercepat pematangan mangga menggunakan bahan kimia karbit atau kalsium karbida.
Selain itu, petani juga terkadang menggunakan zat pengatur tumbuh tanaman, ethephon, untuk mematangkan mangga.
Bahan kimia tersebut menghasilkan asetilena yang membantu matangkan mangga secara lebih cepat dari waktu yang seharusnya.
Bahan kimia itu akan memecah mineral dan nutrisi yang ada di mangga. Selain itu juga sarat akan unsur beracun seperti arsenik dan fosfor.
Padahal, proses pematangan mangga yang tidak alami akan berisiko buruk pada kesehatan orang yang mengonsumsinya.
Baca Juga: 4 Jus Sayur Mix Buah Enak dan Menyehatkan, Bisa Bantu Kurangi Lemak
Mengutip Times of India, efek samping memakan mangga karbitan yang paling umum adalah muntah, diare, sangat lemas, sensasi seperti asam di dada hingga sakit kepala.
Bahkan, terkadang sampai diare dengan bercak darah.
Efek jangka panjang dari makan mangga karbitan adalah batuk dan mengi.
Hipoksia adalah efek samping yang umum dari makan mangga yang matang secara kimiawi.
Hipoksia adalah suatu kondisi di mana oksigen di tubuh tidak cukup dan kadarnya akan menurun di dalam darah.
Tanda dari hipoksia bisa berupa pusing, mengantuk, mati rasa di kaki, tekanan darah jadi rendah, dan kejang.
Jadi, sebaiknya tidak membeli mangga yang karbitan, ya.