INFOSEMARANG.COM -- Sakit tenggorokan yang diikuti dengan demam biasanya menjadi tanda seseorang akan pilek.
Namun, bagaimana dengan sakit tenggrokan tanpa demam?
Berdasarkan Insider, sakit tenggorokan yang tidak disertai batuk bisa disebabkan oleh alergi, refluks, infeksi menular seksual, atau karena sensivitas terhadap lingkungan.
Baca Juga: Sakit Perut Selama Setahun dan Berat Badan Tiba-tiba Turun Drastis, Wanita Ini Idap Kanker Stadium 4
Supaya lebih jelas, berikut penyebab sakit tenggorokan tanpa demam:
1. Flu biasa
Salah satu penyebab paling umum sakit tenggorokan tanpa demam adalah flu biasa.
Umumnya, flu biasa ditandai dengan bersin, hidung tersumbat, batuk, mata berair, dan kelelahan.
2. Tonsilitis
Tonsilitis adalah pembengkakan amandel, atau jaringan di bagian belakang tenggorokan.
Tandanya berupa sakit tenggorokan parah, amandel jadi merah dan bengkak, terdapat lapisan putih atau kuning di amandel, kesulitan menelan, bau mulut, kelenjar di leher bengkak.
Baca Juga: Curhat Moon Bin ASTRO Sempat Mengeluh Sakit dan Kesulitan namun Janji akan Bahagiakan AROHA
3. Alergi
Alergi musiman, juga dikenal sebagai rinitis alergi dapat menyebabkan sakit tenggorokan tanpa demam.
Ini terjadi karena tetesan postnasal , atau lendir dari hidung yang jatuh ke tenggorokan dan mengiritasi.
Sakit tenggorokan akibat alergi biasanya terjadi setelah terpapar alergen, seperti serbuk sari atau bulu hewan.
4. Refluks asam atau asam lambung naik
Jika mengalami sakit tenggorokan terus-menerus tanpa disertai demam, hal itu bisa disebabkan oleh refluks asam.
Tanda lain dari refluks asam selain tenggorokan sakit adalah mulas, nyeri dada, batuk kronis, suara serak, kesulitan menelan, dan mual.
Baca Juga: Dikabarkan Sakit, Joy Bakal Absen dari Konser Red Velvet di Jakarta
5. Infeksi menular seksual (IMS)
Sakit tenggorokan juga bisa menjadi salah satu gejala pertama infeksi HIV , muncul beberapa minggu setelah terpapar.
Seringkali, IMS tidak memiliki gejala.
Namun jika muncul, biasanya berupa luka pada alat kelaim atau mulut, nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, peningkatan atau perubahan cairan di area genital, dan nyeri panggul.