Viral Kasus Balita Meninggal Akibat Rabies di Bali: Bagaimana Pencegahannya?

Ilustrasi anjing menggigit, waspada penularan rabies. (Sumber : Freepik)

INFOSEMARANG.COM -- Kasus kematian akibat rabies sedang marak di Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya ada 11 kematian akibat infeksi rabies dari Januari hingga Mei 2023.

Namun dengan adanya kematian seorang balita di Bali pada 11 Juni 2023, total kematian menjadi 12.

Rabies merupakan penyakit zoonosis yang dapat dicegah dengan vaksin yang bekerja dengan memengaruhi sistem saraf pusat.

Baca Juga: Kenali Gejala Rabies pada Manusia, Mulanya Terlihat Seperti Sakit Flu!

Begitu gejala klinis muncul, rabies hampir 100% fatal.

Berdasarkan laman resmi WHO, rabies dapat menyerang hewan peliharaan dan hewan liar.

Virus menyebar ke manusia dan hewan melalui air liur, biasnanya melalui gigitan, cakaran, atau kontak langsung dengan mokusa (di mata, mulut atau luka terbuka).

Ada dua langkah pencegahan rabies, yakni:

Baca Juga: Kronologi Bocah 5 Tahun di Buleleng Meninggal karena Rabies, Orangtua Sempat Mengira Hanya Luka Gores Biasa

1. Menghilangkan rabies pada anjing

Rabies adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

Memvaksinasi anjing, termasuk anak anjing, adalah strategi mencegah rabies pada manusia karena menghentikan penularan pada sumbernya.

Pendidikan tentang perilaku anjing dan pencegahan gigitan untuk anak-anak serta orang dewasa merupakan perpanjangan penting dari program vaksinasi rabies.

2. Imunisasi orang

Vaksin yang sangat efektif tersedia untuk mengimunisasi orang setelah atau sebelum terpapar rabies.

Obat Profilaksis pra pajanan (PrEP) dapat dikonsumsi orang yang berisiko tinggi terpapar rabies, pelancong, dan orang yang tinggal di daerah endemis rabies.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI