INFOSEMARANG.COM -- Cenderung merasa bosan dengan rutinitas dan hobi yang dilakoni? Serta tak lagi merasa excited terhadap hal-hal baru?
Mungkin kamu sedang dalam kondisi psikologis yang bernama Anhedonia.
Namun untuk dapat memperjelasnya, kami sarankan untuk berkonsultasi langsung pada ahlinya.
Baca Juga: Keutamaan Salat Tarawih Malam ke-22: Selamat dari Kesusahan dan Kebingungan di Hari Kiamat
Artikel ini hanya membahas secara garis besar apa yang dimaksud Anhedonia, dan cara mengatasinya menurut beberapa pakar yang sudah dikumpulkan oleh penulis.
Jadi hanya sebatas gambaran secara umum tentang Anhedonia.
Martin Seligman, adalah seorang psikolog yang mengembangkan teori "Learned Helplessness" yang berkaitan dengan Anhedonia.
Baca Juga: GP Amerika 2023: Marquez dan Bastianini Absen karena Masih Cedera
Teori ini menyatakan bahwa seseorang yang mengalami banyak kegagalan cenderung kehilangan minat dan harapan untuk mencoba lagi, sehingga merasa apatis dan tidak mampu merasakan kesenangan.
disebutkan bahwa anhedonia sering terjadi pada penderita gangguan mental, seperti depresi, bipolar, dan skizofrenia.
Kondisi ini dapat terjadi pada setiap tingkatan depresi, baik itu ringan, sedang, atau berat.
Selain itu, kondisi fisik seperti gangguan saraf dan kanker juga dapat mempengaruhi terjadinya Anhedonia.
Sementara menurut Richard Depue, ahli Neurobiologi dari Universitas Cornell, New York, Amerika Serikat yang mengembangkan teori "Behavioral Activation System" yang berkaitan dengan Anhedonia.
Teori ini menyatakan bahwa seseorang yang mengalami Anhedonia memiliki sistem aktivasi perilaku yang rendah, sehingga sulit untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan atau memicu perasaan bahagia.
Menurut Richard Depue, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi Anhedonia, yaitu:
1.Behavioral activation therapy
Terapi ini melibatkan proses penilaian dan pengembangan aktivitas yang memberikan kepuasan dan merangsang seseorang untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Hal ini akan membantu meningkatkan aktivitas yang memberikan rasa kebahagiaan dan menumbuhkan minat terhadap aktivitas yang sama.
Baca Juga: Nama 12 Bulan dalam Bahasa Korea, Mudah Hafalkan Tulisan Hangulnya
2.Olahraga teratur
Olahraga teratur dapat meningkatkan produksi endorfin, zat kimia alami yang dihasilkan oleh tubuh yang dapat memberikan perasaan senang dan bahagia.
Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur, yang dapat membantu mengatasi anhedonia.
Baca Juga: Libur Lebaran Nikmati Segarnya Air Curug Lawe Semarang, Surga Bagi Pecinta Alam
3.Terapi mindfulness
Terapi ini melibatkan proses kesadaran diri dan meditasi, yang dapat membantu seseorang mengatasi perasaan negatif dan meningkatkan kebahagiaan.
Terapi mindfulness juga dapat membantu seseorang mengembangkan perasaan positif dan merasakan kebahagiaan dengan lebih intens.
Baca Juga: JNE Siapkan Service Kirim Motor ke Kampung Halaman untuk Mudik Lebaran 2023, Cek Harga Promonya
4.Terapi kelompok atau dukungan sosial
Terapi ini melibatkan dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman, serta terapi kelompok yang dapat membantu seseorang merasa terhubung dengan orang lain dan merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
Dukungan sosial dan terapi kelompok dapat membantu seseorang merasa lebih termotivasi dan merasakan perasaan bahagia.
5.Mengubah pola pikir
Mengubah pola pikir yang negatif menjadi positif dapat membantu seseorang merasa lebih bahagia dan merasakan perasaan positif.
Hal ini dapat dilakukan melalui terapi kognitif atau melalui teknik psikologis seperti gratitude journaling atau daily affirmations.
Perlu diingat bahwa cara mengatasi anhedonia dapat bervariasi dari individu ke individu dan perlu dilakukan secara holistik.
Konsultasi dengan ahli kesehatan mental dapat membantu seseorang menemukan cara yang tepat untuk mengatasi anhedonia dan meningkatkan kualitas hidupnya.***