Kecanduan Olahraga Punya Dampak Buruk Bagi Psikologis, Apa Saja?

Elsa Krismawati
Minggu 08 Oktober 2023, 17:05 WIB
Ilustrasi skipping, olahraga untuk mengurangi berat badan. (Sumber : Freepik)

Ilustrasi skipping, olahraga untuk mengurangi berat badan. (Sumber : Freepik)

INFOSEMARANG.COM - Segala sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik, sama halnya dengan olahraga yang membuat seseorang kecanduan.

Ya, kecanduan olahraga mungkin terdengar mengada-ngada.

Namun, kenyataannya, kecanduan olahraga adalah fenomena yang nyata.

Para atlet bahkan bisa merasakan sensasi euforia setelah berolahraga, yang dipicu oleh pelepasan hormon kebahagiaan seperti dopamin dan endorfin, yang memiliki kemampuan untuk mengubah suasana hati.

Baca Juga: Ketagihan Nonton? Waspada, Mungkin Anda Binge Watching, Kenali Tanda dan Dampak Buruknya!

Efek yang serupa juga terkait dengan penggunaan obat-obatan terlarang dan alkohol yang dapat memicu kecanduan.

Seperti dalam jenis kecanduan lainnya, kata kunci untuk kecanduan olahraga adalah "senang," tetapi perkembangannya juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.

Meskipun tidak semua orang menganggap serius masalah kecanduan olahraga, sebenarnya hal ini bisa menjadi permasalahan yang berbahaya. Mari kita bahas lebih lanjut.

Baca Juga: Perbedaan Komunikasi Pemimpin Narsistik dan yang Memiliki Kecerdasan Emosional, Atasanmu yang Mana?

Mengenali Gejala Kecanduan Olahraga

Pecandu olahraga memiliki banyak gejala yang serupa dengan kecanduan jenis lainnya.

Namun, pada kasus kecanduan olahraga, individu ini menjadikan olahraga sebagai obsesi utama mereka, seringkali mengorbankan waktu istirahat yang seharusnya mereka dapatkan.

Pecandu olahraga juga berisiko mengalami masalah fisik seperti serangan jantung dan osteoporosis.

Baca Juga: Hasil Penelitian, 8 Dampak Buruk Body Shaming, Bisa Bikin Depresi Berat Lho

Namun, kerusakan yang lebih dalam juga dapat terjadi secara psikologis saat mereka sangat bergantung pada aktivitas olahraga.

Mereka mungkin mengalami gejala penarikan diri, depresi, dan kecemasan ketika tidak berolahraga.

Kecanduan olahraga juga dapat memiliki dampak sosial yang merugikan, menyebabkan seseorang sering membatalkan rencana sosial karena mereka lebih memilih berlatih dibandingkan bertemu teman, berkumpul dengan keluarga, atau menyelesaikan pekerjaan.

Baca Juga: Ini yang Terjadi di Otak Saat Kamu Mengambil Keputusan, Perhatikan Prosesnya Agar Tidak Bertindak Impulsif

Meskipun secara fisik mereka bersosial, secara mental, mereka lebih sering memikirkan sesi latihan selanjutnya.

Kecanduan olahraga adalah masalah yang kompleks dan tidak selalu mudah didiagnosis.

Banyak pecandu olahraga mungkin tidak menyadari bahwa perilaku mereka tidak normal dan oleh karena itu tidak mencari bantuan medis.

Lebih lanjut, kecanduan olahraga belum diakui sebagai diagnosis oleh American Psychiatric Association (APA), sehingga tidak ada kriteria diagnostik yang baku.

Baca Juga: Kenali Binge Eating Disorder, Sudah Makan Porsi Besar Tapi Tetap Tak Puas, Apa Gejalanya?

Tanda-tanda seperti peningkatan obsesi terhadap kebugaran dan penurunan aktivitas sosial bisa menjadi indikator kecanduan olahraga.

Untuk menentukan apakah Anda menunjukkan pola olahraga yang tidak normal, seorang dokter dapat meminta Anda untuk mencatat rutinitas olahraga dan aktivitas sosial Anda.

Pengelolaan Kecanduan Olahraga

Dalam beberapa kasus, pengendalian diri menjadi kunci untuk mengatasi kecanduan olahraga.

Pecandu olahraga perlu mengakui masalah mereka dan mengambil langkah-langkah untuk mengontrol aktivitas olahraga mereka.

Ini bisa melibatkan beralih ke jenis latihan yang berbeda atau mengurangi intensitas latihan saat ini.

Baca Juga: Perhatikan! 5 Tanda Kamu Tak Dihargai Pasangan, Salah Satunya Tak Pernah Memberi Apresiasi

Terkadang, seseorang bahkan mungkin harus berhenti berolahraga sementara waktu agar bisa mengontrol dorongan kuat untuk terus berolahraga.

Untuk mencegah terjadinya kecanduan olahraga, penting untuk membatasi intensitas latihan dan jumlah latihan harian.

Anda juga harus memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk istirahat dan pulih dengan beristirahat setidaknya dua kali seminggu.

Baca Juga: Hati-Hati ! Oversharing di Media Sosial, Bisa Merugikan, Ini 5 Tandanya

Jika Anda merasa terlalu terobsesi dengan olahraga, penting untuk berbicara dengan seorang dokter tentang kondisi Anda dan mencari panduan tentang penanganan yang tepat.***

Follow Berita Info Semarang di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Semarang Raya02 Januari 2025, 16:12 WIB

Pengunjung Semarang Zoo Melonjak Tembus 7 Ribu Orang

- Pengunjung kebun binatang Semarang Zoo melonjak di awal tahun 2025. Jumlahnya menembus lebih dari 7.000 pengunjung.
Pengunjung di Semarang Zoo. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya02 Januari 2025, 16:09 WIB

Awal Tahun 2025, 25 Ribu Penumpang Berangkat dari KAI Daop 4 Semarang

PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang mencatat sebanyak 25.270 penumpang diberangkatkan dari seluruh stasiun di wilayah Daop 4 Semarang.
sebanyak 25.270 penumpang diberangkatkan dari seluruh stasiun di wilayah Daop 4 Semarang.  (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya27 Desember 2024, 18:35 WIB

The Park Semarang Hadirkan "Magical Christmas Ball" dengan Pertunjukan Akrobatik Internasional Sambut Natal dan Tahun Baru

Pertunjukan spektakuler ini, yang diselenggarakan mulai 21 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.
The Park Semarang mempersembahkan  pertunjukan akrobatik internasional bertajuk Magical Christmas Ball.  (Sumber:  | Foto: sakti)
Semarang Raya16 Desember 2024, 12:35 WIB

PELNI Mobile Disosialisasikan ke Penumpang Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

PELNI Mobile, sebuah aplikasi untuk pembelian tiket kapal dan berbagai aktivitas yang di bawah naungan perusahaan diperkenalkan ke masyaíakat Semarang.
PELNI mobile diperkenalkan kepada penumpang kapal di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Minggu 15 Desember 2024. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan16 Desember 2024, 12:30 WIB

Cerita Pengabdian Merawat Bumi dan Kemanusiaan dari Wisudawan SCU, Mendukung Pertanian dan Merangkul ODGJ

Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar wisuda Periode IV 2024 di Auditorium Agnes Widanti, Kampus 1 SCU.
Soegijapranata Catholic University (SCU) menggelar wisuda Periode IV 2024 di Auditorium Agnes Widanti, Kampus 1 SCU. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Semarang Raya13 Desember 2024, 14:30 WIB

Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Jateng, Pemprov Jateng Upayakan Modifikasi Cuaca

Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memperkirakan akan terjadi cuaca ektrem di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada 16-23 Desember mendatang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat berkoordinasi dengan Pj Gubarnur Jateng, Nana Sudjana pada Jumat, 13 Desember 2024.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Pendidikan13 Desember 2024, 14:13 WIB

SCU Borong 4 Penghargaan dalam Anugerah LLDIKTI Wilayah VI 2024, Hidupi Tradisi Unggul

Pencapaian ini menjadi bukti komitmen SCU dalam menghidupi tradisi unggul dan terus beradaptasi dengan perubahan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas.
Rektor SCU Dr. Ferdinand Hindiarto saat menerima penghargaan dalam Anugerah LLDIKTI Wilayah VI.
 (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis13 Desember 2024, 13:43 WIB

Dekoruma Grand Opening Gerai di Semarang, Jadi Jujugan Tempat Cari Furniture dan Custom Interior

Dekoruma, Destinasi Furnitur dan Custom Interior No 1 Indonesia, melakukan grand opening gerai yang berlokasi di Jl A Yani, di Semarang.
Grand Opening Dekoruma, Destinasi Furnitur dan Custom Interior No 1 Indonesia di Jl A Yani Semarang, Jumat 13 Desember 2024. (Sumber:  | Foto: Sakti)
Bisnis07 Desember 2024, 20:04 WIB

PADI Reborn dan DJ Winky Wiryawan Meriahkan HUT ke 18 Paramount Enterprise

Dalam 18 tahun Paramount Enterprise telah tumbuh menjadi perusahaan yang adaptif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Puncak acara Paramount ‘Fun Color Run’ 2024 menyambut HUT ke 18 Paramount Enterprise.
 (Sumber:  | Foto: dok)
Semarang Raya26 November 2024, 16:26 WIB

Tips Aman Berkendara Buat Generasi Z

Penting generasi Z yang mendominasi proporsi itu untuk makin menjaga perilaku berkendara agar terhindar maupun terlibat kecelakaan.
Generasi Z wajib menjaga perilaku berkendara yang aman. (Sumber:  | Foto: dok.)