Begadang Bisa Menurunkan Fungsi Otak Bukan Hanya Mitos! Cek Faktanya

Ilustrasi | Begadang yang bisa turunkan fungsi otak (Sumber : Freepik/hellodavidpradoperucha)

INFOSEMARANG.COM -- Begadang, atau tidur terlalu sedikit, adalah kebiasaan yang umum terjadi dalam masyarakat modern.

Namun kebiasaan ini seringkali membuat banyak orang mengorbankan waktu tidur demi pekerjaan, belajar, atau hiburan.

Tak hanya itu, sedikit pula yang menyadari bahwa begadang memiliki dampak serius pada kesehatan, terutama fungsi otak.

Baca Juga: 9 Tips Hadapi Panas Ekstrem, Imbas Suhu Udara Capai 37 Derajat di Kota Semarang

Berikut sejumlah fakta yang diungkapkan para dokter dan ahli tentang pengaruh begadang tehadap penurunan fungsi otak.

1. Kurangnya Istirahat Mempengaruhi Kinerja Kognitif

Menurut dr. Sarah Johnson, seorang ahli neurologi di rumah sakit terkemuka, tidur adalah waktu di mana otak memproses informasi, memperbaiki kerusakan sel-sel saraf, dan mengatur pembaruan memori.

Kurang tidur mengganggu proses-proses ini, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja kognitif sehari-hari.

Jika Anda tidak mendapatkan cukup tidur, Anda mungkin merasa sulit berkonsentrasi, memahami informasi baru, dan bahkan mengalami kesulitan mengingat hal-hal sederhana,” kata dr. Johnson.

Baca Juga: Penyebab Kita Sulit Menghapus Akun Media Sosial Seperti Facebook, Ini Penyebabnya!

2. Pengaruh Begadang pada Fungsi Pembelajaran dan Kreativitas

Profesor psikologi dan neurosains, Dr. Amanda Lee, menjelaskan bahwa tidur memiliki peran penting dalam pembelajaran dan kreativitas.

"Ketika Anda tidur, otak Anda melewatkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang, yang memungkinkan pembelajaran yang efektif," jelasnya.

“Selain itu, tidur yang cukup juga memungkinkan otak menghasilkan ide-ide kreatif. Kekurangan tidur dapat menyebabkan penurunan kemampuan belajar dan menghambat proses kreatifitas.

3. Risiko Gangguan Mental dan Penyakit Neurologis

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Neurology, kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Ahli psikiatri, Dr. Fatimah Rahman, menjelaskan, “Ketidakseimbangan kimia dalam otak akibat kurang tidur dapat memicu gangguan mood. Selain itu, kondisi ini juga telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit neurologis seperti Alzheimer dan Parkinson.

Baca Juga: Deja Vu: Apakah Hanya Ilusi Memori atau Lebih dari Itu?

4. Begadang Dapat Memengaruhi Keseimbangan Emosi

Selain itu, Dr. Malik Ibrahim, seorang psikolog klinis, menyoroti hubungan antara kurang tidur dan keseimbangan emosi.

Orang yang kurang tidur cenderung lebih mudah marah, stres, dan sulit mengendalikan emosi mereka,” ungkapnya.

Ini karena kurang tidur mempengaruhi area otak yang mengatur emosi dan respon terhadap stres. Jangka panjang, ini dapat menyebabkan masalah dalam hubungan interpersonal dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

Untuk itu, dapat disimpulkan bahwa kurang tidur atau kebiasaan begadang ini memiliki dampak yang cukup serius terhadap fungsi otak sseorang.

Baca Juga: Punya Sifat Paranoid Cenderung Percaya Teori Konspirasi? Periksa Penelitan Terbaru!

Selain itu, begadang juga dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan.

Para dokter dan ahli pun sepakat bahwa tidur yang cukup adalah kunci untuk menjaga kesehatan otak dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Maka dari itu, penting bagi siapa pun untuk memastikan bahwa seiap harinya seseorang harus memiliki cukup waktu untuk tidur dengan berkualitas dan beristirahat agar otak dapat berfungsi optimal dan dapat menjalankan kegiatan dengan baik. ***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI