Heboh Mahasiswi Unnes Bunuh Diri, Apakah Karena Depresi? Ternyata Ini Dampaknya Pada Remaja

Ilustrasi | Dampak depresi pada remaja (Sumber : Freepik/jcomp)

INFOSEMARANG.COM -- Seorang wanita yang ternyata merupakan mahasiswi Unnes, Semarang diketahui melakukan kaksi nekat bunuh diri dan terjun dari atas Mall Paragon pada Selasa (10/10/2023) sekitar pukul 17.30 WIB.

Wanita berinisial NJW itu diduga melakukan upaya untuk mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari area parkir mobil Mall Paragon yang berada di lantai atas.

Hingga kini, pihak kepolisian pun masih mendalami kasus ini dan mencari tahu penyebab mahasiswi tersebut nekat melakukan bunuh diri di tempat ramai tersebut.

Baca Juga: Ingin Jadikan X Aplikasi 'Segalanya', Elon Musk Menjajal Fitur Baru Termasuk Live Shopping

Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan pula aksi nekat ini merupakan salah satu dampak dari depresi yang mungkin dapat dialami oleh siapa pun.

Melansir dari laman halodoc, depresi pada remaja merupakan salah satu masalah serius terkait kesehatan mental yang dapat menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat secara terus-menerus.

Selain itu, kondisi ini juga dapat memengaruhi cara berpikir, merasakan, dan berperilaku, dan dapat menyebabkan masalah emosional, fungsional, dan fisik.

Sejumlah dampak dari depresi ini pun cukup beragam, seperti berikut ini:

Baca Juga: Kepribadian Orang yang Tidak Suka Difoto, Sering Dikira Sombong Padahal Begini Sebenarnya

1. Masalah perilaku di rumah

Beberapa remaja yang mengalami depresi bisa jadi mulai menarik diri dari anggota keluarga karena sejumlah alasan.

Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang memiliki perasaan marah hingga mudah tersinggung.

Selain itu, muncul pula sikap negatif hingga membangkang.

Di sisi lain, seorang remaja yang mengalami depresi juga merasa tidak dicintai atau tidak diinginkan oleh lingkungannya, termasuk keluarga.

Baca Juga: Isi Surat Autopsi Mirna Salihin Bocor, Publik Temukan Hal Janggal di Tahun Kelahiran: Keburu Apa Sampai Typo?

2. Merasa selalu bersaing dan mudah tersinggung

Karena tingkat energi yang rendah, remaja mungkin merasa lebih sulit untuk berkompetisi dalam bidang akademis atau lainnya.

Gejala umum lainnya, yaitu mudah tersinggung, kurang percaya diri, dan kesulitan bergaul dengan teman sebaya membuat partisipasi dalam bidang apapun menjadi tantangan.

3. Prestasi sekolah menurun

Tidka menutup kemungkinan bahwa remaja yang sedang mengalami depresi akan lebih sulit fokus dalam bidang akademis.

Ia akan kesulitan berkonsentrasi, kurang tertarik pada pelajaran, kelelahan, perubahan suasana hati dan perasaan tidak berharga.

Baca Juga: Stop Bikin Anak Nangis Hanya karena Gemas Ingin Menjahili! Begini Dampak Negatifnya

Menurunnya nilai akademis dapat menjadi tanda atau sinyal bagi lingkungannya untuk lebih waspada terhadap kondisi depresi remaja ini.

4. Punya Masalah Sosial

Remaja dengan depresi akan sering merasa tidak berharga atau tidak layak diperhatikan orang lain.

Ia pun akan cenderung menarik diri dari pergaulan yang menyebabkan perasaan kesepian dan terisolasi.

5. Penyalahgunaan Zat

Tidak sedikit dari remaja yang sdang mengalami depresi mencoba untuk mengonsumsi obat-obatan dan alkahol sebagai dalih untuk mengobati dirinya dari depresi ini.

Baca Juga: Perempuan Jatuh dari Lantai Atas Mall Paragon Semarang, Tewas dalam Kondisi Tengkurap

Hal ini dilakukan umumnya untuk mengatasi kesulitan tidur dan mengatasi pikiran untuk bunuh diri.

6. Perilaku Berisiko

Kondisi depresi ini dapat meningkatkan perilaku berisiko pada remaja.

Beberapa perilaku tersebut diantaranya mengemudi sembarangan atau ugal-ugalan, melakukan hubungan seks bebas, atau terlibat dalam aktivitas ilegal.

7. Menyakiti diri sendiri

Perilaku menyakiti diri sendiri ini kerap kelai terjadi dan secara sengaja dilakukan sebagai upaya untuk mencoba mengekspresikan atau mengendalikan rasa sakit di batin.

Baca Juga: MotoGP Mandalika Tak Lagi Pakai Pawang Hujan, Mbak Rara: Wajar, Musimnya Masih Panas

Tindakan menyakiti diri sendiri ini antara lain melukai diri sendiri, memukul diri sendiri, mencabut rambut, dan mencabut kulit. Perilaku impulsif ini dapat dilakukan berulang kali.

Melihat beberapa dampak depresi pada remaja di atas, tidak menutup kemungkinan bahwa bunuh diri juga dapat disebabkan karena kondisi depresi tersebut.

Sehingga ada baiknya untuk tidak menyepelekan atau menganggap enteng permasalahan yang sedang dihadapi orang lain. ***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI