Terungkap Fakta Remaja Indonesia Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Begini Penjelasannya

Ilustrasi | Remaja Indonesia Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental (Sumber : Freepik/ ziazioland)

INFOSEMARANG.COM -- Sejumlah kasus bunuh diri belakangan tengah marak diberitakan termasuk di media sosial.

Melalui laman @kemenkes_ri diketahui bahwa 6,1 persen atau sekitar 12 juta penduduk di Indonesia yang berusia sekitar 15 tahun mengalami depresi dan hanya 9 persen yang minum obat atau menjalani pengobatan medis.

Di sisi lain, terjadi peningkatan prevalensi gangguan mental emosional pula pada penduduk remaja dari semula 6 persen pada tahun 2013, meningkat menjadi 9,8 persen atau sekitar 20 juta penduduk usia remaja.

Baca Juga: Manfaat Barefoot atau Nyeker pada Anak, Bisa Bikin Si Kecil Lahap Makan

Secara fisik, usia remaja merupakan periode paling sehat sepanjang siklus hidup.

Namun sayangnya, di sisi lain angka kesakitan dan kematian di usia remaja akhir malah meningkat hingga 200 persen.

Salah satu penyebab peningkatan ini salah satunya yakni karena ketidakmampuan dalam pengendalian perilaku dan pengelolaan emosi.

Kecenderungan untuk melakukan perilaku berisiko dan impulsif kerap terjadi pada usia remaja.

Baca Juga: Waspada! Ini 4 Tanda Kamu Sudah Kecanduan Media Sosial

Sehingga perlu adanya peran penting orang dewasa untuk mengatasi hal ini.

Beberapa hal yang dapat dilakukan orang dewasa antara lain:

1. Membimbing dan menjadi panutan bagi remaja untukmembangun kecerdasan emosi dalam menentukan pilihan

2. Mengevaluasi risiko dan mengantisipasi konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil

Baca Juga: 4 Aturan Tidak Tertulis Pernikahan, Cukup Kamu dan Pasangan yang Tahu

3. Mengembangkan strategi untuk mengalihkan perhatian dan energi ke aktivitas yang lebih positif supaya kesehatan mental dapat terjaga

Selain itu, lingkungan di sekitar remaja usia ini juga disarankan untuk dapat meningkatkan empati dan kepekaan terhadap kondisi kesehatan mental ini.

Hal tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan orang sekitar.

Menemui tenaga profesional untuk terlibat saat merasa sedang tidak baik-baik saja juga bisa menjadi salah satu solusi pencegahan untuk menjaga kesehatan mental. ***

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI